GBLA Sebatas Harapan
A
A
A
BANDUNG - Harapan Persib Bandung menghuni Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) musim depan, dipastikan sulit terealisasi.
Hal itu tampak dari keputusan Maung Bandung yang tetap mengajukan Stadion si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, sebagai homeground. Keinginan Bobotoh melihat Maung Bandung bertarung di atas rumput Stadion GBLA, masih sebatas harapan. Sebab sta dion megah berkapasitas 38.000 tempat duduk belum cukup siap untuk menggelar pertandingan resmi. Sehingga opsi terbaik yang dimiliki Persib saat ini masih tertuju ke Stadion si Jalak Harupat.
Tak hanya dijadikan sebagai kandang saat mengarungi kompetisi Indonesia Super League (ISL). Stadion si Jalak Harupat pun diproyeksikan sebagai arena untuk menjamu tim-tim yang bakal dihadapi Persib di kompetisi antarklub Asia, baik Asian Champions League (ACL) 2015 maupun AFC Cup2015.
“Ya, menghadapi Liga Champion atau AFC Cup, Persib tetap me ngajukan Jalak Harupat sebagai homebase. Kalau mengacu pada regulasi AFC pastinya banyak kekurangan dan harus dibenahi. Tapi apapun kekurangan itu, kami akan upayakan dan sediakan yang belum ada,” ujar General Coordinator Panpel Persib Budi Bram Rachman kepada wartawan di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, kemarin.
Selama ini, lanjut dia, Stadion si Jalak Harupat memang su dah memenuhi persyaratan dan sangat layak untuk digelar sebuah pertandingan. Namun hal itu hanya berlaku pada kompetisi ISL. Sementara untuk ACL maupun AFC Cup, pihaknya dipastikan harus menutup sejumlah kekurangan. Sebab atur an AFC dipastikan lebih ketat dan berbeda.
“Masalahnya yang pasti dari sarana dan pra-sarana. Ini yang menjadi perhatian. Setelah diajukan pasti ada verifikasi. Nanti lihat saja, apa kekurangannya. Karena yang saya tahu, aturan AFC tak ada toleransinya. Kalau ada kekurangan lang sung denda,” ujar Bram.
Dengan begitu, Bram berharap hasil verifikasi nanti tak terlalu menyulitkan pihaknya da lam menyelenggarakan pertandingan kandang Persib di Sta dion si Jalak Harupat, khususnya di antarklub Asia. “Dari hasil workshop di Malaysia, mengindikasikan bahwa Stadion si Jalak Harupat masih membutuhkan pembenahan.
Banyak yang harus diperhatikan, yang pasti ruang media harus dibenahi, begitu juga ruang tunggu dan tes doping, semuanya itu harus dipersiapkan maksimal. Ruang tes doping harus disiapkan khusus dan di ruang ganti pun masih banyak keperluan yang harus dilengkapi,” kata Bram.
Terkait kemungkinan menggunakan Stadion GBLA yang berada di kawasan Gedebage, Kota Bandung, Bram memastikan stadion yang dipersiapkan untuk upacara pembukaan dan penutupan PON XIX/2016 itu belum dapat digunakan. Salah satunya, lantaran hingga kini belum tersedia akses jalan yang me madai. “Jadi untuk sementara kita daftarkan dulu Jalak karena sejauh ini home base kami kan di sana. Kalau untuk GBLA, aksesnya kan belum selesai,” tutur dia.
Sebelumnya, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengemukakan, pada dasarnya Stadion GBLA sudah dapat digunakan. Namun akses jalan yang belum siap membuat GBLA tak dapat digunakan secara maksimal. “Masalahnya akses. Kalau stadionnya sudah siap,” kata Ridwan.
Wali Kota yang akrab disapa Emil ini berjanji akan berupaya melobi pemerintah pusat demi mempercepat pengerjaan fisik interchange di KM 149 yang sum ber dananya berasal dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
“Kami upayakan kalau harus dipakai nanti saya cek ke kontraktor kalau enam bulan beres sampai titik mana atau setengahnya kan sudah hatur lumayan,” ujar Emil.
