Parade dan Karnaval Tercatat dalam Rekor Muri
A
A
A
MAGELANG - Parade dan Karnaval Kesenian Ratu Jamu Gendong yang digelar dalam rangkaian Grand Final Ratu Jamu Gendong dan Jamu Gendong Teladan 2014 mendapat pengakuan untuk kriteria unik dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri).
Muri mencatat gelaran ini sebagai rekor ke-6769. Parade ini digagas bersama antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang sebagai pemrakarsa, PT Taman Wisata Candi Borobudur-Prambanan- Ratu Boko sebagai penyelenggara, serta Galeri Unik dan Seni Indonesia sebagai pendukung.
Kegiatan ini diikuti sekitar 200 orang, termasuk para finalis Ratu Jamu Gendong dan Jamu Gendong Teladan 2014. Di antara peserta adalah para seniman Borobudur, seperti kuda lumping, topeng ireng, campur soreng, maupun topeng sandana. Karnaval ini menempuh rute sekitar 1 km mulai dari Candi Pawon sampai Candi Borobudur.
“Melihat ada perpaduan, pada warisan budaya candi dan jamu yang enggak ada di tempat lain. Sekaligus menjadi peristiwa pemilihan Ratu Jamu Gendong pertama di Candi Borobudur, belum ada demikian. Penghargaan ini diberikan kepada tiga pihak baik pemrakarsa, penyelenggara, maupun pendukung,” ujar Senior Manager Muri, Paulus Pangka, kemarin.
Direktur Utama PT Jamu Jago, Ivana Suprana mengatakan, selain pelaksanaan kompetisi dan launching produk terbaru dari Buyung Upik Masuk Angin (Buma), pihaknya juga menggandeng para seniman Borobudur untuk parade dan karnaval budaya.
Parade ini di antaranya menampilkan gunungan bahanbahan jamu setinggi 2 meter, rombongan andong yang mengangkut para finalis Ratu Jamu Gendong dan Jamu Gendong Teladan 2014, serta para seniman Borobudur. Lewat kegiatan ini diharapkan bisa memasyarakatkan jamu tradisional kepada khalayak luas.
Siti Estuningsih
Muri mencatat gelaran ini sebagai rekor ke-6769. Parade ini digagas bersama antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang sebagai pemrakarsa, PT Taman Wisata Candi Borobudur-Prambanan- Ratu Boko sebagai penyelenggara, serta Galeri Unik dan Seni Indonesia sebagai pendukung.
Kegiatan ini diikuti sekitar 200 orang, termasuk para finalis Ratu Jamu Gendong dan Jamu Gendong Teladan 2014. Di antara peserta adalah para seniman Borobudur, seperti kuda lumping, topeng ireng, campur soreng, maupun topeng sandana. Karnaval ini menempuh rute sekitar 1 km mulai dari Candi Pawon sampai Candi Borobudur.
“Melihat ada perpaduan, pada warisan budaya candi dan jamu yang enggak ada di tempat lain. Sekaligus menjadi peristiwa pemilihan Ratu Jamu Gendong pertama di Candi Borobudur, belum ada demikian. Penghargaan ini diberikan kepada tiga pihak baik pemrakarsa, penyelenggara, maupun pendukung,” ujar Senior Manager Muri, Paulus Pangka, kemarin.
Direktur Utama PT Jamu Jago, Ivana Suprana mengatakan, selain pelaksanaan kompetisi dan launching produk terbaru dari Buyung Upik Masuk Angin (Buma), pihaknya juga menggandeng para seniman Borobudur untuk parade dan karnaval budaya.
Parade ini di antaranya menampilkan gunungan bahanbahan jamu setinggi 2 meter, rombongan andong yang mengangkut para finalis Ratu Jamu Gendong dan Jamu Gendong Teladan 2014, serta para seniman Borobudur. Lewat kegiatan ini diharapkan bisa memasyarakatkan jamu tradisional kepada khalayak luas.
Siti Estuningsih
(ftr)