Cuaca Buruk, Nelayan Enggan Melaut

Senin, 22 Desember 2014 - 15:29 WIB
Cuaca Buruk, Nelayan Enggan Melaut
Cuaca Buruk, Nelayan Enggan Melaut
A A A
CIREBON - Ratusan nelayan tradisional di kawasan pesisir Kabupaten Cirebon, tak melaut akibat cuaca buruk yang melanda wilayah Perairan Cirebon sebulan terakhir.

Mereka terpaksa menyandarkan perahunya dengan alasan tak ingin beresiko diterjang ombak besar saat melaut. Selain cuaca buruk, mereka juga mengeluhkan sulitnya menjaring ikan saat melaut belakangan ini.

"Sekitar satu bulan ini cuacanya buruk, kami khawatir kalau harus melaut," ungkap seorang nelayan asal Desa Mertasinga, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Sumarno (45), Senin (22/12/2014).

Untuk mengisi hari, dia sendiri memilih memperbaiki jaring dan perlengkapan berlayar lain yang rusak. Selain kekhawatiran akan keselamatannya kala melaut di tengah cuaca buruk, dia mengaku memilih menambatkan perahu untuk pula menghindari resiko kerugian materi.

Menurut dia, untuk berlayar dibutuhkan biaya sekitar Rp300 ribu. Dengan kondisi sulitnya memperoleh ikan, besar resiko ikan tangkapannya saat kembali ke daratan minim, bahkan nihil. "Berangkat ke laut pakai biaya, tapi kalau pulang tak bawa apa-apa ya rugi," ujar dia.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga selama tak melaut, dia terpaksa berutang kepada tetangga. Pelunasan utang diyakinkan dia, akan dilakukan saat cuaca sudah terasa aman untuk kembali melaut.

Meski nyaris sebagian besar nelayan enggan melaut, nelayan dengan perahu ukuran lebih besar dikabarkan masih tetap pergi mencari ikan dengan mengambil resiko yang sama dengan Sumarno.

Sementara itu, keengganan melaut juga dialami rata-rata nelayan tradisional di Desa Karangreja, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon.

Kondisi itu berdampak pada ketiadaan aktivitas di tempat pelelangan ikan maupun sentra penjualan ikan di desa tersebut.

Akibatnya, harga ikan meroket hingga membuat pedagang memilih tutup karena menurunnya minat pembeli.
"Harga ikan sudah naik sebulan terakhir, pembeli minatnya jadi turun. Ini akibat ketersediaan ikan karena nelayan banyak yang tak melaut," tutur seorang pedagang ikan Ruci (30).

Kenaikan harga dialami hampir seluruh jenis ikan. Namun yang menonjol di antaranya ikan jenis etong, cumi, bandeng, udang, maupun kakap. Kenaikannya sendiri bervariasi, mulai dari Rp10-Rp20 ribu.

Dia pun berharap cuaca segera membaik agar nelayan kembali melaut dan ketersediaan ikan di pasaran terjaga. Dengan begitu, harga ikan pun kembali normal dan mereka dapat berjualan lagi seperti sebelumnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5963 seconds (0.1#10.140)