Warga Pinang Baris Keluhkan Pembangunan Drainase
A
A
A
MEDAN - Warga Jalan Pinang Baris, Gang Makmur, Kelurahan Lalang, Medan Sunggal mengaku resah dengan pembangunan drainase di kawasan itu.
Pasalnya, drainase yang dibangun tidak sampai ke bibir Sungai Belawan. Warga pun khawatir terjadi longsor. Pantauan KORAN SINDO MEDAN, kemarin, tanggul yang dibangun berdekatan dengan rumah warga dan tidak sampai ke bibir sungai. Sayangnya, tanggul hanya dibangun dengan susunan batu dan kemudian di ikat dengan besi yang kualitasnya diragukan. Saat ini sudah banyak yang patah dan berkarat.
Seharusnya tanggul dibuat dengan beton agar lebih kokoh. Salah satu warga setempat, Tek Leng, 50, menceritakan, pembangunan drainase di kawasan itu sudah diprotes warga sejak pembangunannya tahun 1997 silam lantaran pembangunan tidak sampai ke bibir sungai. Hal ini menyebabkan rumah warga yang berada di dekat sungai kesulitan beraktivitas karena di depan rumah mereka sudah dikeruk hampir sama dengan sungai.
Selanjutnya, keluhan masyarakat itu disahuti pemerintah dengan membangun drainase empat meter pada 2012. Oleh warga, pembangunan tersebut sama sekali tidak memberikan rasa nyaman dari ancaman longsor. Sedikitnya lima rumah warga tidak memiliki halaman karena drainase yang dibuat tetap depan rumah mereka.
“Kita tidak keberatan kalau drainase dibangun melewati rumah warga. Tapi pembangunan harusnya sampai ke bibir sungai. Tanggulnya juga harus benar- benar kokoh agar memberikan rasa nyaman kepada kami yang tinggal di sana,” katanya, kemarin.
Adapun rumah warga yang terancam longsor dan tidak memiliki halaman pasca pembangunan drainase adalah Barus, Semangat, Iwan, Simanjuntak, Alam. Walaupun terancam longsor, mereka tetap menempati rumahnya. “Mau bagaimana lagi mereka juga tidak punya tempat tinggal lain. Kalau bicara takut, mereka sangat ketakutan apalagi saat hujan deras,” ucapnya.
Lurah Lalang Subhan Fajri Harahap mengatakan, keluhan pembangunan drainase di Jalan Pinang Baris, Gang Makmur, Kelurahan Lalang, Medan Sunggal sudah lama disampaikan warga. Bahkan, dia yang baru menjabat sebagai lurah sejak tahun lalu memang hanya mengetahui keluhan tersebut dari kepling.
“Kami siap membahas itu di musrembang, kemudian disampaikan di kecamatan. Kami mendukung keluhan warga itu melihat pembangunan drainase yang tidak sampai ke bibir sungai,” ujarnya.
irwan siregar
Pasalnya, drainase yang dibangun tidak sampai ke bibir Sungai Belawan. Warga pun khawatir terjadi longsor. Pantauan KORAN SINDO MEDAN, kemarin, tanggul yang dibangun berdekatan dengan rumah warga dan tidak sampai ke bibir sungai. Sayangnya, tanggul hanya dibangun dengan susunan batu dan kemudian di ikat dengan besi yang kualitasnya diragukan. Saat ini sudah banyak yang patah dan berkarat.
Seharusnya tanggul dibuat dengan beton agar lebih kokoh. Salah satu warga setempat, Tek Leng, 50, menceritakan, pembangunan drainase di kawasan itu sudah diprotes warga sejak pembangunannya tahun 1997 silam lantaran pembangunan tidak sampai ke bibir sungai. Hal ini menyebabkan rumah warga yang berada di dekat sungai kesulitan beraktivitas karena di depan rumah mereka sudah dikeruk hampir sama dengan sungai.
Selanjutnya, keluhan masyarakat itu disahuti pemerintah dengan membangun drainase empat meter pada 2012. Oleh warga, pembangunan tersebut sama sekali tidak memberikan rasa nyaman dari ancaman longsor. Sedikitnya lima rumah warga tidak memiliki halaman karena drainase yang dibuat tetap depan rumah mereka.
“Kita tidak keberatan kalau drainase dibangun melewati rumah warga. Tapi pembangunan harusnya sampai ke bibir sungai. Tanggulnya juga harus benar- benar kokoh agar memberikan rasa nyaman kepada kami yang tinggal di sana,” katanya, kemarin.
Adapun rumah warga yang terancam longsor dan tidak memiliki halaman pasca pembangunan drainase adalah Barus, Semangat, Iwan, Simanjuntak, Alam. Walaupun terancam longsor, mereka tetap menempati rumahnya. “Mau bagaimana lagi mereka juga tidak punya tempat tinggal lain. Kalau bicara takut, mereka sangat ketakutan apalagi saat hujan deras,” ucapnya.
Lurah Lalang Subhan Fajri Harahap mengatakan, keluhan pembangunan drainase di Jalan Pinang Baris, Gang Makmur, Kelurahan Lalang, Medan Sunggal sudah lama disampaikan warga. Bahkan, dia yang baru menjabat sebagai lurah sejak tahun lalu memang hanya mengetahui keluhan tersebut dari kepling.
“Kami siap membahas itu di musrembang, kemudian disampaikan di kecamatan. Kami mendukung keluhan warga itu melihat pembangunan drainase yang tidak sampai ke bibir sungai,” ujarnya.
irwan siregar
(ftr)