Puting Beliung Sapu Bandung
A
A
A
BANDUNG - Angin puting beliung menyapu kawasan Bandung timur. Puluhan rumah dan satu warga tewas akibat peristiwa yang terjadi sekitar pukul 16.30WIB, kemarin.
Angin kencang ini mem po rakporandakan bangunan dan pohon di sejumlah lokasi. Angin kencang disertai hujan deras dan petir juga terpantau hingga kawasan Cileunyi dan Nagreg.
Berdasarkan pantauan KORAN SINDO, amukan angin puting beliung ini terjadi di sekitar Jalan AH Nasution; Jalan Cibatu, Antapani; Jalan Ibrahim Adjie; Jalan Embah Jaksa Cipadung, Cibiru ;Soekarno Hatta, Ci biru, Kompleks Mekar Mulya; Komplek Panghegar; Kampus UIN; dan beberapa lokasi lainnya di kawasan Ban dung timur.
Di sepanjang jalan tersebut banyak terlihat ranting pohon yang berserakan di jalan. Lapak dan kios porak-poranda. Selain itu, billboard berukuran besar yang terpasang di pinggiran jalan patah dan belah di bagian pinggiran ujungnya. Bahkan, sebuah pohon terbang masuk kedalam sebuah pom bensin yang berada di kawasan Cipadung.
Selain itu, pantauan lain di kawasan Jalan Rumah Sakit, Kecamatan Cinambo, juga terlihat sama. Puluhan pohon jenis Mahoni dan Angsana bertumbangan. Sebagian pohon tercabut dengan akarnya. Akibat peristiwa tersebut, lalu lintas jalan di lokasi sempat tertutup karena banyak pohon yang melintang di jalan.
Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung (Diskamtam) serta Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung langsung menurunkan tim untuk membantu membersihkan “kotor - an” tersebut. Petugas juga di bantu warga sekitar untuk melakukan evakuasi pohon-pohon tersebut.
Besarnya tiupan angin puting beliung ini juga meng akibatkan sekitar 200 warga di Kecamatan Cinambo mengungsi ke masjid. Warga mengungsi karena rumah mereka rusak akibat terjangan angin puting beliung. “Ada 200 orang warga yang mengugsi. Sekarang saya sedang membuat dapur umum dulu untuk memasak mi, nasi dan ikan sarden untuk makan warga,” tutur Camat Cinambo, Rina Dewi.
Berdasarkan data dari Kecamatan Cinambo, sekitar 60 rumah yang rusak berat. “Tadi saya sudah keliling lapangan ada 60 rumah yang rusak berat. Pohon dua yang tumbang dan satu tiang listrik, tapi belum dievakuasi karena malam hari. Tapi untuk sementara listrik sudah dipadamkan,” ujar Rina.
Selain rumah warga, dua pabrik di kawasan tersebut juga rusak parah. Menurut Rina, atap pabrik tersebut beterbangan hingga menimpa rumah warga.”Pabrik Bintang Agung dan Lewe rusak parah. Puing-puing atap pabrik terbang ke rumah penduduk,” terangnya. Selain di Kecamatan Cinambo, puluhan rumah juga rusak di empat RW(1,2,3,4) di Kecamatan Cipadung.
Tak hanya itu, amukan angin yang kencang itu menumbangkan tiang listrik. Sehingga kondisi pemukiman penduduk gelap gulita. “Ini ke jadiannya memang luar biasa. Angin puting beliung me rusak rumah penduduk di empat RW. Diperkirakan 80 rumah yang terkena angin. Itu kategori rusak berat,” ujar Camat Cibiru Tatang Muchtar.
Menurutnya saat ini tim rescue dari Dinas Pemadam Kebakaran sudah berada di lapangan. Namun belum bisa berbuat banyak, karena kondisi gelap gulita. “Tiang listriknya ambruk jadi lampu mati,” kata Tatang
Tak hanya itu, pom bensin yang berada di pinggir jalan Kecamatan Cipadung juga rusak berat. Kerusakan parah juga terlihat di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung jati.
