PFI Yogyakarta Ajak 'Ayo Ngguyu'

Minggu, 28 Desember 2014 - 13:32 WIB
PFI Yogyakarta Ajak...
PFI Yogyakarta Ajak 'Ayo Ngguyu'
A A A
YOGYAKARTA - Di pengujung ta hun 2014, para foto jurnalis ter gabung dalam Pewarta Foto In donesia (PFI) Yogyakarta meng gelar pameran bertema “Ayo Ngguyu” di Bentara Budaya, Jalan Suroto No 2, Kotabaru, Yogyakarta. Ada 117 karya foto jur nalistik dipajang mulai tanggal 27 Desember 2014 - 3 Januari 2015.

Ketua PFI Yogyakarta, Pamungkas WS mengatakan, pamer an akhir tahun ini diikuti 31 fo tografer dari berbagai media mas sa, baik internasional, nasional, maupun daerah. Pa meran foto ini menawarkan sebuah per cakapan visual tentang fenomena apa pun yang terjadi di se kitar kita. Dengan cara lebih sim pel, lugas, apa adanya, meskipun mungkin ada perbedaan si kap, serta cara pandang antara fotografer dan masyarakat pada umumnya.

“Kami lebih mengajak ayo nggu yu (ayo tertawa) untuk ber si kap. Kami lebih memilih sikap yang terkesan diam, tidak re ak tif memandang fenomena yang ada,” kata Pamungkas, kemarin. Selain pameran foto, di sela-sela pameran juga di ada - kan diskusi foto jurnalistik bersama fotografer media massa.

Budayawan dan pemerhati foto jurnalistik, Sindhunata me nilai, tertawa tidak hanya ber kenaan dengan impuls personal, tapi juga dengan impulsimpuls sosial. Jadi pameran fo to ini tidak hanya menyampai kan pengertian tentang ter tawa, tapi mengajak kita ikut tertawa atau menertawakan bera gam peristiwa yang terjadi da lam kehidupan ini.

“Perjuangan dan beban hidup tidak hanya harus membuat orang menangis. Kadang juga muncul dalam diri kita dorongan bukan untuk sekadar ter tawa, tapi menertawakan,” kata Sindhunata. Dia mencontohkan, sebuah foto karya Wawan H Prabo bo wo. Seorang bapak yang bercanda dengan anaknya yang dita ruh di dalam bronjong di sepeda onthel. Bapak ini seakan lupa akan be ban hidupnya.

Bronjong adalah simbol bagi beban hidup yang dijalaninya. Dengan bronjong itu dia pergi ke mana-mana mengais rezeki. Tapi sekarang bronjong itu berisi anaknya yang memberi harapan kepa da nya. Karena itu, dia tertawa dan yang melihat pun ikut tertawa ber samanya. Foto karya fotografer Surya Adi Lesmana memperlihatkan seorang polisi menegur terangterangan aktor yang lagi asyik menyanyi di panggung.

Polisi menunjukkan jamnya seakan hendak berkata, “Turun kamu, waktu sudah habis”, dengan raut muka dan sikap serius. “Masih banyak karya foto yang mengundang tawa,” katanya.

Ristu hanafi
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7050 seconds (0.1#10.140)