Siswa SD Disodomi di Toilet Sekolah
A
A
A
BATAM - Seorang bocah, siswa Kelas 1 SD swasta di Batam, menjadi korban sodomi oknum guru di sekolahnya. Kasus sodomi itu kini telah dilaporkan orangtua korban ke Mapolresta Barelang, dan dalam proses penyelidikan.
"Pihak kepolisian yang menerima laporan masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi untuk dimintai keterangan," ujar Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri Erry Syahrial, kepada wartawan, Selasa (16/12/2014).
Ditambahkan dia, peristiwa sodomi itu terjadi di toilet sekolah. "Keterangan korban pelecehan seksual itu dialaminya di toilet sekolah. Diduga pelaku lebih dari satu orang," terangnya.
Untuk melengkapi kaporannya, orangtua korban juga telah melakukan visum dan memberikan hasilnya kepada pihak kepolisian. Proses visum ini sempat tertunda dengan lamanya hasil visum dari dokter tentang dugaan pelecehan seksual.
Kapolresta Barelang AKBP Asep Safrudin menambahkan, pihaknya sudah melakukan upaya penyelidikan dengan membawa korban visum ke rumah sakit. Selain memeriksa sejumlah saksi, polisi juga telah berkoordinasi dengan pihak sekolah.
"Hasil visum sudah kami terima hari ini. Ada kerusakan dikarenakan benda tumpul," terangnya, saat dihubungi terpisah.
Pantauan wartawan di kantor polisi, terlihat beberapa saksi sedang menjalani pemeriksaan di ruang unit PPA. Hingga berita ini diturunkan, penyidikan masih berjalan dan belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
"Pihak kepolisian yang menerima laporan masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi untuk dimintai keterangan," ujar Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri Erry Syahrial, kepada wartawan, Selasa (16/12/2014).
Ditambahkan dia, peristiwa sodomi itu terjadi di toilet sekolah. "Keterangan korban pelecehan seksual itu dialaminya di toilet sekolah. Diduga pelaku lebih dari satu orang," terangnya.
Untuk melengkapi kaporannya, orangtua korban juga telah melakukan visum dan memberikan hasilnya kepada pihak kepolisian. Proses visum ini sempat tertunda dengan lamanya hasil visum dari dokter tentang dugaan pelecehan seksual.
Kapolresta Barelang AKBP Asep Safrudin menambahkan, pihaknya sudah melakukan upaya penyelidikan dengan membawa korban visum ke rumah sakit. Selain memeriksa sejumlah saksi, polisi juga telah berkoordinasi dengan pihak sekolah.
"Hasil visum sudah kami terima hari ini. Ada kerusakan dikarenakan benda tumpul," terangnya, saat dihubungi terpisah.
Pantauan wartawan di kantor polisi, terlihat beberapa saksi sedang menjalani pemeriksaan di ruang unit PPA. Hingga berita ini diturunkan, penyidikan masih berjalan dan belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
(san)