DPRD Tinjau Tebing Sungai Rawan Longsor

Kamis, 18 Desember 2014 - 13:00 WIB
DPRD Tinjau Tebing Sungai Rawan Longsor
DPRD Tinjau Tebing Sungai Rawan Longsor
A A A
BANTUL - Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bantul, meninjau tebing Sungai Bedog, di Desa Ngestiharjo yang rawan longsor saat musim hujan dengan intensitas tinggi.

"Terutama di Pedukuhan XII Sidorejo, Ngestiharjo, ada tebing sungai yang berpotensi longsor karena merupakan titik 'tendangan' atau tikungan tajam aliran sungai," kata Wakil Ketua Komisi D DPRD Bantul, Purwana usai meninjau wilayah rawan longsor itu, kemarin.

Menurut dia, setidaknya ada beberapa rumah yang terdampak jika bencana longsor yang dikhawatirkan tersebut terjadi, terutama salah satu rumah dan sebuah musala yang terdapat di sekitar tebing sisi timur Sungai Bedog.

"Kira-kira ketinggian tebing sekitar 14 meter dari permukaan sungai, dan tanah di lapisan bawah sudah growong karena terjangan air sungai, tidak jauh dari titik itu ada fondasi rumah warga, kami masih prihatin karena sampai saat ini masih dihuni," katanya.

Sementara itu, kata dia, tidak jauh dari tebing sungai tersebut terdapat sejumlah pemukiman baru yang dibangun sekitar 1989–1999 berpotensi terancam bahaya, jika tebing sungai terus mengalami longsor dalam jangka waktu yang lama.

"Kalau bangunan rumah itu sampai roboh, jelas akan mengancam rumah di sebelahnya. Karena itu harapan kami segera ada penanganan serius, misalnya dengan bronjong di kanan kiri sungai, karena di sebelah barat sungai juga masuk wilayah Desa Tamantirto, Bantul," katanya.

Selain meninjau tebing wilayah Pedukuhan XII Sidorejo, rombongan Komisi D DPRD juga meninjau bantaran Sungai Bedog di wilayah Pedukuhan Tegal Onggobayan, Desa Ngestiharjo, dalam kunjungannya tersebut didampingi beberapa perangkat dusun setempat.

Sementara Kepala Dusun Tegal Onggobayan, Wayan Sudaryanto mengatakan, di aliran Sungai Bedog tersebut terdapat dam yang jebol, sehingga mengakibatkan aliran sungai setelah bekas dam tersebut semakin deras dan berpotensi mengikis tebing sungai.

"Dam jebol sudah sekitar 1980-an, kondisi tersebut sempat mengakibatkan tebing sebelah timur Sungai Bedog longsor, sehingga potensi longsor di tebing lainnya juga tinggi. Bahkan jika tidak ditangani, bisa mengancam penyangga Jembatan Gamping," katanya.

Pihaknya berharap, pemerintah kabupaten setempat mengembalikan fungsi dam yang jebol agar kembali berfungsi mengurangi derasnya air sungai.

Ant
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5212 seconds (0.1#10.140)