Pasien RSUD Wonosari Membeludak

Senin, 08 Desember 2014 - 10:30 WIB
Pasien RSUD Wonosari...
Pasien RSUD Wonosari Membeludak
A A A
GUNUNGKIDUL - Pasien RSUD Wonosari membeludak. Imbasnya, manajemen RSUD Wonosari terpaksa mengarahkan pasien yang membutuhkan rawat inap untuk berobat di rumah sakit lain atau puskesmas yang melayani rawat inap.

Kepala Bidang Pelayanan dan Ke perawatan RSUD Wonosari Triyani Heni Astuti menjelaskan, saat ini pihaknya memiliki 169 tempat tidur pasien. Semua sudah terisi pasien yang kebanyakan menderita penyakit musiman. Selain itu, adanya pelayanan bedah ortopedi serta bedah umum membuat banyak pasien yang menggunakan jasa RSUD untuk berobat.

“Jadi semua bed kami terisi penuh pasien saat ini. Jadi kalau ada warga yang membutuhkan rawat inap, kami sarankan ke rumah sakit lain atau di puskesmas rawat inap,” katanya kepada wartawan, kemarin.

Beberapa penyakit musiman yang menjadi langganan pasien yang harus rawat inap di antaranya adalah diare serta tifus. Selain itu juga penyakit lain seperti demam berdarah. Diakuinya, sebagian besar pasien yang kini ditangani RSUD merupakan warga kurang mampu atau pemegang kartu jaminan kesehatan (Jamkesmas).

Namun demikian, pihak rumah sakit tetap memberikan pelayanan maksimal, meski harus menunggu klaim pe ngobatan dari BPJS. Ke depan, dengan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) bagi warga atau pasien yang akan berobat dan membutuhkan rawat inap, bisa melihat keadaan semua kamar dengan videotron yang terpampang.

”Sekarang kami masih manual. Jadi ke depan jika sudah jadi SIMRS, maka pasien yang akan rawat inap bisa mengetahui ketersediaan kamar. Kalau habis ya langsung ke rumah sakit lain, semua akan terpampang,” katanya.

Terpisah, Ketua Komisi D DPRD Gunungkidul M Dody Wijaya berpendapat, transparansi manajemen RSUD menjadi hal yang penting untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat. Selain itu, mutu pelayanan juga menjadi hal yang sering kali menjadi sorotan publik.

”Sekarang eranya keterbukaan, kalau memang penuh, ya katakan penuh dengan argumen yang jelas pula. Masyarakat akan memahami dan akan pindah rumah sakit juga,” ulasnya. Dia berharap pola keterbukaan terus dikembangkan sehingga hal ini memacu pelayanan yang maksimal pula.

Suharjono
(ftr)
Berita Terkait
Barista AHA! Cafe Juara...
Barista AHA! Cafe Juara Satu Turnamen Barista di Yogyakarta!
SIG Jamin Kekokohan...
SIG Jamin Kekokohan Konstruksi Tol Jogja-Solo
AHA Cafe Next Hotel...
AHA Cafe Next Hotel Yogyakarta Sukses Gelar Latte Art Competition
LBH Yogya Terima 51...
LBH Yogya Terima 51 Aduan Orang Hilang Usai Aksi Tolak Omnibus Law
Antusiasme Mahasiswa...
Antusiasme Mahasiswa di Yogya Ikuti Bimbingan Remaja Usia Nikah dari Kemenag
Kemenkes Tunggak 80%...
Kemenkes Tunggak 80% Pembayaran Penanganan COVID-19 ke RSUD Yogya
Berita Terkini
Anggota Patwal Pepet...
Anggota Patwal Pepet Pemotor hingga Terperosok di Jalur Puncak Bogor Dicopot
4 jam yang lalu
Petugas Kabel Wi-Fi...
Petugas Kabel Wi-Fi Babak Belur Dikeroyok Anggota Ormas di Depok Gara-gara Tak Memberi Uang
5 jam yang lalu
Korban Tewas Kebakaran...
Korban Tewas Kebakaran Kapal Tanker Ronggolawe dan Tug Boat Bertambah Jadi 3 Orang
5 jam yang lalu
Banjir dan Longsor Terjang...
Banjir dan Longsor Terjang Kota Padangsidimpuan, Satu Orang Tewas
5 jam yang lalu
Bela sang Adik, Penyanyi...
Bela sang Adik, Penyanyi Dangdut Serli KDI Malah Jadi Korban Penganiayaan
6 jam yang lalu
BMKG: Gempa M5,2 Bayah...
BMKG: Gempa M5,2 Bayah Banten Masuk Kategori Megathrust Event, Tak Berpotensi Tsunami
7 jam yang lalu
Infografis
70% Pasien Kanker Payudara...
70% Pasien Kanker Payudara Memasuki Stadium 3 saat Terdeteksi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved