51 Korban Longsor Banjarnegara Ditemukan Tewas
A
A
A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, data sementara korban tewas akibat bencana longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah, berjumlah 51 orang. Diperkirakan, jumlah tersebut masih akan terus bertambah.
"43 jenasah sudah teridentifikasi, dan diserahkan kepada keluarga," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, di kantornya, Jalan Juanda, No 36, Jakarta Pusat, Senin (15/12/2014).
Sementara delapan jenazah lainnya, hingga kini masih belum teridentifikasi. "Ada dua jenazah yang langsung di makamkan karena kondisinya rusak," jelasnya.
Lebih lanjut, dia menerangkan, sebanyak 57 korban lainnya masih terkubur dan belum ditemukan, alias masih hilang. Dia menambahkan, ada sekitar delapan orang yang mengalami luka berat, dan 11 luka ringan.
"Yang luka berat dirawat di RSUD Banjarnegara, dan yang luka ringan dirawat di puskesmas. Mereka adalah masyarakat di luar 108 yang tertimbun," ungkapnya.
Hingga saat ini, tim gabungan masih melakukan pendataan pengungsi. Berdasarkan informasi yang diterima BNPB, dari 38 posko di sekitar lokasi bencana, terdapat 1.886 jiwa sudah tertampung.
Para pengungsi itu, lanjut dia, sebagian besar bukan berasal dari Dusun Jemblong, melainkan di luar desa-desa lain yang mengungsi ke tempat saudaranya dan didata petugas.
"Pengungsi yang sebenarnya 577 jiwa tersebar di 10 titik, yaitu Dusun Jemblung 200 orang, dan 377 jiwa dari dusun dekat lokasi kejadian," ucapnya.
Sementara itu, 35 unit rumah dinyatakan rusak berat tertimbun tanah, begitupun dengan masjid, sungai sepanjang satu kilometer, sawah selebar delapan hektare, kebun palawiwa seluas lima Hektare, sapi lima ekor, kambing 20 ekor, ayam dan itik sekitar 500 ekor tertimbun longsor.
"Kerugian dan kerusakan masih dihitung," pungkasnya.
"43 jenasah sudah teridentifikasi, dan diserahkan kepada keluarga," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, di kantornya, Jalan Juanda, No 36, Jakarta Pusat, Senin (15/12/2014).
Sementara delapan jenazah lainnya, hingga kini masih belum teridentifikasi. "Ada dua jenazah yang langsung di makamkan karena kondisinya rusak," jelasnya.
Lebih lanjut, dia menerangkan, sebanyak 57 korban lainnya masih terkubur dan belum ditemukan, alias masih hilang. Dia menambahkan, ada sekitar delapan orang yang mengalami luka berat, dan 11 luka ringan.
"Yang luka berat dirawat di RSUD Banjarnegara, dan yang luka ringan dirawat di puskesmas. Mereka adalah masyarakat di luar 108 yang tertimbun," ungkapnya.
Hingga saat ini, tim gabungan masih melakukan pendataan pengungsi. Berdasarkan informasi yang diterima BNPB, dari 38 posko di sekitar lokasi bencana, terdapat 1.886 jiwa sudah tertampung.
Para pengungsi itu, lanjut dia, sebagian besar bukan berasal dari Dusun Jemblong, melainkan di luar desa-desa lain yang mengungsi ke tempat saudaranya dan didata petugas.
"Pengungsi yang sebenarnya 577 jiwa tersebar di 10 titik, yaitu Dusun Jemblung 200 orang, dan 377 jiwa dari dusun dekat lokasi kejadian," ucapnya.
Sementara itu, 35 unit rumah dinyatakan rusak berat tertimbun tanah, begitupun dengan masjid, sungai sepanjang satu kilometer, sawah selebar delapan hektare, kebun palawiwa seluas lima Hektare, sapi lima ekor, kambing 20 ekor, ayam dan itik sekitar 500 ekor tertimbun longsor.
"Kerugian dan kerusakan masih dihitung," pungkasnya.
(san)