Gencarkan Sosialisasi Bahaya Narkotika di Sekolah
A
A
A
BANDUNG - Bahaya narkotika mengintai remaja dan anak-anak sekolah. Sebagai tindakan pencegahan, pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Bandung mengadakan sosialisasi dan kampanye antinarkotika ke sekolah dasar dan menengah.
Kepala BNN Kota Bandung AKBP Yeni Siti Saodah mengemukakan, selama tahun 2014 ini, pihaknya telah melakukan sosialisasi ke 70 sekolah menengah di Kota Bandung. Sosialisasi dititikberatkan pada peningkatan pemahaman siswa terutama mengenai jenis dan bahaya narkotika.
Dia mengatakan, berdasarkan data yang diperoleh dari Polrestabes Kota Bandung, dari tahun ke tahun kasus yang berkaitan dengan narkotika meningkat. Di tahun 2013 saja laporan kasus soal narkotika berdasarkan usia di bawah 20 tahun sebanyak 8 kasus, usia 20-30 tahun sebanyak 112 kasus, dan usia di atas 30 tahun 127 kasus.
"Kini, usia remaja juga jadi target pemasaran narkotika. Untuk itu sosialisasi soal bahaya narkotika harus terus digencarkan," ungkapnya pada Kegiatan Advokasi Kebijakan P4GN di Instansi Swasta Perusahaan Media Cetak dan Elektronik di Gedung Wahana Bakti POS, Kamis (18/12/2014)
Adanya beberapa kasus mengenai pengemasan narkotika dalam bentuk permen dan makanan ringan yang dijual di sekolah dasar, membuat pihaknya mengadakan program khusus sosialisasi antinarkoba di tingkat sekolah dasar.
Dia menyebutkan, untuk mengimplementasikan program tersebut, pihaknya telah menyeleksi delapan calon pegawai negeri sipil untuk dijadikan trainer soal antinarkoba pada anak-anak, melalui pengembangan program Training of Trainer (TOT).
"Saat ini jumlah sumber daya manusia di BNN Kota Bandung hanya 15 orang dan untuk melakukan sosialisasi tentu tenaga kami kurang. Untuk itu kami merekrut calon PNS yang nantinya ditraining soal pemahaman antinarkoba dan dilatih soal mekanisme sosialisasinya," ujar Yeni.
Kepala BNN Kota Bandung AKBP Yeni Siti Saodah mengemukakan, selama tahun 2014 ini, pihaknya telah melakukan sosialisasi ke 70 sekolah menengah di Kota Bandung. Sosialisasi dititikberatkan pada peningkatan pemahaman siswa terutama mengenai jenis dan bahaya narkotika.
Dia mengatakan, berdasarkan data yang diperoleh dari Polrestabes Kota Bandung, dari tahun ke tahun kasus yang berkaitan dengan narkotika meningkat. Di tahun 2013 saja laporan kasus soal narkotika berdasarkan usia di bawah 20 tahun sebanyak 8 kasus, usia 20-30 tahun sebanyak 112 kasus, dan usia di atas 30 tahun 127 kasus.
"Kini, usia remaja juga jadi target pemasaran narkotika. Untuk itu sosialisasi soal bahaya narkotika harus terus digencarkan," ungkapnya pada Kegiatan Advokasi Kebijakan P4GN di Instansi Swasta Perusahaan Media Cetak dan Elektronik di Gedung Wahana Bakti POS, Kamis (18/12/2014)
Adanya beberapa kasus mengenai pengemasan narkotika dalam bentuk permen dan makanan ringan yang dijual di sekolah dasar, membuat pihaknya mengadakan program khusus sosialisasi antinarkoba di tingkat sekolah dasar.
Dia menyebutkan, untuk mengimplementasikan program tersebut, pihaknya telah menyeleksi delapan calon pegawai negeri sipil untuk dijadikan trainer soal antinarkoba pada anak-anak, melalui pengembangan program Training of Trainer (TOT).
"Saat ini jumlah sumber daya manusia di BNN Kota Bandung hanya 15 orang dan untuk melakukan sosialisasi tentu tenaga kami kurang. Untuk itu kami merekrut calon PNS yang nantinya ditraining soal pemahaman antinarkoba dan dilatih soal mekanisme sosialisasinya," ujar Yeni.
(zik)