Sleman Anggarkan Rp8 M untuk Drainase

Senin, 08 Desember 2014 - 10:30 WIB
Sleman Anggarkan Rp8 M untuk Drainase
Sleman Anggarkan Rp8 M untuk Drainase
A A A
SLEMAN - Pemkab Sleman menganggarkan Rp8 miliar untuk mengatasi genangan air saat musim hujan. Rencananya, anggaran yang berasal dari APBD 2014 ini untuk memperbaiki dan melakukan perawatan drainase.

Data dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (DPUP), anggaran itu guna mengerjakan 10 paket proyek yang tersebar di 21 titik di Sleman. Kasi Drainase Bidang Permukiman DPUP Sleman, Zaini Anwar mengakui saat musim hujan, beberapa titik ruas jalan di Sleman rawan genangan air.

Sebab sistem drainase yang sudah dibangun tidak seimbang dengan banyaknya air saat hujan. Titik-titik itu, di antaranya ada di Jalan Kolombo dekat UNY, Jalan Godean dekat Pasar Godean, Jalan Kaliurang Kentungan, dan Jalan Solo di depan Ambarukmo Plaza. “Kondisi genangan ini berpotensi menimbulkan gangguan lalulintas lantaran mirip banjir lokal,” ungkapnya, kemarin.

Zaini menjelaskan sebenarnya, sistem drainase di tempat itu cukup baik. Hanya saat hujan deras membutuhkan waktu agar air masuk ke dalam saluran. Akibatnya, air meluap dan menimbulkan genangan di sekitarnya. Hal itu terlihat di Jalan Kolombo dekat UNY, Jalan Godean dekat Pasar Godean, dan Jalan Kaliurang Kentungan. “Setiap hujan deras, dipastikan di titik itu terjadi genangan air sehingga mengganggu lalu lintas. Karena itu, tahun ini, tiga titik drainase disitu telah diperbaiki,” ujarnya.

Menurut Zaini, titik lain yang berpotensi terjadi genangan air tinggi saat hujan deras, yakni di sepanjang Ring Road Utara dan Jalan Solo depan Amplaz. Untuk Ring Road, genangan air terjadi karena dibangun dengan memotong arah kemiringan tanah yang keselatan sehingga air dari utara mengalir ke selatan karena terhalang jalan. “Genanggan air di depan Amplaz, meski sudah ada perbaikan drainase, namun karena kurang saluran sekunder, jadi memang belum maksimal sehingga perlu penambahan,” ujarnya.

Kepala DPUP Sleman, Nurbandi menambahkan meski sudah ada pemetaan, namun tidak menuntup kemungkinan adanya genangan air baru. Untuk itu, meminta masyarakat mau melaporkan jika ada gangguan pada saluran drainase. Termasuk tidak menutup lubang saluran drainase, apalagi penutupannya menggunakan semen.

Priyo Setyawan
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6628 seconds (0.1#10.140)