Muhammad Ginanjar/ Mochamad Solehudin
Hal itu tampak dari keputusan Maung Bandung yang tetap mengajukan Stadion si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, sebagai homeground. Keinginan Bobotoh melihat Maung Bandung bertarung di atas rumput Stadion GBLA, masih sebatas harapan. Sebab sta dion megah berkapasitas 38.000 tempat duduk belum cukup siap untuk menggelar pertandingan resmi. Sehingga opsi terbaik yang dimiliki Persib saat ini masih tertuju ke Stadion si Jalak Harupat.
Tak hanya dijadikan sebagai kandang saat mengarungi kompetisi Indonesia Super League (ISL). Stadion si Jalak Harupat pun diproyeksikan sebagai arena untuk menjamu tim-tim yang bakal dihadapi Persib di kompetisi antarklub Asia, baik Asian Champions League (ACL) 2015 maupun AFC Cup2015.
“Ya, menghadapi Liga Champion atau AFC Cup, Persib tetap me ngajukan Jalak Harupat sebagai homebase. Kalau mengacu pada regulasi AFC pastinya banyak kekurangan dan harus dibenahi. Tapi apapun kekurangan itu, kami akan upayakan dan sediakan yang belum ada,” ujar General Coordinator Panpel Persib Budi Bram Rachman kepada wartawan di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, kemarin.
Selama ini, lanjut dia, Stadion si Jalak Harupat memang su dah memenuhi persyaratan dan sangat layak untuk digelar sebuah pertandingan. Namun hal itu hanya berlaku pada kompetisi ISL. Sementara untuk ACL maupun AFC Cup, pihaknya dipastikan harus menutup sejumlah kekurangan. Sebab atur an AFC dipastikan lebih ketat dan berbeda.
“Masalahnya yang pasti dari sarana dan pra-sarana. Ini yang menjadi perhatian. Setelah diajukan pasti ada verifikasi. Nanti lihat saja, apa kekurangannya. Karena yang saya tahu, aturan AFC tak ada toleransinya. Kalau ada kekurangan lang sung denda,” ujar Bram.
Dengan begitu, Bram berharap hasil verifikasi nanti tak terlalu menyulitkan pihaknya da lam menyelenggarakan pertandingan kandang Persib di Sta dion si Jalak Harupat, khususnya di antarklub Asia. “Dari hasil workshop di Malaysia, mengindikasikan bahwa Stadion si Jalak Harupat masih membutuhkan pembenahan.
Banyak yang harus diperhatikan, yang pasti ruang media harus dibenahi, begitu juga ruang tunggu dan tes doping, semuanya itu harus dipersiapkan maksimal. Ruang tes doping harus disiapkan khusus dan di ruang ganti pun masih banyak keperluan yang harus dilengkapi,” kata Bram.
Terkait kemungkinan menggunakan Stadion GBLA yang berada di kawasan Gedebage, Kota Bandung, Bram memastikan stadion yang dipersiapkan untuk upacara pembukaan dan penutupan PON XIX/2016 itu belum dapat digunakan. Salah satunya, lantaran hingga kini belum tersedia akses jalan yang me madai. “Jadi untuk sementara kita daftarkan dulu Jalak karena sejauh ini home base kami kan di sana. Kalau untuk GBLA, aksesnya kan belum selesai,” tutur dia.
Sebelumnya, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengemukakan, pada dasarnya Stadion GBLA sudah dapat digunakan. Namun akses jalan yang belum siap membuat GBLA tak dapat digunakan secara maksimal. “Masalahnya akses. Kalau stadionnya sudah siap,” kata Ridwan.
Wali Kota yang akrab disapa Emil ini berjanji akan berupaya melobi pemerintah pusat demi mempercepat pengerjaan fisik interchange di KM 149 yang sum ber dananya berasal dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
“Kami upayakan kalau harus dipakai nanti saya cek ke kontraktor kalau enam bulan beres sampai titik mana atau setengahnya kan sudah hatur lumayan,” ujar Emil.
Muhammad Ginanjar/ Mochamad Solehudin
(ftr)