Sumsel Siaga Bencana
A
A
A
PALEMBANG - Badan Penanggu langan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel menetapkan status siaga bencana bagi Sumsel.
Kesiagaan dite tapkan menjelang akhir tahun yang diprediksi puncak curah hujan dan angin puting beliung. Kemarin bertempat diKan tor BPBD Sumsel digelar apel ke siap- siagaan bencana dengan me ngerahkan 560 personel da ri ber bagai instansi terkait. Benana yang kini mengancam Sumsel yakni banjir dan tonoh long sor.
Berdasarkan pemetaan bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bencana banjir mengancam Kota Palembang, Musi Banyuasin, Penukal Abab Lematang Ilir, OKU Timur, Ogan Ilir, Banyuasin, dan Musirawas. Sementara untuk tanah longsor menjadi ancaman bagi Kota Pagaralam, Empatlawang, Lahat dan OKU Selatan. Keempat daerah tersebut me mang me miliki kawasan tebing, perbukitan dan bah kan gunung.
“Memasuki musim penghujan kami (BPBD) menetapkan status siaga banjir dan longsor agar bencana alam tersebut bisa diatasi secara dini. Walapun bencana-bencana tersebut belum, kita sudah siapkan 560 personil untuk membantu wilayah yang masuk kategori rawan banjir dan tanah longsor,” kata Kepala BPBD Sumsel, Yulizar Dinoto, usai apel kemarin.
Masih menurut Dinoto, berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), akhir tahun atau penghujung Desember adalah puncak angin dan cura hujan di Sumsel sangat tinggi. Pada kondisi tersebut pihak terkait meningkatkan kesiagaan. “Kabupaten juga sudah mempersiapkan atau siaga banjir dan longsor. Kami dari BNPB Sumsel, bersifat membantu dan mengutus personel untuk kesana apabila di salah satu tempat sangat rawan.
Sebanyak 560 personel tersebut terdiri dari berbagai lapisan BPBD, Polri, TNI, PMI, medis, Kopri, Satpol PP, Dishub, BNPB, Kuarda Pramuka, dan Dinkes,” jelasnya. Selain kesiapan personel, BPBD Sumsel menyiagakan per alatan termasuk dengan mem berikan bantuan pera latan penanggulangan bencana longsor dan banjir dari BNPB Pusat. Terdiri dari mobil rescue, motor trail, truck serbaguna, mobil tangki air, peralatan dapur umum dan peralatan dasar siaga bencana.
“Peralatan-per alatan itu bantuan dari BNPB Pusat untuk daerah-daerah yang kita nilai sangat rawan. Se perti Palembang, OKUT, PALI, Empat lawang dan OI,” sebutnya. Sebelumnya saat membuka apel personel dan peralatan siaga bencana, Asisten III Bidang Kesejahteraan Rakyat Setda Prov Sumsel, Ahmad Najib menyatakan, kesiagaan terhadap bencana sangat penting selain untuk mencegah jatuhnya korban, juga mengantisipasi banyak nya event nasional dan internasional yang digelar di Palembang.
“Di Sumsel sekarang banyak event tingkat nasional hingga Internasional sedang diseleng garakan. Sekarang sedang terlaksana Musi Triboat ton ketiga 2014. Selanjutnya FFI, seluruh artis ibu kota akan datang dan Asean University Games yang akan diikuti 11 negara. Jangan sampai bencana banjir dan tanah longsor menganggu rentetan event tersebut,” imbuhnya. Meskipun Sumsel memang termasuk daerah rawan banjir dan longsor, namun Najib tetap berharap segala bencana tidak menimpa.
Selain itu, mantan Kepala Dishub Sumsel ini tetap meminta personel siaga bencana dan pihak terkait untuk meningkatkan kesiagaan. “Semoga hal yang kita khawatirkan tidak terjadi dan kondisi cuaca di Sumsel bersahabat. Namun, semuanya telah kita antisipasi dengan melakuan apel pagi hari ini (kemarin),” pungkasnya.
