Bupati dan Warga Doakan Korban AirAsia
A
A
A
UNGARAN - Perayaan malam pergantian tahun di Alun-alun Bung Karno, Kalirejo, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Kamis (1/1) dini hari kemarin berlangsung berbeda.
Bupati Semarang Mundjirin dan anggota Forkompinda Kabupaten Semarang mengajak warga untuk mendoakan penumpang AirAsia QZ8501 yang mengalami yang mengalami musibah. Doa dibawakan oleh perwakilan lima pemuka agama, yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha.
Bupati juga meminta masyarakat tidak mudah terpancing isu. Sebab, semangat kerukunan dan kegotongroyongan yang ada di masyarakat Kabupaten Semarang masih kental. Dua hal tersebut harus dipertahankan di masa mendatang dan tidak boleh terpecah oleh kepentingan segelintir kelompok masyarakat.
“Di 2015 nanti pemerintah akan fokus mengelola potensi energi mengingat di tempat kita ada potensi itu, yakni energi panas bumi di sekitar Candi Gedongsongo serta beberapa titik mikrohidro yang tersebar di beberapa wilayah. Untuk mewujudkannya dibutuhkan peran serta masyarakat,” tandasnya.
Pantauan KORAN SINDO di malam perayaan malam pergantian tahun di Kabupaten Semarang, masyarakat tumplek bleg di sejumlah titik yang menjadi pusat keramaian. Selain Alun-alun Bung Karno, kemeriahan terpantau di Terminal Sisemut, Alun-Alun Lama Ungaran, Candi Gedongsongo, Umbul Sidomukti, Kawasan Wisata Bandungan, Holywood Bandungan, Pemandian Senjoyo, Kawasan Wisata Kopeng, serta Lapangan Pangsar Jenderal Sudirman Ambarawa.
Khusus di kawasan wisata Bandungan, termasuk Candi Gedongsongo dan Umbul Sidomukti, keramaian berlanjut hingga pagi dan sore kemarin. Arus lalu lintas yang menuju tempat-tempat wisata tersebut terlihat padat merayap. Volume kendaraan bermotor ini terus meningkat memasuki pukul 08.00 WIB.
“Di beberapa titik, terutama di jalan yang menikung tajam dan kawasan Pasar Jimbaran padat merayap dua arah akibat lonjakan volume kendaraan bermotor. Bahkan di Pasar Bandungan macet, mobil hanya bisa jalan 1-2 meter lalu berhenti lagi,” papar Hartanto, 40, warga Bandungan.
Kasatlantas Polres Semarang AKP Alil Rinenggo mengakui kepadatan arus lalu lintas terpantau di kawasan menuju Candi Gedongsongo, Pasar Bandungan, serta akses menuju objek wisata Sidomukti. Meski begitu, lonjakan pengguna jalan ini tak sampai mengakibatkan stagnasi arus lalu lintas.
Agus Joko
Bupati Semarang Mundjirin dan anggota Forkompinda Kabupaten Semarang mengajak warga untuk mendoakan penumpang AirAsia QZ8501 yang mengalami yang mengalami musibah. Doa dibawakan oleh perwakilan lima pemuka agama, yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha.
Bupati juga meminta masyarakat tidak mudah terpancing isu. Sebab, semangat kerukunan dan kegotongroyongan yang ada di masyarakat Kabupaten Semarang masih kental. Dua hal tersebut harus dipertahankan di masa mendatang dan tidak boleh terpecah oleh kepentingan segelintir kelompok masyarakat.
“Di 2015 nanti pemerintah akan fokus mengelola potensi energi mengingat di tempat kita ada potensi itu, yakni energi panas bumi di sekitar Candi Gedongsongo serta beberapa titik mikrohidro yang tersebar di beberapa wilayah. Untuk mewujudkannya dibutuhkan peran serta masyarakat,” tandasnya.
Pantauan KORAN SINDO di malam perayaan malam pergantian tahun di Kabupaten Semarang, masyarakat tumplek bleg di sejumlah titik yang menjadi pusat keramaian. Selain Alun-alun Bung Karno, kemeriahan terpantau di Terminal Sisemut, Alun-Alun Lama Ungaran, Candi Gedongsongo, Umbul Sidomukti, Kawasan Wisata Bandungan, Holywood Bandungan, Pemandian Senjoyo, Kawasan Wisata Kopeng, serta Lapangan Pangsar Jenderal Sudirman Ambarawa.
Khusus di kawasan wisata Bandungan, termasuk Candi Gedongsongo dan Umbul Sidomukti, keramaian berlanjut hingga pagi dan sore kemarin. Arus lalu lintas yang menuju tempat-tempat wisata tersebut terlihat padat merayap. Volume kendaraan bermotor ini terus meningkat memasuki pukul 08.00 WIB.
“Di beberapa titik, terutama di jalan yang menikung tajam dan kawasan Pasar Jimbaran padat merayap dua arah akibat lonjakan volume kendaraan bermotor. Bahkan di Pasar Bandungan macet, mobil hanya bisa jalan 1-2 meter lalu berhenti lagi,” papar Hartanto, 40, warga Bandungan.
Kasatlantas Polres Semarang AKP Alil Rinenggo mengakui kepadatan arus lalu lintas terpantau di kawasan menuju Candi Gedongsongo, Pasar Bandungan, serta akses menuju objek wisata Sidomukti. Meski begitu, lonjakan pengguna jalan ini tak sampai mengakibatkan stagnasi arus lalu lintas.
Agus Joko
(ftr)