Kerusakan Wisma Soeratin Kian Parah
A
A
A
YOGYAKARTA - Kondisi Wisma Soeratin Sosrosoegondo yang direvitalisasi dengan anggaran Rp4,2 miliar dari Kementerian Pemuda dan Olahraga mulai tak karuan.
Wisma yang berisi belasan kamar itu mulai tak terawat. Bahkan kerusakan di biarkan lantaran tidak ada pengelola wisma yang jelas. Pantauan KORAN SINDO YOGYA, kerusakan terlihat pada bagian kunci pintu kamar man di. Di bagian bawah, kunci kamar mandi di sisi timur jebol. Kerusakan juga terjadi di bak mandi. Di mana hampir seluruh bak mandi yang ada di bangunan dua tingkat itu bocor.
Hanya beberapa saja yang masih bisa difungsikan dengan baik. Aroma tak sedap pun muncul dari dalam kamar mandi lantaran tak disiram. Pengguna tak menyiram karena memang tidak ada air yang mengalir. Kondisi di dalam wisma tak kalah memprihatinkan. Ruangan bagian dalam maupun kamar tampak berantakan. Beberapa bekas nasi bungkus dengan sisa nasi yang sudah menjamur terlihat berserakan di ruang tengah.
Bangunan di depan wisma yakni pendapa monumen PSSI tak jauh berbeda. Plafon pendapa beberapa kali ambrol karena pemasangan yang asal-asalan. Terakhir, plafon kembali ambrol kemarin pagi setelah semalaman atap diguyur hujan deras. Kerusakan menjalar pada plafon yang ada di kompleks kan tin. “Kami tidak berani mengambil tindakan karena pengelolaannya belum jelas,” ucap Jarot Sri Kastawa, Sekretaris PSIM yang berada satu kompleks dengan wisma.
Seperti halnya Jarot, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti juga tak mau ambil risiko terkait pengelolaan wisma. Haryadi beralasan hingga kini belum ada hitam di atas putih siapa yang akan mengelola wisma tersebut. “Pengelolaan ini menyangkut anggaran, nah untuk menganggarkan itu harus ada dasar hukumnya,” ucapnya.
Sodik
Wisma yang berisi belasan kamar itu mulai tak terawat. Bahkan kerusakan di biarkan lantaran tidak ada pengelola wisma yang jelas. Pantauan KORAN SINDO YOGYA, kerusakan terlihat pada bagian kunci pintu kamar man di. Di bagian bawah, kunci kamar mandi di sisi timur jebol. Kerusakan juga terjadi di bak mandi. Di mana hampir seluruh bak mandi yang ada di bangunan dua tingkat itu bocor.
Hanya beberapa saja yang masih bisa difungsikan dengan baik. Aroma tak sedap pun muncul dari dalam kamar mandi lantaran tak disiram. Pengguna tak menyiram karena memang tidak ada air yang mengalir. Kondisi di dalam wisma tak kalah memprihatinkan. Ruangan bagian dalam maupun kamar tampak berantakan. Beberapa bekas nasi bungkus dengan sisa nasi yang sudah menjamur terlihat berserakan di ruang tengah.
Bangunan di depan wisma yakni pendapa monumen PSSI tak jauh berbeda. Plafon pendapa beberapa kali ambrol karena pemasangan yang asal-asalan. Terakhir, plafon kembali ambrol kemarin pagi setelah semalaman atap diguyur hujan deras. Kerusakan menjalar pada plafon yang ada di kompleks kan tin. “Kami tidak berani mengambil tindakan karena pengelolaannya belum jelas,” ucap Jarot Sri Kastawa, Sekretaris PSIM yang berada satu kompleks dengan wisma.
Seperti halnya Jarot, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti juga tak mau ambil risiko terkait pengelolaan wisma. Haryadi beralasan hingga kini belum ada hitam di atas putih siapa yang akan mengelola wisma tersebut. “Pengelolaan ini menyangkut anggaran, nah untuk menganggarkan itu harus ada dasar hukumnya,” ucapnya.
Sodik
(ftr)