Ribuan Rumah Terendam Banjir

Sabtu, 29 November 2014 - 11:35 WIB
Ribuan Rumah Terendam...
Ribuan Rumah Terendam Banjir
A A A
KOTAPINANG - Ribuan rumah warga di sepanjang aliran Sungai Barumun dan Sungai Kanan, Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), masih terendam banjir. Warga terpaksa mengungsi ke posko penampungan milik Pemkab Labuhanbatu dan ke rumah keluarga.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Labusel, Fuad, menegaskan, banjir sebenarnya sudah mulai surut di daerah hulu sungai di Langga Payung, Kecamatan Sungai Kanan. Namun, beberapa hari kemudian, banjir bergerak ke arah hilir Sungai Barumun, seperti di Kotapinang.

Banjir itu juga bergerak lagi ke arah hilir di Kecamatan Kampung Rakyat dan Teluk Panji Kecamatan Torgamba, sehingga banyak rumah warga tergenang. “Jadi sesuai data hari ini (kemarin), jumlah korban banjir sebanyak 3.044 KK. Sedangkan jumlah korban banjir di Langga Payung 97 KK. Hari ini, banjir sudah mulai surut,” kata Fuad di Kotapinang, Jumat (28/11).

Menurut dia, meskipun ketinggian air didaerah hulu Sungai Barumun saat ini sudah mengalami penurunan, banjir masih berpotensi terjadi. Apalagi kondisi cuaca hingga kini masih mendung di daerah pegunungan Kabupaten Padanglawas (Palas) dan Padanglawas Utara (Paluta) sebagai lokasi hulu Sungai Barumun. “Makanya warga masih tetap waspada walaupun banjir sudah surut di Langga Payung. Cuaca di hulu Sungai Barumun, Kabupaten Paluta dan Palas masih mendung itu menentukan berpotensi banjir susulan di Labusel,” ungkapnya.

Fuad menegaskan, jika ketinggian air sudah surut dikawasan permukiman warga, warga korban banjir tidak lantas segera kembali ke rumah masing-masing. Masyarakat yang tinggal di sekitar Sungai Barumun sudah berpengalaman dengan kondisi sekarang ini sehingga mereka tetap akan waspada di saat curah hujan tinggi, karena banjir bisa terjadi sewaktu-waktu.

Untuk membantu warga yang menjadi korban banjir, Pemkab Labuhanbatu telah mendirikan lima posko pengungsian. Dimana tiga di antaranya terdapat di daerah Kotapinang dan dua di Kecamatan Torgamba. Sementara bantuan makanan dan pengobatan masih disiapkan di masing-masing posko pengungsian yang juga memiliki dapur umum.

Terpisah, Amin, 42, warga Lingkungan IV, Labuhan Baru, Kelurahan Kotapinang, mengatakan, dari beberapa kawasan yang dilanda banjir di Labusel, banjir terparah terjadi di daerah mereka. Sebab, hingga kemarin ketinggian air mencapai dua meter. “Untungnya rumah di daerah kami lebih banyak rumah panggung. Jadi, ketinggian air di dalam rumah hanya sekitar 30 cm,” ucapnya.

Amin menuturkan, warga masih enggan mengungsi ke posko pengungsian di Lingkungan IV Labuhan Baru karena belum dilengkapi lampu penerangan. Posko juga terlalu kecil sehingga dianggap kurang layak sebagai tempat tinggal sementara. “Tetapi pemerintah dan warga hari ini sudah membuat dapur umum,” tandasnya.

Sartana Nasution
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0953 seconds (0.1#10.140)