Dikejar Polisi, Puluhan Pelajar Terjun ke Sungai

Jum'at, 19 Desember 2014 - 14:09 WIB
Dikejar Polisi, Puluhan...
Dikejar Polisi, Puluhan Pelajar Terjun ke Sungai
A A A
UNGARAN - Suasana Kampung Legoksari, Kelurahan Ungaran, Kecamatan Ungaran Barat, kemarin, riuh rendah dengan suara teriakan berpadu derap suara sepatu boot.

Sekelompok remaja tanggung berseragam putih abuabu terlibat aksi kejar-kejaran dengan puluhan aparat kepolisian dari Polsekta Ungaran dan Satuan Dalmas Polres Semarang. “Mereka dikejar polisi karena mau tawuran dengan pelajar lain,” ujar Anis, 35, saksi kejadian. Gang sempit di Legoksari ditambah lalu lalang kendaraan roda dua yang melintas, tak menghambat laju para pelajar yang semua berasal dari berbagai sekolah di Kota Semarang ini.

Mereka sekuat tenaga berusaha kabur dari tangkapan petugas. Apes, para pelajar tampaknya buta dengan kondisi jalanan di Kampung Legoksari. Mereka terpojok di sebuah ujung gang buntu. Dalam kondisi terdesak, para pelajar menjebol pagar seng yang menjadi pembatas kampung dengan anak Sungai Kali Belang.

“Saya kira tadi pagar seng itu menutupi lahan kosong yang bisa tembus ke gang lain. Ternyata di balik pagar seng hanya ada kali (sungai),” kata Zulfikar, siswa kelas VII SMP Nurul Huda. Karena sudah tak ada pilihan lagi, puluhan pelajar nekat terjun ke sungai. “Kami terpaksa nyemplung ke kali daripada tertangkap polisi. Basah semua celana dan sepatu kami. Bau lagi,” kata Andi, pelajar lainnya.

Di sungai itu, pelarian para pelajar berakhir. Mereka tak bisa berkutik lagi saat diminta polisi keluar dari sungai. Total ada 37 siswa yang ditangkap. Setelah digiring ke sebuah tempat, polisi menggeledah satu persatu pelajar. Dari penggeledahan, polisi mendapati sebuah gir yang diduga akan dipakai sebagai alat untuk melukai pelajar lain.

Usut punya usut, puluhan pelajar ini berencana akan mendatangi pelajar sekolah lain yang ada di Ambarawa. Sebelumnya mereka janji dengan ratusan pelajar lain asal Kota Semarang bertemu di Alun-alun Lama Ungaran. “Kami janjian sama teman-teman lewat Facebook dan SMS-an, ketemu di Alun-alun Ungaran,” ujar Zulfikar.

Warga sekitar Alun-Alun Lama yang curiga dengan kedatangan bergelombang para pelajar, baik dengan sepeda motor maupun menumpang truk, melapor ke Mapolsekta Ungaran. Total pelajar yang berhasil diamankan 54 siswa. Mereka berasal dari SMK Pelita 2, SMK 1, SMK 2, SMK 3, SMK 4, SMK 5, dan SMP Nurul Huda Tembalang, untuk selanjutnya mendapat pembinaan di Mapolres Semarang.

“Kami minta sekolah-sekolah dan orang tua lebih meningkatkan pengawasan sehingga anakanak kita tidak melakukan pelanggaran. Saat ini langkah kami baru pada tahap pembinaan. Tetapi jika melanggar hukum tentu akan kami tindak tegas,” kata Kapolres Semarang AKBP Muslimin Ahmad.

Agus Joko
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1167 seconds (0.1#10.140)