RSUP Adam Malik Tambah Jam Layanan

Jum'at, 26 Desember 2014 - 13:26 WIB
RSUP Adam Malik Tambah Jam Layanan
RSUP Adam Malik Tambah Jam Layanan
A A A
MEDAN - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan menambah jam kerja untuk memaksimalkan pelayanan terhadap pasien.

Direktur Utama RSUP H Adam Malik Medan, Yusirwan, menjelaskan, untuk memberikan pelayanan maksimal terhadap pasien, akan diberlakukan lima hari kerja. Diketahui, sebagai satusatunya rumah sakit tipe A di Sumatera Utara (Sumut), jumlah pasien yang diterima RSUP H adam Malik sekitar 800–1.000 orang per hari.

Namun, banyak pasien yang belum dilayani maksimal karena keterbatasan waktu operasi rumah sakit. Waktu enam jam operasi untuk memberikan pelayanan kepada pasien dinilai tidak efisien. Sebab, banyak pasien dari luar daerah (Kabanjahe dan Tarutung) datang siang hari sehingga terlambat mendapat pelayanan maksimal, seperti pemeriksaan laboratorium.

“Pasien dari luar kota datang sekitar pukul 10.00 WIB, padahal poliklinik tutup pukul 13.00 WIB. Akibatnya, mereka harus kembali lagi esok hari untuk melihat hasil pemeriksaan laboratorium,” kata Yusirwan, kemarin.

Agar pelayanan lebih efisien, lanjut Yusirwan, jam kerja di RSUP H Adam Malik dipadatkan menjadi lima hari. Waktu pelayanan kesehatan untuk pasien mulai Senin hingga Jumat, sejak pukul 08.00–16.30 WIB. “Kami berharap dengan padatnya jam kerja ini pelayanan terhadap pasien semakin optimal. Untuk itu, kami berharap masyarakat maklum. Sebab, pada Sabtu layanan poliklinik tutup,” tutur dia.

Yusirwan menambahkan, langkah ini diambil agar RSUP H adam Malik dapat memberikan pelayan terbaik kepada pasien. Dengan begitu bisa mewujudkan pencapaian akreditasi Joint Commission Inter-national (JCI). “Untuk mewujudkan akreditasi ini, isu utama adalah perbaikan mutu dan pasien. Dengan mengoptimalkan jam layanan setiap harinya, adalah langkah awalnya,” ucapnya.

Ketua Komite Medik RSUP H Adam Malik Medan, Prof T Emir Pasaribu, mendukung langkah manajemen menambah jam layanan terhadap pasien. Dia menilai, pola jam kerja yang selama ini berlaku kurang memberikan pelayanan terbaik terhadap pasien.

“Dengan optimalisasi jam kerja ini, diharapkan bisa melakukan dua hingga tiga tindakan bedah. Jadi, terjadi efisiensi pelayanan dan antrean pasien akan semakin pendek,” ujarnya.

Siti Amelia
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3713 seconds (0.1#10.140)