Rumdin Jadi Sarang Hantu

Senin, 01 Desember 2014 - 11:37 WIB
Rumdin Jadi Sarang Hantu
Rumdin Jadi Sarang Hantu
A A A
MUARAENIM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muaraenim kembali berencana melelang aset mereka. Kali ini berupa rumah dinas (rumdin) yang diperuntukkan untuk pejabat.

Sebelumnya, asrama mahasiswa di Malang, Provinsi Jatim dan perumahan guru di Kelurahan Air Lintang, Kecamatan Muaraenim dipastikan dilelang karena dinilai tak bermanfaat lagi. Informasi dihimpun KORAN SINDO PALEMBANG di lapangan, banyak pejabat di lingkungan Pemkab Muaraenim enggan tinggal di rumdin yang disediakan sehingga kondisi rumdin tersebut menjadi tidak terawat.

Padahal, secara lokasi, beberapa rumdin tersebut berdekatan dengan rumdin Bupati Muaraenim. Hanya saja, karena tidak berpenghuni dan tidak terawat kondisinya tampak menyeramkan. Bupati Muaraenim Muzakir Sai Sohar melalui Sekretaris daerah (Sekda) Taufik Rahman tidak menampik kondisi beberapa rumdin yang tidak terawat.

Untuk itulah menurutnya, Pemkab ada rencana untuk melelang rumdin tersebut. Hal tersebut menurutnya, didasarkan asas manfaat dan kegunaan dari rumdin itu sendiri. “Beberapa tahun ini me mang ada beberapa rumah yang terbengkalai, daripada per cuma mending dilakukan itu (dilelang),” katanya, baru-baru ini.

Hanya saja menurutnya, proses pelelangan itu baru tahapan rencana dan belum ke dalam tahapan pembahasan. Apalagi rumdin tersebut me rupakan aset daerah, jadi harus ada pembahasan bersama dengan DPRD Muaraenim. Mes kipun hal itu jadi dilakukan, jelas menurutnya, tidak semua akan dilelang. Karena memang ada rumdin yang peruntukkannya untuk pejabat vertikal yang bertugas di Muaraenim.

“Jelas tidak semuanya, kita juga pandang dari asas manfaat dan kegunaan, kemungkinan kalau jadi hanya yang tidak dimanfaatkan saja,” jelasnya. Dia menambahkan, di beberapa kabupaten dan kota di Sumsel rata-rata memang tidak ada lagi rumdin untuk pejabat.

Bahkan, sudah banyak para pejabat khususnya eselon II di Muaraenim memiliki rumah sendiri di Muaraenim. “Karena mereka orang sini, jadi rata-rata tinggal di rumah sendiri,” tukasnya. Sementara, seorang sumber di Pemkab Muaraenim yang enggan namanya disebutkan mengatakan, memang ada baiknya rumdin itu dilelang, karena rata-rata pejabat memang memiliki rumah di Muaraenim.

Selain itu menurutnya, masa jabatan yang tidak terbatas waktunya menyebabkan pejabat tersebut enggan untuk repot memindahkan barangbarang saat masuk dan keluar dari rumdin. “Semisal ada kepastian menjabat kepala dinas apa selama tiga tahun mungkin mau, kalau semisal baru setahun sudah dimutasi harus keluar dari sana,” katanya.

Bahkan menurutnya, ada juga pejabat yang masih menunggu rumdin padahal sudah tidak menjabat di instansi tersebut. Dia mencontohkan, semisal si A tidak lagi menjadi kepala dinas tertentu, hanya saja yang bersangkutan eng gan pindah dari rumdin yang di peruntukkan untuk kepala dinas tersebut.

Otomatis rumdin yang diperuntukkan untuk ja ba tan barunya menjadi kosong. “Pejabat yang baru enggan menegur karena mungkin tidak enak, kebetulan juga di sini punya rumah sendiri jadi didiamkan, jadilah ada rumah yang kosong,” ujarnya.

Memang, kata dia, jika malam kondisi rumah itu tampak seram. ”Ya, mungkin karena sudah lama tidak ditempati, belum lagi terlihat kotor tak terawat dari depan,” pungkasnya.

Irhamudin sp
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8773 seconds (0.1#10.140)