Saksi mata, petugas keamanan kampus, Ismail,32, me ngatakan, kejadian angin puting beliung ini berlangsung sekitar 16.30 WIB. Saat itu, kata dia, sedang bersama rekannya di Gedung Mahad atau Gedung Pesantren yang berada di lokasi kampus. “Saat itu saya sedang dilantai atas, Ketika saya liat ke arah timur ke wilayah Cipadung, hem pasan anginnya besar hingga menerbangkan berbagai barang, bahkan ada seng yang terbang dan jatuh tepat di depan kami,” ujar dia.
Melihat kondisi tersebut ismail dan rekannya lalu berlari ke lantai satu di Gedung Student Centre. Saat itu, lanjutnya, langit mendung namun belum turun hujan, Ismail melihat awan hitam menggayut ke bawah lalu timbulah putaran angin menjorok ke bawah.
“Buntut putarannya memang gak nyampe bawah, tapi anginnya menerbangkan material, bahkan atap gedung perpustakaan pun rusak dan berjatuhan,” ujarnya. “Gedung Psikologi juga atapnya ambruk,” tandasnya.
Korban Meninggal
Sementara itu, puting beliung yang melanda sebagian wilayah Bandung timur mengakibatkan korban jiwa. Satu warga tewas dan lainnya mengalami luka akibat tertimpa reruntuhan ranting pohon. Korban terluka langsung dilarikan ke Rumah Sakit Al Islam, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung.
Berdasarkan data, korban amukan angin puting beliung ini merupakan warga Kecanatan Panyileukan, Kelurahan Cipadung Wetan. Keluarga korban, Eman,42, mengatakan, korban meninggal itu merupakan nenek yang tinggal bersamanya.
Eman menyebutkan, nenek Suti,97, meninggal akibat tertimpa reruntuhan bangunan yang ditiup angin puting beliung. Menurut dia, hembusan angin puting beliung itu terjadi sekitar pukul 17.00.
Saat kejadian, seluruh keluarga kumpul di ruang tengah karena takut dengan angin kencang yang disertai hujan deras yang menerbangkan genting-genting rumahnya. ”Saat sedang ngumpul, tiba-tiba nenek berdiri, kami kira mau ke kamar,” ka anya.
Tak lama, lanjut Eman, mereka semua mendengar suara bangunan yang roboh. Keluarga pun langsung mencari Suti ke kamar namun tak ada, saat di dapur kaget melihat kondisi nenek Suti yang terkubur reruntuhan bangunan dapur. “Saat itu terdengar suara bruk. Yang nemuin pertama kali menemukan nenek adik menantu, Ade Ilyas. Saat itu korban sudah terkubur reruntuhan dengan tangan memegang termos,” ujarnya.
Eman menduga, korban hendak mengambil air minum. Namun, bangunan berlantai dua yang tepat bersebelahan dengan dapur roboh dan menimpa dapur serta mengubur Suti. ”Kejadiannya sangat cepat. Kami hanya bisa pasrah. ini musibah,” ujarnya.
Sementara itu Ratma,46, tokoh masyrakat setempat di Pangaritan ini ada empat rukun warga, yakni RW 3, 4, 5, dan 6. Menurutnya, hampir semua rumah warga rusak tersapu angin kencang tersebut. ”Kalau data pastinya saya tidak tahu. Namun, diperkirakan ratusan rumah rusak ringan. Bisa dilihat rata-rata hampir semua rusak,” katanya.
Di lain tempat, sedikitnya 10 lebih gudang rongsokkan yang berada di Kampung Nyalindung RT 6/3, Kelurahan Cisaranten Wetan, Kecamatan Cinambo rusak. Puluhan gudang rongsok di jalan tersebut hancur, bangunanan gudang yang kebanyakan terbuat dari kayu serta seng pun menimpa beberapa mobil yang berada di depan gudang itu. beberapa tiang listrik pun melintang terkena hampasan angin.
Kanit Lantas Polsek Cinambo Iptu Aep Suhana yang ber ada dilokasi kejadian mengatakan, selain merusak puluhan gudang rongsok, kejadian itu juga menumbangkan beberapa pohon besar yang berada di Jalan Rumah Sakit, sehingga arus lalu lintas dijalan tersebut terputus. “Sedikitnya ada lima pohon yang tumbang akibat angin puting tadi,” katanya.
