Ratusan Rumah di Garut Terendam Banjir
A
A
A
GARUT - Luapan Sungai Cimanuk dan Cikamiri membuat ratusan rumah di Kabupaten Garut, Jawa Barat, terendam banjir.
Di Kampung Sudika Indah (Cimacan), Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, sebanyak 168 rumah terendam dengan ketinggian air 50 centimeter.
Ratusan rumah itu tersebar di tiga RW, yakni RW 13 sebanyak 127 unit, satu unit di RW 15, dan 40 unit di RW 10. Ratusan rumah ini direndam luapan Sungai Cimanuk.
“Sementara luapan Sungai Cikamiri membuat sekitar 100 unit rumah lainnya di Kampung Karangmulya, Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Tarogong Kidul terendam air dengan ketinggian bervariasi. Dari mulai 30 cm hingga 70 cm. Tiga unit rumah diantaranya rusak berat,” kata Kepala Seksi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut TB Agus, Sabtu 20 Desember 2014.
Kini para warga yang menjadi korban banjir telah diungsikan ke tempat yang lebih aman.
Dia menambahkan, banjir juga dilaporkan terjadi di Kecamatan Pameungpeuk dengan ketinggian 30 cm hingga 60 cm, akibat luapan Sungai Cikuda.
“Masih di kecamatan yang sama (Pameungpeuk), banjir juga terjadi di SDN Mancagahar setinggi 40 cm. Sementara untuk data rumah yang terendam banjir, hingga kini masih didata. Perlu dilaporkan juga, satu jembatan, Jembatan Cikuya, di perbatasan Desa Pameungpeuk dan Desa Bojong Kidul, Kecamatan Pameungpeuk, terputus di saat yang sama,” tutur Agus.
Banjir di sejumlah wilayah Kabupaten Garut ini disebabkan karena hujan deras yang terus mengguyur sejak siang hari.
Tidak hanya menyebabkan air sungai meluap, banjir bandang pun terjadi di Sungai Cimanuk Desa Banjarsari, Kecamatan Bayongbong.
“Banjir bandang di Kecamatan Bayongbong setidaknya merendam rumah sebanyak 13 unit yang dihuni oleh 49 jiwa. Ketinggian air di Kecamatan Bayongbong itu sekitar 60 cm,” ucapnya.
Masih di Kecamatan Bayongbong, air banjir bandang tersebut merendam sawah seluas 2 hektare (ha), kolam ikan warga seluas 116 meter persegi, dan seekor ternak domba hanyut. Seluruh kejadian ini terjadi di Desa Banjarsari.
“Bencana juga terjadi di Kecamatan Pasirwangi. Di kecamatan itu, terjadi tiga kejadian," kata Agus.
Peristiwa pertama yaitu longsor menimpa satu rumah milik seorang jompo bernama Aah di Kampung Bokor RT 04 RW 01, Desa Padamulya, Kecamatan Pasirwangi.
Kedua, longsor menimpa rumah milik Empu di Kampung Talaga Gede, Desa Talaga Gede, Kecamatan Pasirwangi.
"Terakhir, longsor di Kecamatan Pasirwangi membuat jalan terputus di Kampung Gadog RT 03, Desa Sirnabakti, Kecamatan Pasirwangi,” paparnya.
Jalan di Kampung Gadog ini tertimpa longsor dengan panjang 25 meter dan lebar 3 meter. Jalan tersebut menghubungkan antara Kampung Gadog dan Cikapunduhan.
Di Kampung Sudika Indah (Cimacan), Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, sebanyak 168 rumah terendam dengan ketinggian air 50 centimeter.
Ratusan rumah itu tersebar di tiga RW, yakni RW 13 sebanyak 127 unit, satu unit di RW 15, dan 40 unit di RW 10. Ratusan rumah ini direndam luapan Sungai Cimanuk.
“Sementara luapan Sungai Cikamiri membuat sekitar 100 unit rumah lainnya di Kampung Karangmulya, Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Tarogong Kidul terendam air dengan ketinggian bervariasi. Dari mulai 30 cm hingga 70 cm. Tiga unit rumah diantaranya rusak berat,” kata Kepala Seksi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut TB Agus, Sabtu 20 Desember 2014.
Kini para warga yang menjadi korban banjir telah diungsikan ke tempat yang lebih aman.
Dia menambahkan, banjir juga dilaporkan terjadi di Kecamatan Pameungpeuk dengan ketinggian 30 cm hingga 60 cm, akibat luapan Sungai Cikuda.
“Masih di kecamatan yang sama (Pameungpeuk), banjir juga terjadi di SDN Mancagahar setinggi 40 cm. Sementara untuk data rumah yang terendam banjir, hingga kini masih didata. Perlu dilaporkan juga, satu jembatan, Jembatan Cikuya, di perbatasan Desa Pameungpeuk dan Desa Bojong Kidul, Kecamatan Pameungpeuk, terputus di saat yang sama,” tutur Agus.
Banjir di sejumlah wilayah Kabupaten Garut ini disebabkan karena hujan deras yang terus mengguyur sejak siang hari.
Tidak hanya menyebabkan air sungai meluap, banjir bandang pun terjadi di Sungai Cimanuk Desa Banjarsari, Kecamatan Bayongbong.
“Banjir bandang di Kecamatan Bayongbong setidaknya merendam rumah sebanyak 13 unit yang dihuni oleh 49 jiwa. Ketinggian air di Kecamatan Bayongbong itu sekitar 60 cm,” ucapnya.
Masih di Kecamatan Bayongbong, air banjir bandang tersebut merendam sawah seluas 2 hektare (ha), kolam ikan warga seluas 116 meter persegi, dan seekor ternak domba hanyut. Seluruh kejadian ini terjadi di Desa Banjarsari.
“Bencana juga terjadi di Kecamatan Pasirwangi. Di kecamatan itu, terjadi tiga kejadian," kata Agus.
Peristiwa pertama yaitu longsor menimpa satu rumah milik seorang jompo bernama Aah di Kampung Bokor RT 04 RW 01, Desa Padamulya, Kecamatan Pasirwangi.
Kedua, longsor menimpa rumah milik Empu di Kampung Talaga Gede, Desa Talaga Gede, Kecamatan Pasirwangi.
"Terakhir, longsor di Kecamatan Pasirwangi membuat jalan terputus di Kampung Gadog RT 03, Desa Sirnabakti, Kecamatan Pasirwangi,” paparnya.
Jalan di Kampung Gadog ini tertimpa longsor dengan panjang 25 meter dan lebar 3 meter. Jalan tersebut menghubungkan antara Kampung Gadog dan Cikapunduhan.
(dam)