Napi Lapas Bukittinggi Berkelahi, Dua Luka Serius
A
A
A
BUKITTINGGI - Perkelahian dua kubu narapidana penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Bukittinggi, mengakibatkan dua orang mengalami luka serius.
Kedua napi yang mengalami luka serius akibat perkelahian Minggu (30/11/2014) sore itu adalah
Eka Saputra (38) dan Irwanto.
Eka Saputra adalah terpidana kasus pencurian kendaraan bermotor. Dia mengalami luka di sekujur tubuh setelah ditusuk teman sekamarnya dengan gunting. Sementara, Irwanto, terpidana kasus perampokan, menderita luka di kepala dan tangan akibat dikeroyok penghuni lain.
Kalapas Klas IIA Bukittinggi Muji Widodo mengatakan, kedua warga binaan ini terlibat perkelahian di depan kamar sel Blok A, Minggu (30/11/2014) sore.
"Kejadian di Blok A, sesama penghuni blok. Pelaku dan korban satu kamar, yang satu ditikam dengan gunting. Setelah menusuk, dia dikejar sama kawan-kawannya, dia lari," kata Kalapas.
Sementara itu, korban pengeroyokan Irwanto mengaku perang mulut yang berujung penusukan dan pengeroyokan ini dipicu masalah utang piutang. "Yang menusuk korban dengan gunting itu adik saya," katanya.
Menurut Irwanto, kejadian berawal saat ia meminta Eka membayar utang sebesar Rp150 ribu. Tidak puas dengan jawaban Eka yang mengatakan tidak memiliki uang, keduanya bertengkar. Melihat adu mulut ini, adik Irwanto bernama Arhan (28), sama-sama penghuni lapas, langsung mengambil gunting dari dalam kamar dan menusuk Eka sebanyak tujuh kali.
Keributan dua bersaudara asal dengan Eka membuat penghuni lapas lainnya yang sedaerah dengan Eka naik pitam. Mereka menyerang dan memukuli Irwanto hingga babak belur dan mengalami luka di bagian kepala serta robek di jari tangan. Sementara, Arhan luput dari aksi pengeroyokan. Dia berhasil kabur dan mengunci diri di dalam kamar.
Kedua korban dibawa ke Instalasi Gawat Darurat RS Ahmad Mukhtar Bukittinggi. Selama proses perawatan medis, kedua korban dijaga ketat oleh petugas lapas. Menurut pihak lapas, setelah sehat kedua korban akan dikembalikan ke lapas untuk diproses lebih lanjut.
Kedua napi yang mengalami luka serius akibat perkelahian Minggu (30/11/2014) sore itu adalah
Eka Saputra (38) dan Irwanto.
Eka Saputra adalah terpidana kasus pencurian kendaraan bermotor. Dia mengalami luka di sekujur tubuh setelah ditusuk teman sekamarnya dengan gunting. Sementara, Irwanto, terpidana kasus perampokan, menderita luka di kepala dan tangan akibat dikeroyok penghuni lain.
Kalapas Klas IIA Bukittinggi Muji Widodo mengatakan, kedua warga binaan ini terlibat perkelahian di depan kamar sel Blok A, Minggu (30/11/2014) sore.
"Kejadian di Blok A, sesama penghuni blok. Pelaku dan korban satu kamar, yang satu ditikam dengan gunting. Setelah menusuk, dia dikejar sama kawan-kawannya, dia lari," kata Kalapas.
Sementara itu, korban pengeroyokan Irwanto mengaku perang mulut yang berujung penusukan dan pengeroyokan ini dipicu masalah utang piutang. "Yang menusuk korban dengan gunting itu adik saya," katanya.
Menurut Irwanto, kejadian berawal saat ia meminta Eka membayar utang sebesar Rp150 ribu. Tidak puas dengan jawaban Eka yang mengatakan tidak memiliki uang, keduanya bertengkar. Melihat adu mulut ini, adik Irwanto bernama Arhan (28), sama-sama penghuni lapas, langsung mengambil gunting dari dalam kamar dan menusuk Eka sebanyak tujuh kali.
Keributan dua bersaudara asal dengan Eka membuat penghuni lapas lainnya yang sedaerah dengan Eka naik pitam. Mereka menyerang dan memukuli Irwanto hingga babak belur dan mengalami luka di bagian kepala serta robek di jari tangan. Sementara, Arhan luput dari aksi pengeroyokan. Dia berhasil kabur dan mengunci diri di dalam kamar.
Kedua korban dibawa ke Instalasi Gawat Darurat RS Ahmad Mukhtar Bukittinggi. Selama proses perawatan medis, kedua korban dijaga ketat oleh petugas lapas. Menurut pihak lapas, setelah sehat kedua korban akan dikembalikan ke lapas untuk diproses lebih lanjut.
(zik)