Agie Permadi/Ant
Angin kencang ini mem po rakporandakan bangunan dan pohon di sejumlah lokasi. Angin kencang disertai hujan deras dan petir juga terpantau hingga kawasan Cileunyi dan Nagreg.
Berdasarkan pantauan KORAN SINDO, amukan angin puting beliung ini terjadi di sekitar Jalan AH Nasution; Jalan Cibatu, Antapani; Jalan Ibrahim Adjie; Jalan Embah Jaksa Cipadung, Cibiru ;Soekarno Hatta, Ci biru, Kompleks Mekar Mulya; Komplek Panghegar; Kampus UIN; dan beberapa lokasi lainnya di kawasan Ban dung timur.
Di sepanjang jalan tersebut banyak terlihat ranting pohon yang berserakan di jalan. Lapak dan kios porak-poranda. Selain itu, billboard berukuran besar yang terpasang di pinggiran jalan patah dan belah di bagian pinggiran ujungnya. Bahkan, sebuah pohon terbang masuk kedalam sebuah pom bensin yang berada di kawasan Cipadung.
Selain itu, pantauan lain di kawasan Jalan Rumah Sakit, Kecamatan Cinambo, juga terlihat sama. Puluhan pohon jenis Mahoni dan Angsana bertumbangan. Sebagian pohon tercabut dengan akarnya. Akibat peristiwa tersebut, lalu lintas jalan di lokasi sempat tertutup karena banyak pohon yang melintang di jalan.
Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung (Diskamtam) serta Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung langsung menurunkan tim untuk membantu membersihkan “kotor - an” tersebut. Petugas juga di bantu warga sekitar untuk melakukan evakuasi pohon-pohon tersebut.
Besarnya tiupan angin puting beliung ini juga meng akibatkan sekitar 200 warga di Kecamatan Cinambo mengungsi ke masjid. Warga mengungsi karena rumah mereka rusak akibat terjangan angin puting beliung. “Ada 200 orang warga yang mengugsi. Sekarang saya sedang membuat dapur umum dulu untuk memasak mi, nasi dan ikan sarden untuk makan warga,” tutur Camat Cinambo, Rina Dewi.
Berdasarkan data dari Kecamatan Cinambo, sekitar 60 rumah yang rusak berat. “Tadi saya sudah keliling lapangan ada 60 rumah yang rusak berat. Pohon dua yang tumbang dan satu tiang listrik, tapi belum dievakuasi karena malam hari. Tapi untuk sementara listrik sudah dipadamkan,” ujar Rina.
Selain rumah warga, dua pabrik di kawasan tersebut juga rusak parah. Menurut Rina, atap pabrik tersebut beterbangan hingga menimpa rumah warga.”Pabrik Bintang Agung dan Lewe rusak parah. Puing-puing atap pabrik terbang ke rumah penduduk,” terangnya. Selain di Kecamatan Cinambo, puluhan rumah juga rusak di empat RW(1,2,3,4) di Kecamatan Cipadung.
Tak hanya itu, amukan angin yang kencang itu menumbangkan tiang listrik. Sehingga kondisi pemukiman penduduk gelap gulita. “Ini ke jadiannya memang luar biasa. Angin puting beliung me rusak rumah penduduk di empat RW. Diperkirakan 80 rumah yang terkena angin. Itu kategori rusak berat,” ujar Camat Cibiru Tatang Muchtar.
Menurutnya saat ini tim rescue dari Dinas Pemadam Kebakaran sudah berada di lapangan. Namun belum bisa berbuat banyak, karena kondisi gelap gulita. “Tiang listriknya ambruk jadi lampu mati,” kata Tatang
Tak hanya itu, pom bensin yang berada di pinggir jalan Kecamatan Cipadung juga rusak berat. Kerusakan parah juga terlihat di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung jati.
