Sarjana Jangan Sungkan ke Desa

Minggu, 07 Desember 2014 - 10:25 WIB
Sarjana Jangan Sungkan ke Desa
Sarjana Jangan Sungkan ke Desa
A A A
PALEMBANG - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Djafar mengingatkan, agar para lulusan Perguruan Tinggi (PT) tidak sungkan membangun desa yang masih banyak tertinggal saat ini.

Pernyataan tersebut di kemukakannya saat memberikan orasi ilmiah pada wisuda ke VII Universitas Indo Global Mandiri (UIGM) di aula kampus B UI GM, kemarin. Menurutnya pembangunan kawasan desa ter tinggal sangat membutuhkan SDM seperti ini agar cepat berkembang. Seperti diketahui, kawasan pedesaan kata dia seringkali ter tinggal terutama aspek teknologi informasi (IT) yang saat ini menjadi kebutuhan sebagian masyarakat untuk mengikuti perkembangan terkini.

“Bahkan mahasiswa dan alumni perguruan tinggi yang berasal dari pedesaan lebih cenderung bekerja di kawasan perkotaan sementara kawasan pedesaan menjadi tertinggal dan minim memiliki generasi muda yang berwawasan,”cetusnya.

Padahal dia berharap para lulusan inilah yang mau membuka cakrawala dan dapat bersedia bekerja di desa, sebab kawasan pedesaan itu sangat potensial dan memiliki prospek yang baik. Untuk itu pula pihaknya mem buka peluang untuk melaksanakan Memorandum of Understanding (MoU) dengan perguruan tinggi di tanah air.

Perguruan tinggi berikut para lulusannya diharap dapat mengembangkan iptek, teknologi tepat guna dan memajukan perekonomian dan pertanian di pedesaan. Dengan begitu, pembang unan dan perkembangan pedesaan tak jauh ketinggalan dengan perkotaan. Di samping itu, peranan IT diakuinya sangat berguna bagi dunia pendidikan yang bertujuan membuka cakrawala pengetahuan generasi muda untuk mencari banyak sumber pengetahuan dari jaringan internet.

Ketertinggalan pedesaan terhadap pengembangan IT tersebut tidak harus dibiarkan berlarut. Kalangan mahasiswa inilah yang mestinya menjadi bagian untuk mengembangkan IT di kawasan pedesaan. “Makanya jika mahasiswa dan alumni perguruan tinggi yang fokus di bidang IT di li batkan untuk mengembangkan fasilitas IT di pedesaan, tentu cara ini akan sangat efektif untuk mem percepat pembenahan ketertinggalan kawasan pedesaan,”terangnya.

Marwan menjelaskan, untuk mewujudkan kawasan pedesaan yang maju dan mandiri perlu adanya kontribusi dari generasi muda yang berasal dari lingkungan perguruan tinggi. Selama ini peran mahasiswa dan alumni perguruan tinggi terhadap pengembangan ka wasan pedesaan masih minim.

Sementara itu, Rektor UI - GM Dr Marzuki Alie me ngatakan, pihaknya mulai tahun ajaran 2015 mendatang akan menerapkan program mahasiswa wajib memberikan kontribusi ke kawasan pedesaan.

“Khususnya bagi mahasiswa yang berasal dari desa. Nah, mereka wajib minimal berkontribusi terhadap desa masingmasing terutama peningkatan bidang IT,”cetusnya. Pada kegiatan wisuda ke VII UIGM kemarin, sebanyak 235 mahasiswa dari empat fakultas yaitu Ilmu Komputer, Ilmu Pemerintahan dan budaya, Ekonomi, Teknik, dan FKIP di UI - GM resmi mendapatkan ge lar sarjana dan dituntut untuk menjadi generasi yang ber kualitas.

“Kita pun serius dalam melakukan peningkatan baik dari sisi sarana dan fasilitas hingga penguatan tenaga pengajar di kampus ini. Bahkan kita telah menjalin kerjasama dengan 15 institusi belum lama ini yakni kerjasama saling meng untungkan,” pungkasnya.

Retno palupi
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4256 seconds (0.1#10.140)