800 Rumah Warga Rusak

Sabtu, 20 Desember 2014 - 11:24 WIB
800 Rumah Warga Rusak
800 Rumah Warga Rusak
A A A
BANDUNG - Angin puting be liung yang menerjang kawasan Bandung timur pada Kamis (18/12) petang, menyebabkan 800 rumah warga rusak berat, sedang, dan ringan.

Selain itu, bencana itu menyebabkan seorang warga, nenek Surti, 90, warga Jalan Pangaritan RT 2/4 Kelurahan Cipadung Wetan, Kecamatan Panyileukan tewas. Nenek Surti menderita luka berat setelah tertimpa reruntuhan bangunan rumahnya. Untuk menanggulangi dampak bencana tersebut, Pemkot Bandung memberlakukan tanggap darurat selama tiga hari.

“Tadi malam, sampai pukul 02.00 WIB, kami monitor. Sampai saat ini (siang kemarin) tercatat 800 rumah rusak,” kata Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat meninjau lokasi bencana di Jalan Pangaritan, Kelurahan Cipadung Wetan, Kecamatan Panyileukan, kemarin.

Pantauan KORAN SINDO, rumah-rumah warga di Jalan Pangaritan, Kelurahan Cipa dung Wetan, Kecamatan Panyileukan porak poranda akibat tersapu angin puting beliung. Atap-atap rumah habis tersapu angin. Pohon-pohon tumbang menimpa rumah warga. Seng dan genting berserakan di jalan. Warga masih tampak diliputi ketakutan. Sebagian lagi terlihat ikut membantu petugas membersihan puing-puing sisa bangunan yang rusak.

“Suaranya itu kaya bunyi pesawat. Saya kira itu tadinya pesawat jatuh,” kata Mariani,50, warga RW 06, Kelurahan Cipadung Wetan, Kecamatan Panyileukan. Dia menuturkan, saat kejadian, suasan sangat mencekam. Dia beserta tiga anaknya tengah berada di dalam rumah. Saat angin kencang bergemuruh menyapu rumahnya, pohon besar di halaman pun tumbang menimpa atap.

“Itu sebelum hujan, cuma gerimis kecil, anginnya emang kenceng banget. Nah suaranya juga nyeremin banget, saya sama anak-anak di dalem, tiba-tiba pohon rubuh.Kami keluar, untung rumah engga ambruk,” ujar dia Selain itu, hingga hari kemarin aliran listrik di sekitar lokasi bencana padam.

Instalasi listrik yang juga rusak dikhawatirkan dapat menyebabkan korsleting. Sehingga PLN sengaja memutus aliran listrik. “Listrik emang sengaja dimatikan,” kata Lurah Ci padung Wetan Doni Hansyah, saat dilokasi kemarin.

Doni mengungkapkan, Kelurahan Cipadung menjadi lokasi terparah diterjang angin puting beliung. Sedikitnya terdapat 300 rumah mengalami rusak berat, sedang, dan ringan. “Lumayan paling parah. Di saya ada enam RW. Paling parah itu di RW 06,” ujar dia. Disinggung tentang lokasi pengungsian, Doni menyatakan, mayoritas warga masih tinggal di rumah masing-masing.

Namun ada sebagian warga yang menumpang di tetangga dan kerabat akibat rumahnya rusak berat. “Tapi ada juga yang di masjid dan madrasah. Yang mengungsi di masjid dan madrasah sekitar 20 KK (kepala keluarga). Untuk total kerugian masih dihitung,” tutur Doni.

Sebelum meninjau lokasi bencana puting beliung, Wali Kota menggelar apel penanggulangan bencana yang diikuti oleh jajaran TNI, Kepolisian, Dinas Penanggulangan dan Pencegahan Kebakaran (DPPK) Kota Bandung, serta para relawan.