Saksi mata, petugas keamanan kampus, Ismail,32, me ngatakan, kejadian angin puting beliung ini berlangsung sekitar 16.30 WIB. Saat itu, kata dia, sedang bersama rekannya di Gedung Mahad atau Gedung Pesantren yang berada di lokasi kampus. “Saat itu saya sedang dilantai atas, Ketika saya liat ke arah timur ke wilayah Cipadung, hem pasan anginnya besar hingga menerbangkan berbagai barang, bahkan ada seng yang terbang dan jatuh tepat di depan kami,” ujar dia.
Melihat kondisi tersebut ismail dan rekannya lalu berlari ke lantai satu di Gedung Student Centre. Saat itu, lanjutnya, langit mendung namun belum turun hujan, Ismail melihat awan hitam menggayut ke bawah lalu timbulah putaran angin menjorok ke bawah.
“Buntut putarannya memang gak nyampe bawah, tapi anginnya menerbangkan material, bahkan atap gedung perpustakaan pun rusak dan berjatuhan,” ujarnya. “Gedung Psikologi juga atapnya ambruk,” tandasnya.
Korban Meninggal
Sementara itu, puting beliung yang melanda sebagian wilayah Bandung timur mengakibatkan korban jiwa. Satu warga tewas dan lainnya mengalami luka akibat tertimpa reruntuhan ranting pohon. Korban terluka langsung dilarikan ke Rumah Sakit Al Islam, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung.
Berdasarkan data, korban amukan angin puting beliung ini merupakan warga Kecanatan Panyileukan, Kelurahan Cipadung Wetan. Keluarga korban, Eman,42, mengatakan, korban meninggal itu merupakan nenek yang tinggal bersamanya.
Eman menyebutkan, nenek Suti,97, meninggal akibat tertimpa reruntuhan bangunan yang ditiup angin puting beliung. Menurut dia, hembusan angin puting beliung itu terjadi sekitar pukul 17.00.
Saat kejadian, seluruh keluarga kumpul di ruang tengah karena takut dengan angin kencang yang disertai hujan deras yang menerbangkan genting-genting rumahnya. ”Saat sedang ngumpul, tiba-tiba nenek berdiri, kami kira mau ke kamar,” ka anya.
Tak lama, lanjut Eman, mereka semua mendengar suara bangunan yang roboh. Keluarga pun langsung mencari Suti ke kamar namun tak ada, saat di dapur kaget melihat kondisi nenek Suti yang terkubur reruntuhan bangunan dapur. “Saat itu terdengar suara bruk. Yang nemuin pertama kali menemukan nenek adik menantu, Ade Ilyas. Saat itu korban sudah terkubur reruntuhan dengan tangan memegang termos,” ujarnya.
Eman menduga, korban hendak mengambil air minum. Namun, bangunan berlantai dua yang tepat bersebelahan dengan dapur roboh dan menimpa dapur serta mengubur Suti. ”Kejadiannya sangat cepat. Kami hanya bisa pasrah. ini musibah,” ujarnya.
Sementara itu Ratma,46, tokoh masyrakat setempat di Pangaritan ini ada empat rukun warga, yakni RW 3, 4, 5, dan 6. Menurutnya, hampir semua rumah warga rusak tersapu angin kencang tersebut. ”Kalau data pastinya saya tidak tahu. Namun, diperkirakan ratusan rumah rusak ringan. Bisa dilihat rata-rata hampir semua rusak,” katanya.
Di lain tempat, sedikitnya 10 lebih gudang rongsokkan yang berada di Kampung Nyalindung RT 6/3, Kelurahan Cisaranten Wetan, Kecamatan Cinambo rusak. Puluhan gudang rongsok di jalan tersebut hancur, bangunanan gudang yang kebanyakan terbuat dari kayu serta seng pun menimpa beberapa mobil yang berada di depan gudang itu. beberapa tiang listrik pun melintang terkena hampasan angin.
Kanit Lantas Polsek Cinambo Iptu Aep Suhana yang ber ada dilokasi kejadian mengatakan, selain merusak puluhan gudang rongsok, kejadian itu juga menumbangkan beberapa pohon besar yang berada di Jalan Rumah Sakit, sehingga arus lalu lintas dijalan tersebut terputus. “Sedikitnya ada lima pohon yang tumbang akibat angin puting tadi,” katanya.
Agie Permadi/Ant
(ftr)