Bermodal Rp300.00 dan Belajar Kilat di Youtube

Jum'at, 19 Desember 2014 - 13:34 WIB
Bermodal Rp300.00 dan...
Bermodal Rp300.00 dan Belajar Kilat di Youtube
A A A
YOGYAKARTA - Tangan Brigadir Early Ernawati dari Satuan Sabara Polresta Yogyakarta cekatan menggulung handuk putih yang berada di tangannya.

Dengan terampil gulungan kain handuk tersebut kemudian dibentuk menjadi replika angsa mungil lengkap dengan ornamen tempelan berupa mata semakin mempercantik tampilan. Dengan cekatan, angsa putih diletakkan di atas sebuah kotak kardus yang sudah dilapisi kertas berwarna perak.

Dilengkapi dengan hiasan pita kotak berisi angsa putih tersebut lalu dibungkus dengan plastik hingga akhirnya salah satu dari empat kotak hantaran pernikahan tersebut selesai disiapkan oleh tim dari Polwan Polresta Yogyakarta dalam lomba membuat hantaran pernikahan.

“Belajar dari Youtube. Belajar sehari melihat caranya di Youtube dengan HP kemudian dipraktikkan.” “Beberapa kali setelah mencoba, akhirnya bisa membuat dengan rapi dan lebih percaya diri,” ucap Brigadir Early yang terpilih bersama dengan empat anggota Polwan Polresta Yogyakarta mewakili institusinya mengikuti lomba dalam rangka Hari Ibu ke-86 di Balai Kota Yogyakarta.

Early mengaku, sebelumnya sudah pernah membuat hantaran pernikahan, ketika dirinya akan disunting oleh laki-laki yang saat ini menjadi suaminya. Selama ini, sudah beberapa kali mendapatkan kepercayaan dari sanak saudara untuk membuatkan hantaran yang sifatnya ringan-ringan.

Kendati demikian, penampilan empat buah kotak hantaran karya anggota Polwan Polresta Yogyakarta akhirnya mampu meraih perhatian tiga orang dewan juri. Dari 26 peserta yang mengikuti kompetisi, karya dari empat anggota polisi cantik tersebut berhasil meraih juara kedua sementara juara pertama diraih oleh perwakilan dari Himpunan Rias Pengantin Indonesia atau Harpi.

Kekompakan yang merupakan bagian dari aktivitas sehari-hari menjadi modal yang cukup membantu untuk bisa memberikan karya hantaran yang cukup apik dan rapi. Dengan kerja sama yang baik, pembuatan hantaran bisa memenuhi ketentuan waktu yang telah ditetapkan oleh juri. “Keterampilan dan ketepatan da lam waktu menjadi nilai tersendiri dalam penjurian kali ini,” tandas salah satu juri Enny Harwiyati MPd.

Kerumitan dari tampilan hantaran yang dibentuk menurut Dosen Akademi Kese jah - teraan Sosial AKK tersebut, menjadi sebuah nilai tersendiri yang diberikan. Semakin tampilan rumit dalam proses pembuatan maka nilai yang diberikan akan semakin tinggi. “Angsa atau masjid yang megah jika bisa ditampilkan akan menjadi nilai bagus,” katanya.

Meski hanya melakukan persiapan dengan bermodal tidak sampai Rp300.000 untuk membeli handuk putih, kotak kardus, pita, dan plastik, kerapian dari penampilan yang diberikan oleh tim yang dipimpin oleh Subbagian Humas Porlesta Yogyakarta AKP Partuti Wijayanti terbukti mampu meraih juara. Persiapan yang minim tidak menghalangi untuk bisa menampilkan keterampilan tangan yang dimiliki.

“Surprise bisa meraih juara. Kami niatnya hanya partisipasi saja. Kami sebagai Polwan juga menyambut Hari Ibu. Persiapannya hanya melihat Youtube dan praktik sehari sambil belanja kebutuhan di Beringharjo,” ucap AKP Tuti.

Maha Deva
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8486 seconds (0.1#10.140)