Ini Sebab Ledakan Bom di Mapolda Banten
A
A
A
SERANG - Kepolisian Daerah (Polda) Banten menduga, ledakan bom yang melukai dua anggota Gegana Brimob Polda Banten Iptu Arifin, dan Bribda Yohane, akibat kesalahan dalam meracik bom.
"Bom meledak saat Bribda Yohanes menumbuk sulfur di mangkuk. Diduga karena terlalu keras menumbuknya, sehingga menimbulkan percikan api," kata Kabid Humas Polda Banten AKBP Ermayadi, kepada wartawan, Jumat (5/12/2014).
Ditambahkan dia, membuat bom merupakan salah satu materi yang harus dikuasai oleh setiap anggota penjinak bom. Dia memastikan, ledakan tersebut bukan berasal dari bom pabrikan.
"Bom pabrikan akan lebih mudah dijinakkan, dengan memotong kabel detonatornya. Latihan bom tersebut sudah sesuai dengan prosedur tetap, bahkan Bripda Yohanes didampingi instruktur," tegasnya.
Oleh karena itu, pihak kepolisian masih mengevaluasi kejadian yang mengharuskan dua anggota Brimob tersebut dilarikan ke Rumah Sakit Umum Kencana Serang, dan Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
"Kalau penyelidikan itu kan larinya ke ranah hukum, kami hanya melakukan evaluasi, karena kami nilai telah sesuai SOP," terang Ermayadi.
Sementara itu, kondisi kedua korban masih mendapatkan perawatan intensif di RSU Kencana, dan RS Kramat Jati, Polri. Keduanya kini masih dalam kondisi trauma. "Untuk memastikan penyebab ledakan, masih menunggu kedua korban pulih," tukasnya.
"Bom meledak saat Bribda Yohanes menumbuk sulfur di mangkuk. Diduga karena terlalu keras menumbuknya, sehingga menimbulkan percikan api," kata Kabid Humas Polda Banten AKBP Ermayadi, kepada wartawan, Jumat (5/12/2014).
Ditambahkan dia, membuat bom merupakan salah satu materi yang harus dikuasai oleh setiap anggota penjinak bom. Dia memastikan, ledakan tersebut bukan berasal dari bom pabrikan.
"Bom pabrikan akan lebih mudah dijinakkan, dengan memotong kabel detonatornya. Latihan bom tersebut sudah sesuai dengan prosedur tetap, bahkan Bripda Yohanes didampingi instruktur," tegasnya.
Oleh karena itu, pihak kepolisian masih mengevaluasi kejadian yang mengharuskan dua anggota Brimob tersebut dilarikan ke Rumah Sakit Umum Kencana Serang, dan Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
"Kalau penyelidikan itu kan larinya ke ranah hukum, kami hanya melakukan evaluasi, karena kami nilai telah sesuai SOP," terang Ermayadi.
Sementara itu, kondisi kedua korban masih mendapatkan perawatan intensif di RSU Kencana, dan RS Kramat Jati, Polri. Keduanya kini masih dalam kondisi trauma. "Untuk memastikan penyebab ledakan, masih menunggu kedua korban pulih," tukasnya.
(san)