Edukasi Fotografi ala Universitas Langlang Buana
A
A
A
BANDUNG - Perkembangan alat komunikasi memudahkan semua orang mengambil dan mengedit foto. Tapi, tidak semua orang mampu menghasilkan foto dengan kualitas dan nilai artististik tinggi.
Berkaca pada latar belakang itu, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Komunikasi Universitas Langlang Buana (Unla) mengadakan seminar, lomba dan pameran foto jurnalistik dengan tema Full Action 2 pada Senin (1/12) di Wisma Buana Universitas Langlang Buana, Jalan Karapitan No 116, Kota Bandung.
Event yang disponsori KORAN SINDO ini, dibuka dengan seminar foto jurnalistik mulai pukul 09.00 WIB, menghadirkan narasumber Ketua Wartawan Foto Bandung (WFB) Andri Gurnita. Selain seminar, pada acara tersebut juga dipamerkan 60 foto yang diperlombakan. Beberapa karya tampak begitu menonjol. Salah satunya kakek tua yang masih mencari nafkah menjajakan Koran. Serta beberapa foto lainnya.
Sedangkan pada lomba foto jurnalistik, panitia hanya mencari juara satu juara dan juara favorit. Peserta loma merupakan mahasiswa dan umum. Sedangkan dewan juri yang terlibat yaitu Andri Gurnita, Adam Erlangga (Fotografer KORAN SINDO), dan dosen fotografi Universitas Langlang Buana.
Lomba foto ini mem per ebutkan hadiah berupa uang tunai. Dekan Fakultas Fisip Universitas Langlang Buana Pandji Santosa mengharapkan, dengan diadakannya acara seminar foto jurnalistik ini dapat memberi tambahan wawasan agar karya foto yang dihasil kan memiliki nilai pesan jelas tanpa mengabaikan kaedah foto yang baik.
Selain tetap menganut budaya yang beradab serta tetap menjaga idealisme. “Walaupun kemajuan teknologi memberikan kemudahan untuk memanipulasi foto, kita harus tetap membuat foto yang menyajikan seni, budaya, serta mengandung unsur edukasi.” “Selain tetap menjaga agar foto bersih dari manipulasi, apalagi sampai mencemarkan nama baik, Sara dan pornografi,” tutur Pandji.
Acara yang digelar satu hari ini merupakan acara tahunan Himpunan Mahasiswa Fisip Unla, namun setiap tahunnya menghasirkan konsep berbeda. “Acara ini kami persiapkan satu bulan sebelumnya dengan panitia dari seluruh anggota himpunan yang berjumlah sekitar 20 orang,” tutur Ketua HMJ Shelly Roselina.
Acara Full Action 2ini terhitung cukup ramai, di mana para peserta tampak antusias dalam menyimak maupun bertanya tentang materi foto jurnalistik yang diangkat. Apalagi pada acara tersebut disuguhkan musik akustik persembahan anggota himpunan.
”Acara ini sangat bermanfaat bagi kami yang memang ingin menjadikan foto sebagai sebuah profesi,” tutur Ridwan, 21, salah satu peserta seminar. Tepat pukul 14.00 tim juri mengumumkan pemenang juara satu yaitu foto dengan judul Tari Topeng Menor milik Rizki TS dari Photos Speak UIN Bandung.
Ridwan Alamsyah
Berkaca pada latar belakang itu, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Komunikasi Universitas Langlang Buana (Unla) mengadakan seminar, lomba dan pameran foto jurnalistik dengan tema Full Action 2 pada Senin (1/12) di Wisma Buana Universitas Langlang Buana, Jalan Karapitan No 116, Kota Bandung.
Event yang disponsori KORAN SINDO ini, dibuka dengan seminar foto jurnalistik mulai pukul 09.00 WIB, menghadirkan narasumber Ketua Wartawan Foto Bandung (WFB) Andri Gurnita. Selain seminar, pada acara tersebut juga dipamerkan 60 foto yang diperlombakan. Beberapa karya tampak begitu menonjol. Salah satunya kakek tua yang masih mencari nafkah menjajakan Koran. Serta beberapa foto lainnya.
Sedangkan pada lomba foto jurnalistik, panitia hanya mencari juara satu juara dan juara favorit. Peserta loma merupakan mahasiswa dan umum. Sedangkan dewan juri yang terlibat yaitu Andri Gurnita, Adam Erlangga (Fotografer KORAN SINDO), dan dosen fotografi Universitas Langlang Buana.
Lomba foto ini mem per ebutkan hadiah berupa uang tunai. Dekan Fakultas Fisip Universitas Langlang Buana Pandji Santosa mengharapkan, dengan diadakannya acara seminar foto jurnalistik ini dapat memberi tambahan wawasan agar karya foto yang dihasil kan memiliki nilai pesan jelas tanpa mengabaikan kaedah foto yang baik.
Selain tetap menganut budaya yang beradab serta tetap menjaga idealisme. “Walaupun kemajuan teknologi memberikan kemudahan untuk memanipulasi foto, kita harus tetap membuat foto yang menyajikan seni, budaya, serta mengandung unsur edukasi.” “Selain tetap menjaga agar foto bersih dari manipulasi, apalagi sampai mencemarkan nama baik, Sara dan pornografi,” tutur Pandji.
Acara yang digelar satu hari ini merupakan acara tahunan Himpunan Mahasiswa Fisip Unla, namun setiap tahunnya menghasirkan konsep berbeda. “Acara ini kami persiapkan satu bulan sebelumnya dengan panitia dari seluruh anggota himpunan yang berjumlah sekitar 20 orang,” tutur Ketua HMJ Shelly Roselina.
Acara Full Action 2ini terhitung cukup ramai, di mana para peserta tampak antusias dalam menyimak maupun bertanya tentang materi foto jurnalistik yang diangkat. Apalagi pada acara tersebut disuguhkan musik akustik persembahan anggota himpunan.
”Acara ini sangat bermanfaat bagi kami yang memang ingin menjadikan foto sebagai sebuah profesi,” tutur Ridwan, 21, salah satu peserta seminar. Tepat pukul 14.00 tim juri mengumumkan pemenang juara satu yaitu foto dengan judul Tari Topeng Menor milik Rizki TS dari Photos Speak UIN Bandung.
Ridwan Alamsyah
(ftr)