Diterjang Ombak, Perahu Nelayan Terbalik
A
A
A
KULON PROGO - Sebuah perahu nelayan yang ditumpangi empat nelayan Bugel, Panjatan, Kulon Progo, Jawa Tengah, terbalik ketika hendak melaut.
Waluyo (40), salah satu nelayan terpaksa dilarikan ke UGD RSUD Wates karena tidak sadarkan diri. Sedangkan tiga warga lainnya selamat dan hanya mengalami luka ringan.
Empat nelayan ini adalah Waluyo, Sigit, Solikhan dan Nuryanto. Sekitar pukul 06.30 WIB, perahu ini berusaha masuk ke tengah laut untuk mengambil jarring lobster yang sudah ditebar beberapa hari.
Namun upaya ini tidak berjalan mulus. Sigit yang menjadi tekong, kesulitan untuk membelah gelombang, meski sudah cukup berpengalaman.
Musibah justru terjadi ketika perahu ini berada di pinggir. Ombak besar yang datang membuat perahu mereka terbalik. Empat penumpang pun terjungkal ke laut dan rusak pada bagian katir (penyeimbang).
“Terbaliknya itu dipinggir, karena mau masuk sulit,” ujar istri Waluyo ketika dikonfirmasi ke RSUD WateS, Jumat (19/12/2014).
Pascakejadian, Waluyo langsung dilarikan ke UGD dan dirawat di ICU. Korban mengalami luka memar pada kepala bagian samping dan tidak sadarkan diri. Paru-paru korban juga sempat kemasukan air, hingga muntah darah.
“Dia juga sudah bisa diajak komunikasi dan mengeluh sakit di kepala,” ujarnya.
Komandan SAR Wilayah V Pantai Glagah Syamsudin mengaku belum mendapatkan laporan perihal kecelakaan laut di wilayah Pantai Bugel.
Diakuinya, selama ini tidak ada petuags SAR khusus yang memantau di Pantai Bugel. Selain pantainya yang kecil, tidak banyak aktivitas pengunjung yang datang. Pengawasan di tempat ini dilakukan oleh Tim SAR dari Pantai Trisik yang ada di sisi timur.
“Sebenarnya kita sudah minta dilakukan penambahan pos di Bugel,” jelasnya.
Waluyo (40), salah satu nelayan terpaksa dilarikan ke UGD RSUD Wates karena tidak sadarkan diri. Sedangkan tiga warga lainnya selamat dan hanya mengalami luka ringan.
Empat nelayan ini adalah Waluyo, Sigit, Solikhan dan Nuryanto. Sekitar pukul 06.30 WIB, perahu ini berusaha masuk ke tengah laut untuk mengambil jarring lobster yang sudah ditebar beberapa hari.
Namun upaya ini tidak berjalan mulus. Sigit yang menjadi tekong, kesulitan untuk membelah gelombang, meski sudah cukup berpengalaman.
Musibah justru terjadi ketika perahu ini berada di pinggir. Ombak besar yang datang membuat perahu mereka terbalik. Empat penumpang pun terjungkal ke laut dan rusak pada bagian katir (penyeimbang).
“Terbaliknya itu dipinggir, karena mau masuk sulit,” ujar istri Waluyo ketika dikonfirmasi ke RSUD WateS, Jumat (19/12/2014).
Pascakejadian, Waluyo langsung dilarikan ke UGD dan dirawat di ICU. Korban mengalami luka memar pada kepala bagian samping dan tidak sadarkan diri. Paru-paru korban juga sempat kemasukan air, hingga muntah darah.
“Dia juga sudah bisa diajak komunikasi dan mengeluh sakit di kepala,” ujarnya.
Komandan SAR Wilayah V Pantai Glagah Syamsudin mengaku belum mendapatkan laporan perihal kecelakaan laut di wilayah Pantai Bugel.
Diakuinya, selama ini tidak ada petuags SAR khusus yang memantau di Pantai Bugel. Selain pantainya yang kecil, tidak banyak aktivitas pengunjung yang datang. Pengawasan di tempat ini dilakukan oleh Tim SAR dari Pantai Trisik yang ada di sisi timur.
“Sebenarnya kita sudah minta dilakukan penambahan pos di Bugel,” jelasnya.
(lis)