Empat Jenazah Penumpang AirAsia Dikirim ke Surabaya
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak empat jenazah korban hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 kembali dikirim ke Bandara Juanda, Surabaya dengan menggunakan pesawat CN295 pada pukul 18.00 WIB.
Tiga dari empat jenazah tersebut ditemukan oleh Kapal Onami milik Jepang. Ketiga jenazah tersebut langsung dibawa menggunakan helicopter Sea Hawk milik Amerika Serikat.
Kemudian tiba di Pangkalan Bun sekitar pukul 14.50 WIB. Jenazah langsung dimasukkan ke mobil ambulance untuk selanjutnya dibawa ke RSUD Sultan Imanuddin.
Selain jenazah, ada dua koper hitam milik penumpang AirAsia yang dievakuasi. Koper tersebut dimasukkan ke kantong jenazah dan disimpan di ruang yang telah disediakan Basarnas.
Dua jam kemudian, satu jenazah kembali ditemukan dan dibawa ke Pangkalan Bun dengan menggunakan helikopter Super Puma milik Singapura. Berikut koper berwarna oranye, kemudian jok pramugari bagian belakang, tabung, dan tempat duduk, lampu neon.
Seluruh jenazah tersebut telah dilakukan identivikasi awal di RSUD Sultan Imanuddin.
"Semua jenazah tersebut langsung dikirim ke Surabaya," ujar Direktur Operasional Basarnas Pangkalan Bun Supriyadi, Minggu (4/1/2014).
Hingga saat ini, total 34 jenazah yang dievakuasi ke Pangkalan Bun dan dikirim ke Surabaya untuk proses identifikasi. Dari pantauan, keempat jenazah yang ada dalam peti dibawa dengan empat ambulance ke Lanud Iskandar.
Peti jenazah yang telah diberi nomor urut 031-034 itu kemudian dimasukkan ke dalam pesawat CN295 di tengah rintik hujan yang mengguyur Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Tiga dari empat jenazah tersebut ditemukan oleh Kapal Onami milik Jepang. Ketiga jenazah tersebut langsung dibawa menggunakan helicopter Sea Hawk milik Amerika Serikat.
Kemudian tiba di Pangkalan Bun sekitar pukul 14.50 WIB. Jenazah langsung dimasukkan ke mobil ambulance untuk selanjutnya dibawa ke RSUD Sultan Imanuddin.
Selain jenazah, ada dua koper hitam milik penumpang AirAsia yang dievakuasi. Koper tersebut dimasukkan ke kantong jenazah dan disimpan di ruang yang telah disediakan Basarnas.
Dua jam kemudian, satu jenazah kembali ditemukan dan dibawa ke Pangkalan Bun dengan menggunakan helikopter Super Puma milik Singapura. Berikut koper berwarna oranye, kemudian jok pramugari bagian belakang, tabung, dan tempat duduk, lampu neon.
Seluruh jenazah tersebut telah dilakukan identivikasi awal di RSUD Sultan Imanuddin.
"Semua jenazah tersebut langsung dikirim ke Surabaya," ujar Direktur Operasional Basarnas Pangkalan Bun Supriyadi, Minggu (4/1/2014).
Hingga saat ini, total 34 jenazah yang dievakuasi ke Pangkalan Bun dan dikirim ke Surabaya untuk proses identifikasi. Dari pantauan, keempat jenazah yang ada dalam peti dibawa dengan empat ambulance ke Lanud Iskandar.
Peti jenazah yang telah diberi nomor urut 031-034 itu kemudian dimasukkan ke dalam pesawat CN295 di tengah rintik hujan yang mengguyur Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
(maf)