FORKI DIY Prioritaskan Pembinaan Dini
A
A
A
YOGYAKARTA - Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) DIYmemprioritaskan pembinaan atlet sejak dini.
Langkah tersebut lebih menjamin keberlangsungan prestasi masa depan. Ketua FORKI DIY HM Yazid mengungkapkan, pembinaan atlet sejak dinimenjadi prioritas kepengurusan FORKI periode 2014–2018. “Target kitajangka panjang tidak hanya 1–2 tahun ke depan. Maka kita utamakan pembinaan karate sejak usia dini,” katanya dalam pelantikan pengurus FORKI DIY di DPRD DIY kemarin.
Anggota DPRD DIY ini mengungkapkan, untuk prestasi yang diraih selama ini sudah lumayan. Namun, persoalan regenerasi menjadi salah satukendala. “Mereka yang berprestasi biasanya di usia mahasiswa, saat lulus kuliah mereka kembali ke daerah asalnya,” ucapnya. Maka dengan kondisi itu, pembinaan karate usia dini menjadi prioritas kepengurusan yang dipimpinnya.
“Harus tumbuh dari daerah kita, berprestasi untuk daerah kita juga,” ujar Yazid. Wakil Ketua DPW PPP DIY ini mengungkapkan, untuk kesiapan pembinaankarate usia dini, FORKI DIY siap memfasilitasi kebutuhan kepelatihan. FORKI DIY juga siap masuk ke sekolah-sekolah, dari SD sampai SMK.”Pengurus tidak sekedar kejar prestasi, tapi pembinaan dini. Itu yanglebih penting,” ungkapnya.
Sekjen PB FORKI TNI (Purn) Lumbun Sianipar merespons positif langkahyang dilakukan FORKI DIY. “Dalam karate ada dua aspek utama, yakni teknis dan mental,” ujarnya. Pembinaan sejak dini karate bagian dari kedua aspek tersebut. Iniselaras dengan kebijakan pusat. “Karate dimaksimalkan masuk sekolahsekolah menjadi kegiatan ekstra kurikuler. Itu akan membentuk mental si anak,” katanya.
Mengenai tenaga pelatih di sekolah-sekolah sudah sangat siap. “Program tersebut sudah berlangsung tapi perlu dikembangkan lagi. Kita punya banyak pelatih untuk masuk di sekolah- sekolah itu,” ucap Lumbun Sianipar.
Ridwan anshori
Langkah tersebut lebih menjamin keberlangsungan prestasi masa depan. Ketua FORKI DIY HM Yazid mengungkapkan, pembinaan atlet sejak dinimenjadi prioritas kepengurusan FORKI periode 2014–2018. “Target kitajangka panjang tidak hanya 1–2 tahun ke depan. Maka kita utamakan pembinaan karate sejak usia dini,” katanya dalam pelantikan pengurus FORKI DIY di DPRD DIY kemarin.
Anggota DPRD DIY ini mengungkapkan, untuk prestasi yang diraih selama ini sudah lumayan. Namun, persoalan regenerasi menjadi salah satukendala. “Mereka yang berprestasi biasanya di usia mahasiswa, saat lulus kuliah mereka kembali ke daerah asalnya,” ucapnya. Maka dengan kondisi itu, pembinaan karate usia dini menjadi prioritas kepengurusan yang dipimpinnya.
“Harus tumbuh dari daerah kita, berprestasi untuk daerah kita juga,” ujar Yazid. Wakil Ketua DPW PPP DIY ini mengungkapkan, untuk kesiapan pembinaankarate usia dini, FORKI DIY siap memfasilitasi kebutuhan kepelatihan. FORKI DIY juga siap masuk ke sekolah-sekolah, dari SD sampai SMK.”Pengurus tidak sekedar kejar prestasi, tapi pembinaan dini. Itu yanglebih penting,” ungkapnya.
Sekjen PB FORKI TNI (Purn) Lumbun Sianipar merespons positif langkahyang dilakukan FORKI DIY. “Dalam karate ada dua aspek utama, yakni teknis dan mental,” ujarnya. Pembinaan sejak dini karate bagian dari kedua aspek tersebut. Iniselaras dengan kebijakan pusat. “Karate dimaksimalkan masuk sekolahsekolah menjadi kegiatan ekstra kurikuler. Itu akan membentuk mental si anak,” katanya.
Mengenai tenaga pelatih di sekolah-sekolah sudah sangat siap. “Program tersebut sudah berlangsung tapi perlu dikembangkan lagi. Kita punya banyak pelatih untuk masuk di sekolah- sekolah itu,” ucap Lumbun Sianipar.
Ridwan anshori
(ars)