Taklukkan Jalur Panjat Tebing Terbaik Se-Asia Tenggara

Senin, 01 Desember 2014 - 11:48 WIB
Taklukkan Jalur Panjat...
Taklukkan Jalur Panjat Tebing Terbaik Se-Asia Tenggara
A A A
GUNUNGKIDUL - Gemericik hujan tidak menyurutkan semangat sedikitnya 120 atlet panjat tebing untuk adu adrenalin dengan memanjat tebing di sisi barat Pantai Siung yang ada di Desa Purwodadi, Tepus, Gunungkidul 28 hingga 29 November lalu. Arena panjat tebing terbaik se-Asia Tenggara ini kembali digunakan untuk ajang Indonesia Climbing Gathering untuk kesembilan kalinya.

Meski dibalut dengan cara sederhana, namun animo peserta baik pemula maupun yang sudah menjadi atlet cukup besar. Bahkan tahun ini tercatat jumlah peserta terbanyak di antara kegiatan sebelumnya.

Salah satu wisatawan asing turut ambil bagian dalam kegiatan yang digelar Dinas Pariwisata DIY (Dinpar) bekerja sama dengan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) DIY, serta pengurus cabang FPTI Gunungkidul ini. Sekitar pukul 11.00 WIB hujan mulai reda, semangat para pemanjat tetap kuat bahkan mereka harus melalui jalur ekstrem yang licin menuju lokasi panjat tebing.

Menurut ketua panitia, Agus Kenyung Fitriyanto, dalam ICG kali ini ada dua jenis lomba yang harus diikuti peserta. Keduanya adalah lead untuk putra putri serta bolderingyang juga untuk putra putri. “Memang tidak semuanya bisa sampai puncak. Hujan yang turun sejak dini hari menjadikan tebing cukup licin. Dibutuhkan ketelatenan juga keuletan untuk bisa mendakinya,” tuturnya kepada wartawan.

Diakuinya, di Pantai Siung memang terdapat 260 jalur pendakian tebing. Tingkat kesulitan yang masuk grade lima menjadikan peserta harus berpikir dua kali untuk memanjatnya.”Gradelima merupakan tingkat kesulitan yang lumayan tinggi. Inilah yang menjadikan Pantai Siung menjadi arena panjat tebing terbaik se-Asia tenggara, mengalahkan Pattaya di Thailand,” ucapnya.

Dia berharap, agenda ICG ini semakin tergarap maksimal. Dengan demikian, upaya menjadikan Pantai Siung menjadi tempat wisata alam minat khusus semakin menjadi kenyataan. Hingga kini masih banyak pekerjaan rumah untuk menggarap potensi panjat tebing di pantai yang memiliki pemandangan eksotis ini.

Dalam gelaran ini, atlet yang datang ternyata tidak hanya datang dari seputar DIY Jawa Tengah (Jateng) saja. Melainkan beberapa daerah seperti Bali, Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur ikut ambil bagian dalam event ini. Dengan hadiah total senilai Rp25 juta, para peserta diwajibkan sampai puncak tebing.

Setelah itu, teknik ketepatan dan peralatan menjadi penilaian tambahan bagi semua peserta. “Kalau yang tidak sampai puncak ya jelas tidak mendapatkan nilai,” papar Agus. Sementara, salah satu peserta asal Bandung Jawa Barat, Pramasta mengaku, tebing di Pantai Siung benarbenar cukup menantang. Dibutuhkan teknik khusus untuk bisa melalui jalur-jalur tersebut. “Ini cukup menantang. Tidak rugi saya datang dari Bandung,” ucapnya.

Diakuinya, rembesan air di kisi-kisi tebing membuat upaya memanjat harus benar-benar hati-hati, tangan harus sering dicelupkan dalam tepung yang dikantongi di bagian belakang pantat untuk menjaga tetap kering sehingga ketika memegang tebing bisa kuat dan tidak meleset.

Suharjono
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0905 seconds (0.1#10.140)