Anggota DPRD Lari Ketakutan
A
A
A
MUARABELITI - Puluhan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Rawas (Mura) lari tunggang langgang keluar dari ruang rapat paripurna saat pertemuan komisi, kemarin.
Pasalnya, ruang sound sistem paripurna korsleting dan nyaris terbakar. Tak hanya itu, puluhan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Sekretariat Dewan Mura juga ikut berhamburan menyelamatkan diri. Bukan hanya menye la matkan dirinya saja, ada anggota dewan dan PNS sekwan masih ingat dengan mobil mereka yang terparkir dekat gedung dewan dan dengan cepat membawa kabur mobilnya agar tak terkena ancaman api jika terjadi kebakaran.
Tak lama kemudian datang petugas penanggulangan bahaya kebakaran (PBK) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mura untuk melakukan pemadaman dan memeriksa sejumlah jaringan listrik ruangan paripurna yang sempat terbakar. Mirisnya, sejumlah alat pemadam kebakaran (appar) di dalam ruangan rapat paripurna sudah tidak layak digunakan.
Pascakejadian seluruh ruangan di Gedung DPRD Mura padam total. Hingga dilakukan perbaikan secara keseluruhan. Ketua DPRD Mura Yudi Pratama mengatakan, pihaknya menyayangkan adanya kejadian tersebut. Karena, saat itu para anggota dewan sedang melakukan pertemuan komisi untuk pembentukan alat kelengkapan dewan (AKD).
“Seharusnya ini tidak terjadi jika dilakukan pengecekan secara rutin sehingga pihaknya segera meminta instansi terkait melakukan pemeriksaan seluruh instalasi listrik,” tegasnya.
Politisi PDIP Mura ini menambahkan, jika dilihat instalasi dan kabel yang ada sudah tidak layak. Bukan dewan tidak memerhatikan karena saat ini fokus menyelesaikan tata tertib (tatib) dan AKD. “Kami segera minta Sekwan melakukan perbaikan instansi kelistrikan yang ada. Agar tidak ada kejadian tersebut,” pungkasnya.
Sementara itu, anggota dewan yang lain, Hasran Akwa menuturkan, jika dilihat dari kondisi korsleting kelistrikan ruang paripurna bahwa ketahanan masa peralatan kelistrikan sudah tidak layak lagi. Bahkan, sudah lama dan tidak dilakukan perggantian. “Instalasi listrik sudah lama bahkan jika sesuai standar operasional prosedur (SOP) harusnya lima tahun sekali dilakukan penggantian,” kata Hasran.
Politisi Partai Golkar Mura itu meminta segera dilakukan perbaikan dan pemeriksaan alat PBK yang ada di Gedung DPRD Mura. “Kita minta di per - baiki dan tidak ada lagi per ma - sa lahan korsleting seperti sekarang,” harapnya.
Sementara, Sekwan DPRD Mura H Marzuki Syamsu mengatakan, pihaknya akan melakukan kroscek ulang mana saja kelistrikan di Gedung DPRD yang lama. Maka, tidak terjadi lagi peristiwa tersebut. “Kita akan kroscek apa saja yang perlu diganti untuk mengantisipasi hal serupa tidak terulang kembali,” ujarnya.
Di tempat terpisah, Sekda Mura H Isbandi Arsyad mengimbau agar setiap SKPD di Kabupaten Mura menyediakan appar untuk mencegah terjadinya kebakaran. “Jika rusak dan tidak berfungsi segera dilakukan penggantian,” pungkasnya.
hengky chandra agoes
Pasalnya, ruang sound sistem paripurna korsleting dan nyaris terbakar. Tak hanya itu, puluhan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Sekretariat Dewan Mura juga ikut berhamburan menyelamatkan diri. Bukan hanya menye la matkan dirinya saja, ada anggota dewan dan PNS sekwan masih ingat dengan mobil mereka yang terparkir dekat gedung dewan dan dengan cepat membawa kabur mobilnya agar tak terkena ancaman api jika terjadi kebakaran.
Tak lama kemudian datang petugas penanggulangan bahaya kebakaran (PBK) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mura untuk melakukan pemadaman dan memeriksa sejumlah jaringan listrik ruangan paripurna yang sempat terbakar. Mirisnya, sejumlah alat pemadam kebakaran (appar) di dalam ruangan rapat paripurna sudah tidak layak digunakan.
Pascakejadian seluruh ruangan di Gedung DPRD Mura padam total. Hingga dilakukan perbaikan secara keseluruhan. Ketua DPRD Mura Yudi Pratama mengatakan, pihaknya menyayangkan adanya kejadian tersebut. Karena, saat itu para anggota dewan sedang melakukan pertemuan komisi untuk pembentukan alat kelengkapan dewan (AKD).
“Seharusnya ini tidak terjadi jika dilakukan pengecekan secara rutin sehingga pihaknya segera meminta instansi terkait melakukan pemeriksaan seluruh instalasi listrik,” tegasnya.
Politisi PDIP Mura ini menambahkan, jika dilihat instalasi dan kabel yang ada sudah tidak layak. Bukan dewan tidak memerhatikan karena saat ini fokus menyelesaikan tata tertib (tatib) dan AKD. “Kami segera minta Sekwan melakukan perbaikan instansi kelistrikan yang ada. Agar tidak ada kejadian tersebut,” pungkasnya.
Sementara itu, anggota dewan yang lain, Hasran Akwa menuturkan, jika dilihat dari kondisi korsleting kelistrikan ruang paripurna bahwa ketahanan masa peralatan kelistrikan sudah tidak layak lagi. Bahkan, sudah lama dan tidak dilakukan perggantian. “Instalasi listrik sudah lama bahkan jika sesuai standar operasional prosedur (SOP) harusnya lima tahun sekali dilakukan penggantian,” kata Hasran.
Politisi Partai Golkar Mura itu meminta segera dilakukan perbaikan dan pemeriksaan alat PBK yang ada di Gedung DPRD Mura. “Kita minta di per - baiki dan tidak ada lagi per ma - sa lahan korsleting seperti sekarang,” harapnya.
Sementara, Sekwan DPRD Mura H Marzuki Syamsu mengatakan, pihaknya akan melakukan kroscek ulang mana saja kelistrikan di Gedung DPRD yang lama. Maka, tidak terjadi lagi peristiwa tersebut. “Kita akan kroscek apa saja yang perlu diganti untuk mengantisipasi hal serupa tidak terulang kembali,” ujarnya.
Di tempat terpisah, Sekda Mura H Isbandi Arsyad mengimbau agar setiap SKPD di Kabupaten Mura menyediakan appar untuk mencegah terjadinya kebakaran. “Jika rusak dan tidak berfungsi segera dilakukan penggantian,” pungkasnya.
hengky chandra agoes
(ftr)