Muhammad moeslim
Kesiagaan dite tapkan menjelang akhir tahun yang diprediksi puncak curah hujan dan angin puting beliung. Kemarin bertempat diKan tor BPBD Sumsel digelar apel ke siap- siagaan bencana dengan me ngerahkan 560 personel da ri ber bagai instansi terkait. Benana yang kini mengancam Sumsel yakni banjir dan tonoh long sor.
Berdasarkan pemetaan bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bencana banjir mengancam Kota Palembang, Musi Banyuasin, Penukal Abab Lematang Ilir, OKU Timur, Ogan Ilir, Banyuasin, dan Musirawas. Sementara untuk tanah longsor menjadi ancaman bagi Kota Pagaralam, Empatlawang, Lahat dan OKU Selatan. Keempat daerah tersebut me mang me miliki kawasan tebing, perbukitan dan bah kan gunung.
“Memasuki musim penghujan kami (BPBD) menetapkan status siaga banjir dan longsor agar bencana alam tersebut bisa diatasi secara dini. Walapun bencana-bencana tersebut belum, kita sudah siapkan 560 personil untuk membantu wilayah yang masuk kategori rawan banjir dan tanah longsor,” kata Kepala BPBD Sumsel, Yulizar Dinoto, usai apel kemarin.
Masih menurut Dinoto, berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), akhir tahun atau penghujung Desember adalah puncak angin dan cura hujan di Sumsel sangat tinggi. Pada kondisi tersebut pihak terkait meningkatkan kesiagaan. “Kabupaten juga sudah mempersiapkan atau siaga banjir dan longsor. Kami dari BNPB Sumsel, bersifat membantu dan mengutus personel untuk kesana apabila di salah satu tempat sangat rawan.
Sebanyak 560 personel tersebut terdiri dari berbagai lapisan BPBD, Polri, TNI, PMI, medis, Kopri, Satpol PP, Dishub, BNPB, Kuarda Pramuka, dan Dinkes,” jelasnya. Selain kesiapan personel, BPBD Sumsel menyiagakan per alatan termasuk dengan mem berikan bantuan pera latan penanggulangan bencana longsor dan banjir dari BNPB Pusat. Terdiri dari mobil rescue, motor trail, truck serbaguna, mobil tangki air, peralatan dapur umum dan peralatan dasar siaga bencana.
“Peralatan-per alatan itu bantuan dari BNPB Pusat untuk daerah-daerah yang kita nilai sangat rawan. Se perti Palembang, OKUT, PALI, Empat lawang dan OI,” sebutnya. Sebelumnya saat membuka apel personel dan peralatan siaga bencana, Asisten III Bidang Kesejahteraan Rakyat Setda Prov Sumsel, Ahmad Najib menyatakan, kesiagaan terhadap bencana sangat penting selain untuk mencegah jatuhnya korban, juga mengantisipasi banyak nya event nasional dan internasional yang digelar di Palembang.
“Di Sumsel sekarang banyak event tingkat nasional hingga Internasional sedang diseleng garakan. Sekarang sedang terlaksana Musi Triboat ton ketiga 2014. Selanjutnya FFI, seluruh artis ibu kota akan datang dan Asean University Games yang akan diikuti 11 negara. Jangan sampai bencana banjir dan tanah longsor menganggu rentetan event tersebut,” imbuhnya. Meskipun Sumsel memang termasuk daerah rawan banjir dan longsor, namun Najib tetap berharap segala bencana tidak menimpa.
Selain itu, mantan Kepala Dishub Sumsel ini tetap meminta personel siaga bencana dan pihak terkait untuk meningkatkan kesiagaan. “Semoga hal yang kita khawatirkan tidak terjadi dan kondisi cuaca di Sumsel bersahabat. Namun, semuanya telah kita antisipasi dengan melakuan apel pagi hari ini (kemarin),” pungkasnya.
Muhammad moeslim
(ars)