Anak Muda Lintas Negara Berdoa untuk Aceh
A
A
A
BANDA ACEH - Peringatan 10 tahun Tsunami Aceh digelar Jumat pagi (26/12/2014) di Banda Aceh. Acara yang dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, sejumlah duta besar dan berbagai organisasi yang terlibat dalam penanganan bencana dan rekonstruksi ini dilakukan untuk mengenang peristiwa yang menewaskan 127.000 orang dan 90.000 hilang. Bahkan kegiatan ini juga mendapat dukungan doa dari anak-anak muda lintas negara.
Kampanye untuk menjadikan 26 Desember sebagai Hari Kepedulian ternyata mendapat simpati dan dukungan dari anak muda lintas negara.
Pesan melalui media sosial yang dikelola komunitas @iloveaceh masuk dari berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Mexico, Maroko, Filipina, Perancis, Inggris, dan sejumlah negara lainnya termasuk Indonesia.
Amal Smimine, mahasiswi Teknik FST Mohammedia di Maroko, misalnya, menulis pesan untuk Aceh, “Kepada seluruh korban tsunami di Aceh, pastikan bahwa kalian tidak sendiri, karena kami peduli dengan kalian”.
Frederique, mahasiswi sastra Inggris di Villejean Universite Perancis menulis, “…kami peduli Aceh. Hapus air mata kalian demi masa depan. Salam dari Perancis untuk suksesnya acara renungan 10 tahun tsunami”. kata Frederique seperti dilansir BBC, Juma (26/12/2014)
Pesan untuk Aceh juga ditulis seorang dokter dari Mexico, Michelle Dominguez. “…salam kami untuk seluruh korban tsunami di Aceh, kalian tidak sendiri.”
Mary Allison dari Pensylvania, USA menyuarakan, “…kami peduli Aceh dan selalu mendoakan korban tsunami”. Hampir senada dengan yang lainnya, Johan Albert dari Filipina menulis, …”Kami peduli Aceh dan kami (ikut) mengenang korban tsunami.”
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Reza Fahlevi mengapresiasi dan menyambut positif kegiatan dan kampanye Hari Kepedulian yang diusung oleh berbagai komunitas di Aceh.
“Ini menjadi awal baik bagi Aceh, karena ide-ide dari anak-anak muda ini juga mempunyai semangat yang sama dengan Pemerintah Aceh dalam menyambut peringatan 10 tahun tsunami,” kata Reza.
Kampanye untuk menjadikan 26 Desember sebagai Hari Kepedulian ternyata mendapat simpati dan dukungan dari anak muda lintas negara.
Pesan melalui media sosial yang dikelola komunitas @iloveaceh masuk dari berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Mexico, Maroko, Filipina, Perancis, Inggris, dan sejumlah negara lainnya termasuk Indonesia.
Amal Smimine, mahasiswi Teknik FST Mohammedia di Maroko, misalnya, menulis pesan untuk Aceh, “Kepada seluruh korban tsunami di Aceh, pastikan bahwa kalian tidak sendiri, karena kami peduli dengan kalian”.
Frederique, mahasiswi sastra Inggris di Villejean Universite Perancis menulis, “…kami peduli Aceh. Hapus air mata kalian demi masa depan. Salam dari Perancis untuk suksesnya acara renungan 10 tahun tsunami”. kata Frederique seperti dilansir BBC, Juma (26/12/2014)
Pesan untuk Aceh juga ditulis seorang dokter dari Mexico, Michelle Dominguez. “…salam kami untuk seluruh korban tsunami di Aceh, kalian tidak sendiri.”
Mary Allison dari Pensylvania, USA menyuarakan, “…kami peduli Aceh dan selalu mendoakan korban tsunami”. Hampir senada dengan yang lainnya, Johan Albert dari Filipina menulis, …”Kami peduli Aceh dan kami (ikut) mengenang korban tsunami.”
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Reza Fahlevi mengapresiasi dan menyambut positif kegiatan dan kampanye Hari Kepedulian yang diusung oleh berbagai komunitas di Aceh.
“Ini menjadi awal baik bagi Aceh, karena ide-ide dari anak-anak muda ini juga mempunyai semangat yang sama dengan Pemerintah Aceh dalam menyambut peringatan 10 tahun tsunami,” kata Reza.
(sms)