Wali kota yang akrab disapa Emil ini mengungkapkan, sedikitnya 1.000 petugas gabungan dikerahkan dalam penanggulangan bencana ini. Para petugs tersebut disebar ke empat wilayah bencana puting beliung yang menerjang Bandung timur. Di Jalan Pangaritan, Kelurahan Cipadung Wetan, Kecamatan Panyileukan, Emil sempat mengunjungi salah satu warga Yuliana, 30, yang melahirkan di tengah terjangan angin puting beliung.

Emil mengungkapkan, telah menginstruksikan para camat untuk mendata jumlah kerusakan. Mulai dari jumlah korban yang terdampak, hingga data kerusakan.”Satu rumah satu lembar (data). Lengkap dengan data pemilik rumah,” ujarnya. Ia juga berjanji, akan membantu berbagai kerusakan yang diderita warga, akibat bencana ini.

“Pemkot ini punya dana darurat bencana. Insya Allah kita bantu secara keuangannnya. Makanya saya perintahkan camat untuk mendata kerusakan dan juga korban,” kata dia. Untuk total kerugian, ia mengaku belum mengetahui secara pasti. Pasalnya saat ini pihaknya masih terus melakukan pendataan. “Belum-belum tau. Masih kita data. Tapi pokonya kita upayakan untuk memberi bantuan, sesuai dengan prosedur dan aturan yang ada,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Bandung Dody Ridwansyah, menyatakan, bantuan berupa kebutuhan pokok dan kebuthan lainnya telah siap di salurkan. Sebanyak 3 ton beras bantuan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung siap disalurkan kepada para korban. Kemudian pihaknya juga telah meyiapkan 40 karung beras, 50 dus mie instan, dan 50 dus air mineral.

Untuk nantinya di distribusikan kepada warga. “Terus tadi (kemarin) BRI ngasih bantuan nasi bungkus sebanyak 500 untuk Kecamatan Panyileukan, 200 Cinambo, dan 300 Cibiru. PDAM Tirtawening juga sudah mengirimkan bantuan air bersih,” katanya.

Segera Bentuk BPBD

Hingga saat ini Kota Bandung belum memiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Belum terbentuknya BPBD tentu akan menyulitkan Kota Bandung dalam penanganan bencana alam.

“Nah ini yang menyulitkan. Sebetulnya Pak Gubernur (Ahmad Heryawan) sudah membuat surat intruksi (pembentukan BPBD di kabupa ten/ kota) sejak Maret 2014,” kata Kepala BPBD Jabar Haryadi saat ditemui di lokasi bencana angin puting beliung, Kelurahan Cipadung Wetan, Kecamatan Panyileukan, kemarin.

Menurut Haryadi, keberadaan BPBD telah menjadi kebutuhan dasar. Terutama dalam menanggulangi bencana. “Nah pelayanan bidang kebencanaan itu adalah hak dasar masyarakat. Karena masyarakat harus aman dan nyaman. Makanya pembentukan BPBD ini penting,” ujar dia.

Haryadi mengemukakan, keberadaan BPBD dapat memudahkan koordinasi penanggulangan saat terjadi bencana. Selain itu pemerintah pusat pun akan lebih mudah dalam penyaluran bantuan. “Saat bencana terjadi, BPBD akan turun. Kalo enggak, kita bisa liat seperti ini (penanggulangan dilakukan) sporadis, kacau balau. Kita mau letakin satlak (satuan pelaksana) di mana?” ungkap Haryadi.

Kepala BPBD Jabar menyatakan, saat ini di Jawa Barat, beberapa kota dan kabupaten telah memiliki BPBD. Seperti Kabupaten Bandung, Pangandaran, dan Karawang. Kemudian, Kota Cimahi dan Kabupaten Indramayu masih dalam proses pembentukan.

“Idealnya semua kabupaten kota punya BPBD,” ujar dia. Menurut Haryadi, Kota Bandung tak lepas dari ancaman bencana alam.

Mochamad Solehudin
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6445 seconds (0.1#10.140)