Sekujur Tubuh Pemuda ini Mendadak Seperti Terbakar

Kamis, 04 Desember 2014 - 23:27 WIB
Sekujur Tubuh Pemuda...
Sekujur Tubuh Pemuda ini Mendadak Seperti Terbakar
A A A
BLITAR - Sekujur tubuh Febri Asmoro, pemuda berusia 20 tahun asal Desa Bendowulung Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar mendadak muncul bercak merah, melepuh dan menghitam seperti terbakar.

Perubahan tiba tiba itu muncul usai dirinya mengkonsumsi obat demam yang diresep bidan desa dan dokter umum setempat.

Karena khawatir kondisinya semakin buruk, keluarga memutuskan membawa Febri ke RSU Mardi Waluyo, Kota Blitar.

“Sebab awalnya hanya mengeluh sakit demam panas dingin. Namun selang beberapa jam usai minum obat dari bidan dan dokter, kondisinya seperti ini, “ tutur Sri Sulistya (40) orangtua Febri kepada wartawan.

Sudah sekitar seminggu yang bersangkutan dirawat di ruang Bougenvile RSU Mardi Waluyo. Namun hingga kini belum ada perubahan yang signifikan.

Febri masih mengeluhkan rasa panas melanda sekujur tubuhnya, termasuk bagian bibir dan sekitar hidungnya yang menghitam.

Gejala klinis bercak merah dan warna putih serupa kulit terkelupas serta bengkak di seputar wilayah kaki dan lengan juga belum menghilang.

“Sejauh ini keluhanya juga belum berkurang. Misalnya merasa lebih nyaman. Padahal selama opname penanganan medis juga sudah diberikan, “ timpal Sri.

Dia tidak menyangka keluhan panas dingin yang sebelumnya dikatakan bidan dan dokter desa sebagai sakit demam biasa, malah membuat putranya tergolek lemah tak berdaya.

Gejala seperti terbakar pertama kali dirasakan usai menelan obat dari bidan. Karena takut terjadi hal hal yang tidak diinginkan, keluarga berspekulasi dengan membawa ke dokter umum di wilayah Sanankulon. Namun kondisinya tidak semakin baik.

“Malah cenderung semakin parah. Menurut keterangan petugas medis rumah sakit Febri mengalami penyakit alergi obat, “ jelas Sri.

Kepala Bidang Pelayanan Tim Medis Kesehatan RSU Mardi Waluyo Kota Blitar dr Dharma Setiawan membenarkan pasienya mengalami alergi obat.

Alergi stadium tinggi tersebut mengakibatkan sekujur tubuh pasien bengkak dan mengeluarkan bercak merah.

“Dari riwayatnya pasien awalnya memang hanya mengeluh demam. Kemudian diberi obat antibiotik. Ternyata pasien memiliki penyakit yang tidak boleh sembarangan meminum obat. Karenanya terjadi alergi obat, “ ujarnya.

Dharma juga menjelaskan kalau jenis penyakit yang diderita pasien tidak bisa dideteksi dengan perangkat medis.

Karenanya dia mengimbau warga masyarakat untuk aktif berkomunikasi dengan dokter sebelum proses pengobatan dilakukan.

“Saat ini kita berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan penanganan medis, “pungkasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1838 seconds (0.1#10.140)