Empat Desa di Majalengka Terendam Banjir
A
A
A
MAJALENGKA - Hujan deras Senin (22/12/2014) malam hingga Selasa (23/12/2014) pagi, merendam sekitar 400 rumah milik warga di empat desa di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Empat desa yang dilanda banjir tersebar di dua kecamatan, yakni Desa Dawuan dan Desa Pagandon, Kecamatan Dawuan, serta Desa Liang Julang dan Desa Kadipaten, Kecamatan Kadipaten.
Banjir terparah terjadi di Blok Anjun, Desa/Kecamatan Kadipaten. Di tempat tersebut, banjir merendam rumah warga dengan ketinggian hingga 1,5 meter, terutama rumah-rumah warga yang terletak di bibir sungai.
Selain Blok Anjun, Desa/Kecamatan Kadipaten, banjir juga merendam Blok Tahu dan Jogol, Desa Dawuan dengan ketinggian 80 cm. Di kedua blok tersebut, banjir merendam 247 unit rumah warga.
Sedangkan di Blok Daweng Desa Pagandon, banjir mencapai ketinggian sekitar 50 cm. Di blok tersebut, terdapat dua rumah warga yang rusak berat. Rumah tersebut milik Acip dan Enung. "Rumah saya baru saja dibangun beberapa bulan lalu," kata Acip, Selasa (23/12/2014).
Namun, diduga akibat konstruksi bangunan yang kurang baik ketika hujan turun cukup deras, atap rumahnya tak mampu bertahan. Demikian juga dengan dinding rumah yang kurang kokoh.
Saat kejadian, Acip bersama istri dan kedua anaknya berada di dalam rumah tertimpa reruntuhan. Istri dan anaknya selamat, namun Acip mengalami luka-luka. Saat ini, Acip menjalani perawatan di RS Cideres.
Sedangkan keluarga Enung ketika rumahnya ambruk tengah berada di rumah tetangga sehingga semua keluarganya selamat.
Musibah banjir yang melanda keempat desa itu bermula dari meluapnya sungai Cikasarung dan Ciputih setelah hujan mengguyur dengan deras. Kondisi sungai yang mengalami pendangkalan dan banyaknya tumpukan sampah membuat sungai tidak dapat menampung tingginya debit air hingga akhirnya meluap ke permukiman warga.
Menjelang dini hari, ketinggian genangan air semakin meningkat hingga sekitar 1,5 meter. Sejumlah warga, terutama yang berusia lanjut maupun perempuan dan anak-anak, akhirnya memilih untuk mengungsi ke tempat sanak keluarga mereka yang lebih aman.
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) beserta unsur TNI dan Polri langsung terjun ke lokasi banjir untuk membantu mengevakuasi warga yang rumahnya terendam banjir.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Majalengka Tatang Rahmat menjelaskan, secara keseluruhan, rumah warga yang terendam banjir di empat desa tersebut mencapai sekitar 400 unit. Namun, banjir yang merendam rumah-rumah warga sudah surut pada Selasa (23/12/2014) siang.
"Banjir ini akibat meluapnya sungai, tidak ada tanggul sungai yang jebol. Jadi air cepat surut," tandasnya.
Ia pun meminta agar warga tetap waspada terhadap datangnya bencana, mengingat musim hujan masih akan terjadi.
Empat desa yang dilanda banjir tersebar di dua kecamatan, yakni Desa Dawuan dan Desa Pagandon, Kecamatan Dawuan, serta Desa Liang Julang dan Desa Kadipaten, Kecamatan Kadipaten.
Banjir terparah terjadi di Blok Anjun, Desa/Kecamatan Kadipaten. Di tempat tersebut, banjir merendam rumah warga dengan ketinggian hingga 1,5 meter, terutama rumah-rumah warga yang terletak di bibir sungai.
Selain Blok Anjun, Desa/Kecamatan Kadipaten, banjir juga merendam Blok Tahu dan Jogol, Desa Dawuan dengan ketinggian 80 cm. Di kedua blok tersebut, banjir merendam 247 unit rumah warga.
Sedangkan di Blok Daweng Desa Pagandon, banjir mencapai ketinggian sekitar 50 cm. Di blok tersebut, terdapat dua rumah warga yang rusak berat. Rumah tersebut milik Acip dan Enung. "Rumah saya baru saja dibangun beberapa bulan lalu," kata Acip, Selasa (23/12/2014).
Namun, diduga akibat konstruksi bangunan yang kurang baik ketika hujan turun cukup deras, atap rumahnya tak mampu bertahan. Demikian juga dengan dinding rumah yang kurang kokoh.
Saat kejadian, Acip bersama istri dan kedua anaknya berada di dalam rumah tertimpa reruntuhan. Istri dan anaknya selamat, namun Acip mengalami luka-luka. Saat ini, Acip menjalani perawatan di RS Cideres.
Sedangkan keluarga Enung ketika rumahnya ambruk tengah berada di rumah tetangga sehingga semua keluarganya selamat.
Musibah banjir yang melanda keempat desa itu bermula dari meluapnya sungai Cikasarung dan Ciputih setelah hujan mengguyur dengan deras. Kondisi sungai yang mengalami pendangkalan dan banyaknya tumpukan sampah membuat sungai tidak dapat menampung tingginya debit air hingga akhirnya meluap ke permukiman warga.
Menjelang dini hari, ketinggian genangan air semakin meningkat hingga sekitar 1,5 meter. Sejumlah warga, terutama yang berusia lanjut maupun perempuan dan anak-anak, akhirnya memilih untuk mengungsi ke tempat sanak keluarga mereka yang lebih aman.
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) beserta unsur TNI dan Polri langsung terjun ke lokasi banjir untuk membantu mengevakuasi warga yang rumahnya terendam banjir.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Majalengka Tatang Rahmat menjelaskan, secara keseluruhan, rumah warga yang terendam banjir di empat desa tersebut mencapai sekitar 400 unit. Namun, banjir yang merendam rumah-rumah warga sudah surut pada Selasa (23/12/2014) siang.
"Banjir ini akibat meluapnya sungai, tidak ada tanggul sungai yang jebol. Jadi air cepat surut," tandasnya.
Ia pun meminta agar warga tetap waspada terhadap datangnya bencana, mengingat musim hujan masih akan terjadi.
(zik)