Sistem Barcode Membuat Warung Makin Laris
A
A
A
Teknologi yang memudahkan ini sudah berjasa memberi keuntungan dengan membuang sumber daya manusia (SDM) tak produktif.
Seperti dilakukan Framas Plastic Technology di Bekasi semula memiliki empat staf administrasi untuk gudang, kini cukup satu setelah menerapkan sistem barcode yang terintegrasi. Seiring waktu teknologi barcode semakin terjangkau sehingga tidak hanya industri besar yang menikmatinya juga industri kecil.
Dengan investasi hanya Rp3,5 juta untuk seluruh perangkat teknologi ini kami dapat langsung aplikasikan ke toko. Bahkan warung pun sekarang sudah memakai teknologi tersebut. Keuntungan memakai sistem ini memberikan pelayanan plus untuk para konsumen. Sebuah toko grosir di bilangan Margahayu Raya telah memakai sistem barcode.
“Belanja di toko ini enak kang. Kami antre gak lama dan murah harganya. Kalau belanja di pasar, antre lama, terus kadang ngasih harga sakainget,” tutur Ayu, 33, warga Jalan Perkebunan saat berbelanja di toko tersebut. Selain kepuasan konsumen, harga kompetitif dan stabil menjadikan faktor pendukung agar sebuah warung atau toko laku. Namun teknologi tetap saja tidak berarti tanpa pengawasan opname barang atau pengecekan actual.
”Pengecekan maksimal dilakukan satu bulan sekali agar stok sesuai data. Makin sering makin baik,” kata Nanix Zumargapur, 34, pemilik Warung Barcode di Jalan Soekarno-Hatta Nomor 532. Selain biaya relatif murah juga harga secondpun banyak diminati. “Untuk warung, kami menyiapkan barang baru juga second. Dengan harga Rp3,5jt ditambah Rp700.000 untuk software program, kami bisa instalasi warung konsumen dengan teknologi ini, tentu saja barang second tersebut kami jamin kualitasnya,” ujar dia.
Perangkat barcode yang paling sederhana untuk warung terdiri atas printer kasir, komputer, scanner barcode, laci uang, dan terakhir sistem. ”Sistem tersebut berangkat dari kebutuhan data yang ingin didapat. Semakin rumit semakin banyak sistem yang dipakai,” tutur Nanix. Bapa dua anak ini memang sudah 14 tahun berkecimpung di dunia barcode, banyak perusahaan seperti Borma, Ayoetex, dan Multy Garment Jaya yang telah menjadi pelanggannya.
Setelah dikenal di kalangan pengusaha barcode, Nanix membuka sendiri Warung Barcode yang memberikan jasa memasang barcode, service peralatan, dan jual beli peralatan barcodebekas.
Ridwan Alamsyah
Kota bandung
Seperti dilakukan Framas Plastic Technology di Bekasi semula memiliki empat staf administrasi untuk gudang, kini cukup satu setelah menerapkan sistem barcode yang terintegrasi. Seiring waktu teknologi barcode semakin terjangkau sehingga tidak hanya industri besar yang menikmatinya juga industri kecil.
Dengan investasi hanya Rp3,5 juta untuk seluruh perangkat teknologi ini kami dapat langsung aplikasikan ke toko. Bahkan warung pun sekarang sudah memakai teknologi tersebut. Keuntungan memakai sistem ini memberikan pelayanan plus untuk para konsumen. Sebuah toko grosir di bilangan Margahayu Raya telah memakai sistem barcode.
“Belanja di toko ini enak kang. Kami antre gak lama dan murah harganya. Kalau belanja di pasar, antre lama, terus kadang ngasih harga sakainget,” tutur Ayu, 33, warga Jalan Perkebunan saat berbelanja di toko tersebut. Selain kepuasan konsumen, harga kompetitif dan stabil menjadikan faktor pendukung agar sebuah warung atau toko laku. Namun teknologi tetap saja tidak berarti tanpa pengawasan opname barang atau pengecekan actual.
”Pengecekan maksimal dilakukan satu bulan sekali agar stok sesuai data. Makin sering makin baik,” kata Nanix Zumargapur, 34, pemilik Warung Barcode di Jalan Soekarno-Hatta Nomor 532. Selain biaya relatif murah juga harga secondpun banyak diminati. “Untuk warung, kami menyiapkan barang baru juga second. Dengan harga Rp3,5jt ditambah Rp700.000 untuk software program, kami bisa instalasi warung konsumen dengan teknologi ini, tentu saja barang second tersebut kami jamin kualitasnya,” ujar dia.
Perangkat barcode yang paling sederhana untuk warung terdiri atas printer kasir, komputer, scanner barcode, laci uang, dan terakhir sistem. ”Sistem tersebut berangkat dari kebutuhan data yang ingin didapat. Semakin rumit semakin banyak sistem yang dipakai,” tutur Nanix. Bapa dua anak ini memang sudah 14 tahun berkecimpung di dunia barcode, banyak perusahaan seperti Borma, Ayoetex, dan Multy Garment Jaya yang telah menjadi pelanggannya.
Setelah dikenal di kalangan pengusaha barcode, Nanix membuka sendiri Warung Barcode yang memberikan jasa memasang barcode, service peralatan, dan jual beli peralatan barcodebekas.
Ridwan Alamsyah
Kota bandung
(ars)