Kucing Sering Juara Bisa Dijual Rp100 Juta
A
A
A
BANDUNG - Lantai tiga Mal Festival Citylink yang berada di Jalan Peta, Kota Bandung mendadak ramai oleh ratusan ekor kucing.
Mereka ternyata menjadi bagian dalam kontes bertajuk International Cat Show yang digelar Indonesian Cat Association (ICA) akhir pekan kemarin. Ratusan kucing yang berada di dalam kandang tampak berjajar rapih. Para pemiliknya tampak berada di samping hewan peliharaannya tersebut untuk menunggu giliran di panggil panitia untuk dinilai dewan juri.
Jurinya pun tidak main-main, didatangkan langsung dari Polandia, Denmark, dan Slovakia. Ketua pelaksana acara Untung Iswanto mengatakan, semua kucing yang ikut dalam acara ini adalah kucing-kucing yang mempunyai surat silsilah atau pedigree. Pedigree ini yang menjelaskan tentang tanggal kelahiran, jenis kucing, pola warna, nama breeder dan juga penghargaan yag pernah diraih.
Menurut Untung, ada tiga ras kategori yang dilombakan dalam acara ini. Untuk kategori satu yakni ras Persia dan exotic. Kategori dua ras American curl dan Norwegian forest sementara untuk kategori tiga yakni ras Bengal dan Sphynx. “Jadi semua yang ikut ini adalah ras asli. Jadi tidak yang campuran,” katanya kepada KORAN SINDO saat ditemui disela sela acara.
Untuk aspek penilainnya, diakuinya berbeda-beda. Namun secara garis besar aspek yang dinilai lebih kepada anatomi kucing. Untung mencontohkan, misalnya untuk kategori satu, anatomi kucing bagian kepala memiliki poin yang tinggi.
“Dilihat matanya, harus benar-benar bulat. Sedangkan dari warna matanya. Kalau Persia itu warnanya kaya warna orange. Kemudian hidung, gigi, apakah giginya teratur atau bengkok. Apakah telinganya besar atau kecil. Kepalanya bundar atau enggak. Kemudian juga bulunya juga menjadi aspek penilaian. Bersih atau tidak. Termasuk apakah badannya proporsional untuk ukuran seumurannya,” papar pria yang juga Ketua ICA (Indonesia Cat Association) Cabang Bandung ini.
Untuk masing-masing kategori, nantinya akan diklasifikasikan lagi untuk aspek penilainnya yang paling baik. Kriteria tersebut yakni best kitten, best junior, best adult female, best adult male dan best category masing masing 1,2,3. “Event ini digelar dua hari. Nanti juga ada piala best of best pada hari pertama. Satu hari dihitungnya satu event. Ada juara setiap harinya. Di hari Minggu juga begitu,” katanya.
Untung tak menampik semakin sering kucing mendapatkan gelar dalam kontes, nilai kucing akan semakin tinggi. Seekor kucing yang sering mendapatkan juara bisa berharga puluhan hingga seratus juta rupiah. “Berfariasi. Kisarannya Rp60 sampai Rp100 juta,” katanya.
Memasuki penyelenggaraan yang 93 sejak 2005 lalu, Untung berharap dengan digelarnya acara ini dapat menjadi ajang silaturahmi dan bertukar pikiran antar sesama pemilik kucing. “Untuk event ini sendiri diikuti sekitar 80 peserta. Bahkan dari luar Bandung pun datang ke sini. Seperti dari Jakarta, Cirebon, bahkan luar Jawa Barat. Mereka berbagi ilmu antar sesama penyuka kucing,” katanya.
Salah seorang peserta kontes Deni, 29, mengaku sengaja datang dari Purwakarta untuk datang ke acara kontes tersebut. Dia membawa dua kucing Jenis Exotic Persia dalam gelaran tersebut. Untuk merawat kucing kesayangamnya tersebut, Deni mengaku memerlukan perawatan khusus.
“Memaang sih untuk kelas Persia, bedanya bulunya panjang. Kalau exo itu bulunya pendek. Kalo Persia emang harus ekstra soalnya dia bersih. Gimbalnya suka kusut jadi harus setiap hari ngerawat seperti disisir,” katanya.
Deni bahkan rela merogok kocek hingga Rp400.000 per bulan untuk membeli pakan khusus kucing kesayangnya tersebut. “Namanya kucing kesayangan. Ga masalah keluar uang segitu,” katanya.
