Diguyur Hujan, Jalur Ciregol Brebes Kembali Longsor
A
A
A
BREBES - Hujan deras yang mengguyur wilayah Brebes selatan beberapa hari terakhir membuat ruas jalan di jalur Ciregol kembali longsor. Kondisi ini membahayakan pengendara yang melewati jalur yang menghubungkan Tegal-Purwokerto di Kecamatan Tonjong tersebut, karena pergerakan tanah terus terjadi.
Pantauan Sindonews.com, ruas jalan yang tergerus longsor berada di Desa Karangsawah, Kecamatan Tonjong. Bahu jalan selebar sekitar dua meter yang berada di lajur sebelah barat sudah ambrol tergerus hujan. Ruas jalan yang longsor itu memanjang sekitar 10 meter.
"Longsor terjadi Selasa (16/12/2014) sekitar pukul dua siang karena hujan deras," kata salah satu warga setempat, Jaenuri (43), Kamis (18/12/2014).
Akibat longsor ini, pengendara harus berhati-hati saat melintas maupun saat berpapasan dengan kendaraan lain agar tidak terperosok. Untuk mengantisipasi hal itu, rambu berisi peringatan dipasang di lajur arah Purwokerto maupun Tegal.
Selain itu, dipasang juga sejumlah marka untuk membatasi bahu jalan yang longsor dengan badan jalan yang masih bisa dilalui.
Titik longsoran yang baru itu menyambung dengan titik longsor yang terjadi beberapa waktu sebelumnya dan membuat nyaris separuh jalan tak bisa dilalui. Upaya penanganan bahu jalan yang longsor dengan cara membangun tanggul penahan longsor di tepi Sungai Glagah belum selesai dikerjakan.
Proyek dengan anggaran pembiayaan dari APBN 2014 itu dikerjakan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bina Marga 09 yang menangani wilayah perbatasan Kabupaten Tegal-Bumiayu-perbatasan Banyumas. Sedangkan rekanan proyek adalah PT Wasis Karya Nugraha, Yogyakarta, dengan konsultan proyek PT Wiranta Bhuana Raya.
Supervisi konsultan proyek dari PT Wiranta Bhuana Raya Muhammad Awaludin mengatakan, titik longsor yang baru bisa semakin melebar dan berbahaya bagi pengendara karena kondisi tanah terus bergerak.
"Jika terus diguyur hujan bisa terus bertambah longsorannya," katanya saat ditemui di lokasi yang longsor, Kamis (18/12/2014).
Dia berujar, pengerjaan tanggul penahan longsor terus dikebut karena sesuai kontrak ditargetkan selesai akhir Desember atau selama 110 hari. Tanggul dari material cor-coran itu dibangun sekitar 30 meter dari bahu jalan yang tergerus longsor.
"Setelah tanggul jadi, nanti ditimbun dengan pasir dan batu, dibuat trap-trapan (seperti tangga)," terangnya.
Pantauan Sindonews.com, ruas jalan yang tergerus longsor berada di Desa Karangsawah, Kecamatan Tonjong. Bahu jalan selebar sekitar dua meter yang berada di lajur sebelah barat sudah ambrol tergerus hujan. Ruas jalan yang longsor itu memanjang sekitar 10 meter.
"Longsor terjadi Selasa (16/12/2014) sekitar pukul dua siang karena hujan deras," kata salah satu warga setempat, Jaenuri (43), Kamis (18/12/2014).
Akibat longsor ini, pengendara harus berhati-hati saat melintas maupun saat berpapasan dengan kendaraan lain agar tidak terperosok. Untuk mengantisipasi hal itu, rambu berisi peringatan dipasang di lajur arah Purwokerto maupun Tegal.
Selain itu, dipasang juga sejumlah marka untuk membatasi bahu jalan yang longsor dengan badan jalan yang masih bisa dilalui.
Titik longsoran yang baru itu menyambung dengan titik longsor yang terjadi beberapa waktu sebelumnya dan membuat nyaris separuh jalan tak bisa dilalui. Upaya penanganan bahu jalan yang longsor dengan cara membangun tanggul penahan longsor di tepi Sungai Glagah belum selesai dikerjakan.
Proyek dengan anggaran pembiayaan dari APBN 2014 itu dikerjakan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bina Marga 09 yang menangani wilayah perbatasan Kabupaten Tegal-Bumiayu-perbatasan Banyumas. Sedangkan rekanan proyek adalah PT Wasis Karya Nugraha, Yogyakarta, dengan konsultan proyek PT Wiranta Bhuana Raya.
Supervisi konsultan proyek dari PT Wiranta Bhuana Raya Muhammad Awaludin mengatakan, titik longsor yang baru bisa semakin melebar dan berbahaya bagi pengendara karena kondisi tanah terus bergerak.
"Jika terus diguyur hujan bisa terus bertambah longsorannya," katanya saat ditemui di lokasi yang longsor, Kamis (18/12/2014).
Dia berujar, pengerjaan tanggul penahan longsor terus dikebut karena sesuai kontrak ditargetkan selesai akhir Desember atau selama 110 hari. Tanggul dari material cor-coran itu dibangun sekitar 30 meter dari bahu jalan yang tergerus longsor.
"Setelah tanggul jadi, nanti ditimbun dengan pasir dan batu, dibuat trap-trapan (seperti tangga)," terangnya.
(zik)