Mahasiswa UIN Alauddin Makassar Bentrok Lagi
Rabu, 24 Desember 2014 - 21:52 WIB
Mahasiswa UIN Alauddin Makassar Bentrok Lagi
A
A
A
SUNGGUMINASA - Meski sempat diredam oleh petugas selama beberapa jam, dua kelompok mahasiswa UIN Alauddin Makassar di Gowa, Sulawesi Selatan, kembali bentrok, Rabu (24/12/2014) sore.
Kedua kelompok mahasiswa dari Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Teknik terlibat aksi saling kejar dan saling serang dengan lemparan batu dan balok kayu di dalam Kampus 2 UIN Alauddin Makassar di Jalan Poros Samata, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Petugas kepolisian yang berjaga pun berusaha untuk menghentikan aksi kedua kubu mahasiswa. Namun, jumlah petugas yang tak sebanding dengan mahasiswa membuat mahasiswa dari dua fakultas saling serang hingga mengakibatkan sejumlah kaca kampus pecah.
Bentrokan baru dapat teratasi satu jam kemudian. Diduga, aksi saling serang ini kembali terjadi akibat saling ejek antarmahasiswa kedua fakultas saat akan membubarkan diri keluar dari kampusnya.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, akibat bentrok susulan ini, sejumlah kaca kampus rusak. Aktivitas perkuliahan pun terpaksa dihentikan.
Kedua kelompok mahasiswa dari Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Teknik terlibat aksi saling kejar dan saling serang dengan lemparan batu dan balok kayu di dalam Kampus 2 UIN Alauddin Makassar di Jalan Poros Samata, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Petugas kepolisian yang berjaga pun berusaha untuk menghentikan aksi kedua kubu mahasiswa. Namun, jumlah petugas yang tak sebanding dengan mahasiswa membuat mahasiswa dari dua fakultas saling serang hingga mengakibatkan sejumlah kaca kampus pecah.
Bentrokan baru dapat teratasi satu jam kemudian. Diduga, aksi saling serang ini kembali terjadi akibat saling ejek antarmahasiswa kedua fakultas saat akan membubarkan diri keluar dari kampusnya.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, akibat bentrok susulan ini, sejumlah kaca kampus rusak. Aktivitas perkuliahan pun terpaksa dihentikan.
(zik)
