Renovasi Ditarget Selesai Setahun

Selasa, 30 Desember 2014 - 11:20 WIB
Renovasi Ditarget Selesai Setahun
Renovasi Ditarget Selesai Setahun
A A A
SOLO - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta kepada Pemkot Solo segera melakukan revitalisasi Pasar Klewer. Dia memasang target revitalisasi itu harus selesai dalam waktu setahun ke depan.

Hal itu dilakukan agar para pedagang bisa kembali menggangtungkan hidupnya dari berjualan kain batik dan juga tekstil. Terkait masalah pendanaan, kata JK, nanti harus ada sinergi antara Pemeritah Pusat, Pemerintah Provinsi dan juga Pemerintah Kota Solo. Sehingga, pembangunan itu bisa dilakukan secara maksimal dan bisa segera dipakai oleh para pedagang.

JK juga menegaskan revitalisasi Pasar Klewer tersebut tertutup bagi para investor swasta. “Sifatnya gotong royong lah, bangun pasar biayanya tidak terlalu besar, dengan APBD dan APBN itu sudah cukup,” kata JK di sela-sela meninjau lokasi kebakaran Pasar Klewer, Solo kemarin. Wapres ditemani istrinya Mufida Kalla, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, serta Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.

JK mengatakan dalam waktu dekat ini para pedagang harus segera dibuatkan pasar darurat agar mereka bisa tetap bekerja dan berjualan di pasar darurat. “Ya saya minta ini segera dibangun pasar darurat agar bisa dipakai untuk berjualan,” ucapnya.

Pemkot Solo menyiapkan anggaran sebesar Rp28 miliar untuk membangun pasar darurat bagi para pedagang korban kebakaran Pasar Klewer. Kepala Dinas Pengelola Pasar (DPP) Solo, Subagyo mengatakan anggaran untuk pasar darurat itu diambil dari anggaran tak terduga. Pasar darurat itu akan dibuat berbeda dibandingkan dengan pasar darurat lainnya.

Menurut Subagyo, pasar itu akan terbuat dari besi dan dilengkapi dengan pengamanan esktra agar para pedagang bisa menyimpan barang dagangan mereka. “Kita bangun menggunakan besi, untuk lokasinya masih kita pikirkan,” ucapnya di sela-sela mendampingi JK.

Diusut Tuntas

Sejumlah pedagang Pasar Klewer meminta agar kasus kebakaran pasar tersebut pada Sabtu lalu diusut tuntas. Sebab, banyak kejanggalan dalam kasus terbakarnya pasar kain batik terbesar di Jawa Tengah tersebut. Seorang pedagang, Nur Fadilah menyebutkan kejanggalan pertama adalah awal mula menyalanya api pada Sabtu malam.

Menurutnya, api mulai muncul sekitar pukul 18.00 WIB atau selepas azan magrib bukan pada pukul 20.00 WIB seperti yang diketahui khalayak umum. Setelah api menyala, para pedagang yang lokasinya dekat dari Pasar Klewer langsung berusaha masuk untuk ikut memadamkan api dan menyelamatkan barang dagangan mereka.

Namun di saat yang bersamaan gerbang masuk justru tertutup rapat dan dikunci oleh pihak keamanan yang berjaga. “Saya lihat sendiri, waktu itu apinya masih sangat kecil dan harusnya bisa dipadamkan dengan cepat sebelum akhirnya membakar habis seluruh isi pasar,” ucapnya.

Kejanggalan lain, menurutnya, kurang sigapnya para petugas pemadam kebakaran yang melakukan pemadaman api. Selain itu, hidran yang ada di pasar juga tidak berfungsi. Kondisi itu membuat api yang semula bisa dijinakkan kembali membesar dan melalap habis barang dagangan yang ada di pasar tersebut.

Padahal pada saat terbakar jumlah stok barang dagangan sangat banyak karena bertepatan dengan masa liburan sekolah serta digelarnya Maleman Sekaten di Alun-alun Utara Keraton Kasunanan Surakarta. “Banyak kejanggalan-kejanggalan yang terjadi, apakah itu semua ada hubungannya dengan rencana revitalisasi pasar sesuai rencana Pemerintah Kota Solo,” katanya.

Kapolresta Solo Kombes Pol Iriansyah meminta kepada para pedagang untuk tidak mengiraira penyebab terjadinya kebakaran. Menurutnya, jika para pedagang menilai ada sabotase, maka harus didasari dengan landasan dan bukti yang kuat. Kapolres juga meminta para pedagang untuk sabar menunggu penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian.

Arief Setiadi
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6914 seconds (0.1#10.140)