SAR di Bantul Imbau Wisatawan Waspadai Palung Laut

Kamis, 25 Desember 2014 - 17:58 WIB
SAR di Bantul Imbau...
SAR di Bantul Imbau Wisatawan Waspadai Palung Laut
A A A
BANTUL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) selaku induk dari relawan SAR di Bantul meminta kepada masyarakat dan wisatawan pengunjung pantai selatan Bantul untuk mewaspadai keberadaan palung-palung laut yang ada di kawasan tersebut. Karena palung-palung laut di kawasan pantai selatan Bantul sangat berbahaya.

Ketua Harian BPBD Bantul, Dwi Daryanto mengatakan, Tim SAR tak pernah bosan mengingatkan pada pengunjung mengenai bahaya mandi di laut.

Begitu pula dengan papan peringatan yang melarang mandi di pantai. Saat pengunjung terlihat bermain di area yang berbahaya, Tim SAR yang tengah bertugas segera mengingatkan.

Namun begitu petugas pergi, ternyata para pengunjung kembali bermain di tempat-tempat yang cukup berbahaya seperti di dekat palung.

"Pantai selatan itu kan ombaknya besar. Larangan mandi di laut ada, tetapi penjelasan mana saja yang bahaya belum ada," ungkapnya.

Pihaknya kini sudah menyiagakan personil SAR di hamper semua pantai yang ada di Bantul. Pantai-pantai baru sudah dia upayakan dilengkapi dengan personil SAR yang siap mengamankan liburan pergantian tahun ini.

Meski dengan peralatan seadanya, petugas-petugas SAR selalu mengkomunikasikan kondisi laut selatan yang berbahaya bagi wisatawan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bantul, Bambang Legowo mengaku jika berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul untuk meminimalisir jatuhnya korban di sepanjang pantai selatan terkadang sia-sia.

Berbagai imbauan mulai dari seruan petugas Tim SAR hingga pemasangan baliho larangan untuk mandi sudah dilakukan semaksimal mungkin.

"Rambu-rambu larangan sudah banyak terpasang. Tetapi rupanya wisatawan 'ngeyel'. Wisatawan banyak yang tak menghiraukannya," ujarnya.

Bambang mengatakan, plang yang berisi larangan dan peringatan mengenai bahaya mandi di laut sudah banyak dipasang. Peringatan itu juga sudah ditulis di tiket masuk objek wisata. Papan tersebut berisi peringatan mengenai tempat-tempat berbahaya di sebuah pantai, misalnya palung.

Hanya saja, untuk meletakkan papan peringatan di daerah Palung, pihaknya mengaku kesulitan. Pasalnya, karakteristik palung di laut selalu berpindah tempat sesuai dengan aliran dan pergerakan arus.

Tak hanya itu, jumlah palung juga selalu berubah mengikuti kuat lemahnya arus yang ada. Padahal, keberadaan palung sulit dideteksi sehingga perlu pencermatan oleh berbagai pihak.

"Palung itu selalu bergeser setiap harinya. Larangan mandi di laut itu tak sekadar basa-basi. Harus ditaati," tegas Bambang.

Sementara itu, Kapolsek Srandakan, Kompol Suhardi mengatakan, menghadapi liburan Natal dan Tahun Baru ini pihaknya telah memasang rambu-rambu larangan mandi di laut.

Karena diperkirakan ribuan pengunjung akan membludak memenuhi kawasan pantai-pantai yang ada di wilayah Srandakan, Bantul.

“Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, Polsek Srandakan mengimbau warga yang hendak berlibur ke pantai untuk tidak mandi di laut,” tuturnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1916 seconds (0.1#10.140)