Tujuh Warga Cirebon Jadi Korban Longsor Banjarnegara
A
A
A
CIREBON - Sedikitnya tujuh warga Desa Kaligawe dan Desa Susukantonggoh, Kecamatan Susukanlebak, Kabupaten Cirebon, menjadi korban tanah longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Empat orang berhasil ditemukan, sedangkan tiga lainnya masih dinyatakan hilang. Berdasarkan informasi, ketujuh warga Kabupaten Cirebon itu masing-masing dua warga Desa Susukantonggoh yakni Mamat Muhamad (45) dan Katmo (45), serta lima warga Desa Kaligawe yakni Carma (64), Darti (59), Yatno (29), Lina (25), dan Syilfa (4).
Namun, dari ketujuh korban itu hingga hari ini baru empat yang telah ditemukan dalam kondisi tewas. Tiga di antaranya telah dikembalikan ke keluarganya di Kabupaten Cirebon dan dimakamkan di pemakaman desa setempat. Sementara satu jenazah lainnya dikuburkan massal di Banjarnegara karena tak diketahui identitasnya saat ditemukan di lokasi longsor.
Ketiga korban tewas yang dipulangkan ke Cirebon itu masing-masing diketahui Mamat Muhamad, Lina Marlina, dan Syilfa.
Seorang keluarga korban, Narso (36), mengungkapkan, semua korban masih memiliki hubungan keluarga. Dia menyebutkan, mereka berangkat ke Banjarnegara pada Jumat (12/12/2014) pagi menggunakan mobil travel yang dikemudikan Mamat Muhamad.
"Mereka ke Banjarnegara untuk menjenguk keluarga di daerah itu," ungkap dia, Selasa (16/12/2014).
Mereka tiba di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, sekitar pukul 15.00 WIB di hari yang sama. Narso mengaku terakhir berkomunikasi dengan mereka sekitar pukul 16.00 WIB.
Mereka, lanjut Narso, mengabari telah selamat sampai tujuan sampai kemudian tiada kabar lagi. Rupanya, mereka menjadi korban musibah longsor yang terjadi pukul 18.00 hari itu.
Narso baru mengetahui keluarganya menjadi korban longsor setelah ada informasi dari pihak Puskesmas Karangkobar, Banjarnegara, Senin (15/12/2014). Peristiwa itu menyebabkan kesedihan mendalam karena seluruh keluarganya menjadi korban.
"Dari tujuh orang, hanya tiga yang dipulangkan hari ini, sementara tiga lainnya Carma, Yatno, dan Darti, masih dalam pencarian tim SAR," tambah dia.
Anggota keluarganya yang lain yakni Katmo, kata Narso, telah dikuburkan massal di Banjarnegara, karena saat ditemukan identitasnya tidak diketahui.
Sementara itu Kuwu Desa Kaligawe Entis Sutisna membenarkan ada satu korban longsor Banjarnegara atas nama Katmo yang sudah dikuburkan massal.
"Saat itu identitasnya tidak diketahui masyarakat setempat, wajar karena dia sedang berkunjung," jelas dia.
Dia mengemukakan, saat ditemukan Katmo dalam kondisi telanjang yang dimungkinkan dirinya tengah mandi saat longsor menerjang. Sebab itulah, tidak ditemukan identitas pada diri korban saat ditemukan.
Lebih jauh, pihaknya mengapresiasi peran aktif masyarakat dalam penjemputan dan persiapan kedatangan jenazah para korban.
Empat orang berhasil ditemukan, sedangkan tiga lainnya masih dinyatakan hilang. Berdasarkan informasi, ketujuh warga Kabupaten Cirebon itu masing-masing dua warga Desa Susukantonggoh yakni Mamat Muhamad (45) dan Katmo (45), serta lima warga Desa Kaligawe yakni Carma (64), Darti (59), Yatno (29), Lina (25), dan Syilfa (4).
Namun, dari ketujuh korban itu hingga hari ini baru empat yang telah ditemukan dalam kondisi tewas. Tiga di antaranya telah dikembalikan ke keluarganya di Kabupaten Cirebon dan dimakamkan di pemakaman desa setempat. Sementara satu jenazah lainnya dikuburkan massal di Banjarnegara karena tak diketahui identitasnya saat ditemukan di lokasi longsor.
Ketiga korban tewas yang dipulangkan ke Cirebon itu masing-masing diketahui Mamat Muhamad, Lina Marlina, dan Syilfa.
Seorang keluarga korban, Narso (36), mengungkapkan, semua korban masih memiliki hubungan keluarga. Dia menyebutkan, mereka berangkat ke Banjarnegara pada Jumat (12/12/2014) pagi menggunakan mobil travel yang dikemudikan Mamat Muhamad.
"Mereka ke Banjarnegara untuk menjenguk keluarga di daerah itu," ungkap dia, Selasa (16/12/2014).
Mereka tiba di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, sekitar pukul 15.00 WIB di hari yang sama. Narso mengaku terakhir berkomunikasi dengan mereka sekitar pukul 16.00 WIB.
Mereka, lanjut Narso, mengabari telah selamat sampai tujuan sampai kemudian tiada kabar lagi. Rupanya, mereka menjadi korban musibah longsor yang terjadi pukul 18.00 hari itu.
Narso baru mengetahui keluarganya menjadi korban longsor setelah ada informasi dari pihak Puskesmas Karangkobar, Banjarnegara, Senin (15/12/2014). Peristiwa itu menyebabkan kesedihan mendalam karena seluruh keluarganya menjadi korban.
"Dari tujuh orang, hanya tiga yang dipulangkan hari ini, sementara tiga lainnya Carma, Yatno, dan Darti, masih dalam pencarian tim SAR," tambah dia.
Anggota keluarganya yang lain yakni Katmo, kata Narso, telah dikuburkan massal di Banjarnegara, karena saat ditemukan identitasnya tidak diketahui.
Sementara itu Kuwu Desa Kaligawe Entis Sutisna membenarkan ada satu korban longsor Banjarnegara atas nama Katmo yang sudah dikuburkan massal.
"Saat itu identitasnya tidak diketahui masyarakat setempat, wajar karena dia sedang berkunjung," jelas dia.
Dia mengemukakan, saat ditemukan Katmo dalam kondisi telanjang yang dimungkinkan dirinya tengah mandi saat longsor menerjang. Sebab itulah, tidak ditemukan identitas pada diri korban saat ditemukan.
Lebih jauh, pihaknya mengapresiasi peran aktif masyarakat dalam penjemputan dan persiapan kedatangan jenazah para korban.
(zik)