Pasar Kuliner Palembang Menjanjikan
A
A
A
PALEMBANG - Ditto Management kembali melebarkan sayap dengan ekspansi cabang ketiga Chicken Hammer Resto and Es Durian Soeta di Jalan Srijaya Negara, Bukit Palembang, kemarin.
Ekspansi cabang ini bertujuan untuk memperkuat penetrasi pasar kuliner, khususnya di Palembang. “Ekspansi cabang ini merupakan request dari pelanggan kami. Sebelumnya kami lakukan survei dan alhasil Jalan Srijaya Negara merupakan lokasi stra tegis dengan segmentasi beragam, mulai dari masyarakat umum, karyawan hingga ma hasiswa. Ini juga wujud representasi atas kecintaan terhadap kuliner,” ujar owner Ditto Management, Muhammad Ditto Anugerah, kemarin.
Dia mengklaim bahwa Chicken Hammer Resto and Es Durian Soeta merupakan kuliner pertama di Palembang dengan mengandalkan ayam palu dan es durian. Untuk bahan baku, lanjut dia, khusus durian didatangkan dari dalam Sumsel meliputi daerah Lintang, Lubuklinggau, Kikim, Empat Lawang.
Namun jika pasokan durian dalam Sumsel kosong, maka pihaknya mendatangkan durian dari Medan maupun Thailand dengan menggunakan kargo Garuda berkapasitas 200 kilogram per bulan. “Pangsa pasar kuliner di Palembang ini memang sangat menjanjikan. Sejak pertama buka cabang di Jalan Soekarno Hatta, peminat semakin bertambah. Rata-rata sekitar 100 pengunjung per hari, mulai dari pejabat, PNS, karyawan swasta, dan masyarakat umum,” terangnya.
Selain representasi kecintaan terhadap kuliner, lanjut dia, ekspansi ini juga merujuk pada itikad baik membantu masyarakat Palembang melalui perekrutan karyawan. Dalam satu cabang, kata dia, pihaknya mampu mempekerjakan sekitar 12 orang baik sebagai tim quality control, memasak, dan lainnya.
Melalui usaha ini pula, setidaknya pihaknya mampu membantu pemerintah dalam mengatasi dan meminimalisir angka pengangguran. “Untuk cabang pertama ada di Jalan Soeta, kedua di Simpang Kedamaian Kenten dan cabang ketiga ada di Jalan Srijaya Negara. Untuk harga pun sangat terjangkau mulai dari Rp11.000-17.000 per porsi makanan ayam palu dan es durian Rp16.000 per gelas,” jelasnya.
Dia menargetkan penda patan dari cabang ketiga ini di kisaran Rp100 juta hingga Rp200 juta per bulan atau sekitar Rp5 juta per hari. Sedangkan pendapatan dicabang Soeta terealisasidi agregat Rp100 juta perbulan.
Didalam bisnis ini pula, lanjut dia, pihaknya juga menawarkan sistem waralaba atau bagi hasil dengan perbandingan marjin persentase 60:40 dengan syarat investor cukup menyediakan tempat.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumsel, H Permana menegaskan, pihaknya mengapresiasi apa yang dilakukan Ditto Management dalam meramaikan pasar kuliner Palembang.
“Bayangkan saja di dalam negara maju setidaknya harus memiliki 2% wirausahawan atau entrepreneur dari total jumlah penduduk. Sedangkan saat ini Indonesia memiliki pelaku UMKM di bawah 2%. Langkah Ditto Management patut ditiru mengingat diusianya terbilang muda mampu menjadi entrepreneur yang dapat membantu pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran,” ujarnya.
Darfian Jaya Suprana
Ekspansi cabang ini bertujuan untuk memperkuat penetrasi pasar kuliner, khususnya di Palembang. “Ekspansi cabang ini merupakan request dari pelanggan kami. Sebelumnya kami lakukan survei dan alhasil Jalan Srijaya Negara merupakan lokasi stra tegis dengan segmentasi beragam, mulai dari masyarakat umum, karyawan hingga ma hasiswa. Ini juga wujud representasi atas kecintaan terhadap kuliner,” ujar owner Ditto Management, Muhammad Ditto Anugerah, kemarin.
Dia mengklaim bahwa Chicken Hammer Resto and Es Durian Soeta merupakan kuliner pertama di Palembang dengan mengandalkan ayam palu dan es durian. Untuk bahan baku, lanjut dia, khusus durian didatangkan dari dalam Sumsel meliputi daerah Lintang, Lubuklinggau, Kikim, Empat Lawang.
Namun jika pasokan durian dalam Sumsel kosong, maka pihaknya mendatangkan durian dari Medan maupun Thailand dengan menggunakan kargo Garuda berkapasitas 200 kilogram per bulan. “Pangsa pasar kuliner di Palembang ini memang sangat menjanjikan. Sejak pertama buka cabang di Jalan Soekarno Hatta, peminat semakin bertambah. Rata-rata sekitar 100 pengunjung per hari, mulai dari pejabat, PNS, karyawan swasta, dan masyarakat umum,” terangnya.
Selain representasi kecintaan terhadap kuliner, lanjut dia, ekspansi ini juga merujuk pada itikad baik membantu masyarakat Palembang melalui perekrutan karyawan. Dalam satu cabang, kata dia, pihaknya mampu mempekerjakan sekitar 12 orang baik sebagai tim quality control, memasak, dan lainnya.
Melalui usaha ini pula, setidaknya pihaknya mampu membantu pemerintah dalam mengatasi dan meminimalisir angka pengangguran. “Untuk cabang pertama ada di Jalan Soeta, kedua di Simpang Kedamaian Kenten dan cabang ketiga ada di Jalan Srijaya Negara. Untuk harga pun sangat terjangkau mulai dari Rp11.000-17.000 per porsi makanan ayam palu dan es durian Rp16.000 per gelas,” jelasnya.
Dia menargetkan penda patan dari cabang ketiga ini di kisaran Rp100 juta hingga Rp200 juta per bulan atau sekitar Rp5 juta per hari. Sedangkan pendapatan dicabang Soeta terealisasidi agregat Rp100 juta perbulan.
Didalam bisnis ini pula, lanjut dia, pihaknya juga menawarkan sistem waralaba atau bagi hasil dengan perbandingan marjin persentase 60:40 dengan syarat investor cukup menyediakan tempat.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumsel, H Permana menegaskan, pihaknya mengapresiasi apa yang dilakukan Ditto Management dalam meramaikan pasar kuliner Palembang.
“Bayangkan saja di dalam negara maju setidaknya harus memiliki 2% wirausahawan atau entrepreneur dari total jumlah penduduk. Sedangkan saat ini Indonesia memiliki pelaku UMKM di bawah 2%. Langkah Ditto Management patut ditiru mengingat diusianya terbilang muda mampu menjadi entrepreneur yang dapat membantu pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran,” ujarnya.
Darfian Jaya Suprana
(ftr)