Longsor Terjang Rumah Penduduk
A
A
A
KULONPROGO - Musibah tanah longsor kembali melanda perbukitan Menoreh Kulonprogo. Hujan deras yang mengguyur kawasan ini telah menyebabkan longsoran di lima lokasi di Kecamatan Girimulyo.
Tidak ada korban jiwa, namun dua rumah warga terkena material longsoran. Kelima titik longsor itu terjadi di Pedukuhan Tileng Desa Pendoworejo, Pedukuhan Karanggede, Pedukuhan Sokomoyo Desa Jatimulyo, Pedukuhan Kedungtawang Desa Purwosari, serta Pedukuhan Ngesong Desa Giripurwo.
Di Tileng longsoran sempat mengenai rumah Legiman yang menyebabkan tembok rumahnya jebol. Material tanah juga masuk ke dalam dapur, dan ditaksir kerugian mencapai Rp5 juta. Sedangkan Karanggede menutup akses jalan kabupaten. “Hujan itu menyebabkan tebing ambrol dan menutup saluran air. Air yang tersumbat inilah yang menyebabkan longsor susulan dan mengenai rumah,” ucap Legiman.
Musibah ini pun langsung direspons BPBD bersama taruna siaga bencana (tagana) yang melakukan gotong royong. Mereka juga menyalurkan bantuan logistik untuk membantu korban dalam memenuhi kebutuhan konsumsi selama kerja bakti.
“Logistik berupa makanan siap saji dari BPBD kami utamakan untuk penanganan darurat yang mengenai rumah penduduk, karena perlu banyak tenaga untuk pembersihan,” kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kulonprogo, Suhardiyana.
BPBD minta masyarakat meningkatkan kewaspadaannya selama musim penghujan. Sesuai prediksi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) musim hujan masih akan berlangsung cukup lama dengan puncak pada akhir Desember 2014 hingga Januari 2015. “Selain longsor, warga di selatan juga harus mewaspadai banjir,” tandasnya.
kuntadi
Tidak ada korban jiwa, namun dua rumah warga terkena material longsoran. Kelima titik longsor itu terjadi di Pedukuhan Tileng Desa Pendoworejo, Pedukuhan Karanggede, Pedukuhan Sokomoyo Desa Jatimulyo, Pedukuhan Kedungtawang Desa Purwosari, serta Pedukuhan Ngesong Desa Giripurwo.
Di Tileng longsoran sempat mengenai rumah Legiman yang menyebabkan tembok rumahnya jebol. Material tanah juga masuk ke dalam dapur, dan ditaksir kerugian mencapai Rp5 juta. Sedangkan Karanggede menutup akses jalan kabupaten. “Hujan itu menyebabkan tebing ambrol dan menutup saluran air. Air yang tersumbat inilah yang menyebabkan longsor susulan dan mengenai rumah,” ucap Legiman.
Musibah ini pun langsung direspons BPBD bersama taruna siaga bencana (tagana) yang melakukan gotong royong. Mereka juga menyalurkan bantuan logistik untuk membantu korban dalam memenuhi kebutuhan konsumsi selama kerja bakti.
“Logistik berupa makanan siap saji dari BPBD kami utamakan untuk penanganan darurat yang mengenai rumah penduduk, karena perlu banyak tenaga untuk pembersihan,” kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kulonprogo, Suhardiyana.
BPBD minta masyarakat meningkatkan kewaspadaannya selama musim penghujan. Sesuai prediksi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) musim hujan masih akan berlangsung cukup lama dengan puncak pada akhir Desember 2014 hingga Januari 2015. “Selain longsor, warga di selatan juga harus mewaspadai banjir,” tandasnya.
kuntadi
(ftr)