Dian Rosadi
Mereka ternyata menjadi bagian dalam kontes bertajuk International Cat Show yang digelar Indonesian Cat Association (ICA) akhir pekan kemarin. Ratusan kucing yang berada di dalam kandang tampak berjajar rapih. Para pemiliknya tampak berada di samping hewan peliharaannya tersebut untuk menunggu giliran di panggil panitia untuk dinilai dewan juri.
Jurinya pun tidak main-main, didatangkan langsung dari Polandia, Denmark, dan Slovakia. Ketua pelaksana acara Untung Iswanto mengatakan, semua kucing yang ikut dalam acara ini adalah kucing-kucing yang mempunyai surat silsilah atau pedigree. Pedigree ini yang menjelaskan tentang tanggal kelahiran, jenis kucing, pola warna, nama breeder dan juga penghargaan yag pernah diraih.
Menurut Untung, ada tiga ras kategori yang dilombakan dalam acara ini. Untuk kategori satu yakni ras Persia dan exotic. Kategori dua ras American curl dan Norwegian forest sementara untuk kategori tiga yakni ras Bengal dan Sphynx. “Jadi semua yang ikut ini adalah ras asli. Jadi tidak yang campuran,” katanya kepada KORAN SINDO saat ditemui disela sela acara.
Untuk aspek penilainnya, diakuinya berbeda-beda. Namun secara garis besar aspek yang dinilai lebih kepada anatomi kucing. Untung mencontohkan, misalnya untuk kategori satu, anatomi kucing bagian kepala memiliki poin yang tinggi.
“Dilihat matanya, harus benar-benar bulat. Sedangkan dari warna matanya. Kalau Persia itu warnanya kaya warna orange. Kemudian hidung, gigi, apakah giginya teratur atau bengkok. Apakah telinganya besar atau kecil. Kepalanya bundar atau enggak. Kemudian juga bulunya juga menjadi aspek penilaian. Bersih atau tidak. Termasuk apakah badannya proporsional untuk ukuran seumurannya,” papar pria yang juga Ketua ICA (Indonesia Cat Association) Cabang Bandung ini.
Untuk masing-masing kategori, nantinya akan diklasifikasikan lagi untuk aspek penilainnya yang paling baik. Kriteria tersebut yakni best kitten, best junior, best adult female, best adult male dan best category masing masing 1,2,3. “Event ini digelar dua hari. Nanti juga ada piala best of best pada hari pertama. Satu hari dihitungnya satu event. Ada juara setiap harinya. Di hari Minggu juga begitu,” katanya.
Untung tak menampik semakin sering kucing mendapatkan gelar dalam kontes, nilai kucing akan semakin tinggi. Seekor kucing yang sering mendapatkan juara bisa berharga puluhan hingga seratus juta rupiah. “Berfariasi. Kisarannya Rp60 sampai Rp100 juta,” katanya.
Memasuki penyelenggaraan yang 93 sejak 2005 lalu, Untung berharap dengan digelarnya acara ini dapat menjadi ajang silaturahmi dan bertukar pikiran antar sesama pemilik kucing. “Untuk event ini sendiri diikuti sekitar 80 peserta. Bahkan dari luar Bandung pun datang ke sini. Seperti dari Jakarta, Cirebon, bahkan luar Jawa Barat. Mereka berbagi ilmu antar sesama penyuka kucing,” katanya.
Salah seorang peserta kontes Deni, 29, mengaku sengaja datang dari Purwakarta untuk datang ke acara kontes tersebut. Dia membawa dua kucing Jenis Exotic Persia dalam gelaran tersebut. Untuk merawat kucing kesayangamnya tersebut, Deni mengaku memerlukan perawatan khusus.
“Memaang sih untuk kelas Persia, bedanya bulunya panjang. Kalau exo itu bulunya pendek. Kalo Persia emang harus ekstra soalnya dia bersih. Gimbalnya suka kusut jadi harus setiap hari ngerawat seperti disisir,” katanya.
Deni bahkan rela merogok kocek hingga Rp400.000 per bulan untuk membeli pakan khusus kucing kesayangnya tersebut. “Namanya kucing kesayangan. Ga masalah keluar uang segitu,” katanya.
Dian Rosadi
(ftr)