KH Nawawi Abdul Azis Tutup Usia

Kamis, 25 Desember 2014 - 13:05 WIB
KH Nawawi Abdul Azis Tutup Usia
KH Nawawi Abdul Azis Tutup Usia
A A A
YOGYAKARTA - Innalillahi wainnaillaihi rojiun. Telah meninggal dunia KH Nawawi Abdul Azis, pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Annur Ngerukem, karena sakit sekitar pukul 19.00 WIB tadi malam.

Almarhum sempat dirawat di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. KH Nawawi Abdul Aziz lahir pada 1925. Beliau merupakan putra kedua dari KH Abdul Aziz, seorang petani yang tinggal di pelosok desa di daerah Kawedanan yang terkenal, yakni Kutoarjo, tepatnya di Desa Tulusrejo Grabag, Kutoarjo, Purworejo, Jateng.

Mengutip darihttp://pondokngrukem. net, keilmuan beliau dirintis sejak dia berumur tujuh tahun. Hari-hari beliau selalu dihiasi dengan berbagai kegiatan tholabul ‘ilmi.Pagi hari belajar di Sekolah Dasar (Sekolah Rakyat) dan sore hari dia mengikuti Madrasah Diniyah Al Islam Jono.

Sementara malam hari, KH Nawawi Abdul Aziz mengaji Alquran kepada sang ayah dan beberapa disiplin ilmu, seperti ilmu fikih dan ushuluddin. Setelah berumur 13 tahun, KH Nawawi Abdul Aziz meneruskan pengembaraan ke Ponpes Lirap, Kebumen, untuk mengaji ilmu alat kepada KH Anshori selama empat tahun.

Setelah dinilai cukup, dia dibawa bersama kakaknya ke Ponpes Tugung, Banyuwangi, di bawah asuhan KH Abbas. Setelah beberapa tahun menimba ilmu di sana, beliau kembali memondok menghafalkan Alquran ke Ponpes Krapyak yang didirikan KH Munawwir.

Pada saat itu ponpes ini diasuh KH R Abdul Qodir Munawwir. Lantaran pecah perang, tepatnya agresi Belanda ke Kota Yogyakarta, almarhum pulang ke kampung halaman di Kutoarjo dengan berjalan kaki. Di rumah, beliau tetap menjaga hafalan Alquran. Bahkan menambah hafalan walaupun harus ikut membantu gerilyawan. Setelah Yogyakarta aman kembali, beliau kembali ke Krapyak.

KH Nawawi Abdul Aziz pun mampu menyelesaikan hafalan dalam 15 bulan dengan hasil sangat memuaskan sehingga wajar jika guru beliau sangat menyayanginya. Bahkan sebagai puncak dari kasih sayang tersebut, beliau diamanahi menikahi adik sang guru (KH R Abdul Qodir Munawwir) bernama Nyai Hj Walidah Munawwir (putri dari KH Munawwir, pendiri Ponpes Krapyak Yogyakarta).

Pengembaraan beliau tidak berhenti sampai di sini, setelah mendapat restu dari sang guru sekaligus kakak, pada hari ke- 70 atau hari kelahiran putra pertamanya, KH Nawawi Abdul Aziz berangkat ke Pondok Pesantren Yanbu’ul Qur’an Kudus untuk mengaji Alquran dengan Qiroah As Sab’ah kepada KH Arwani Amin.

Setelah selesai belajar di Kudus, beliau memutuskan kembali ke Kutoarjo untuk mengajarkan ilmu yang pernah didapat dan membantu orang tua yang berusia senja. Di sana membuka pengajian Alquran dan madrasah ibtidaiyah kelas I yang hanya dibantu seorang tenaga pengajar sekaligus pengurus.

Keterbatasan pengajar tidak menjadi halangan untuk berjuang menyebarkan ilmu agama. KH Nawawi Abdul Aziz menyiasatinya dengan mengader semua siswa sehingga siswasiswi yang duduk di kelas IV mampu mengajar adik-adiknya kelas I dan II. Ketika KH R Abdullah Affandi Munawwir memimpin Ponpes Krapyak, beliau dipanggil untuk membantu. Dia pun memegang tugas pengajaran Alquran bagi warga pondok.

Setelah dua tahun tinggal di Krapyak, timbul keinginan pindah ke Dusun Ngrukem guna lebih dekat dari tempatnya bekerja sebagai Ketua Hakim Pengadilan Agama Bantul. Almarhum juga berkeinginan mendirikan ponpes sendiri.

Selamat jalan KH Nawawi Abdul Aziz, semoga ilmu dan karomahnya dapat terus menyirami bumi Yogyakarta. Amin! _
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 4.5821 seconds (0.1#10.140)
pixels