Lalui Jalan Tikus Agar Tepat Waktu

Sabtu, 29 November 2014 - 11:25 WIB
Lalui Jalan Tikus Agar...
Lalui Jalan Tikus Agar Tepat Waktu
A A A
SEMARANG - Menekuni profesi baru bisa berasal dari pengalaman pribadi. Ahmad Faishal contohnya, merintis usaha layanan ASI berlabel AJAIB. Ide berwirausaha ini tercetus saat melihat istrinya kesulitan memberikan ASI dalam botol.

Kala itu anak kedua lahir dan berbarengan dengan Faishal berhenti kerja dari toko fashion muslim. Komitmen kuat memberikan ASI eksklusif terkendala masa cuti istri berakhir. Sebagai bentuk dukungan kepada istri, Faishal merelakan diri mengambil botol ASI dari kantor istri untuk dibawa ke rumah.

“Pada jam istirahat, saya ke kantor istri dan mengambil botol berisi ASI yang sudah diperah di kantor. Setiap hari bisa mengambil 3-4 botol untuk dibawa ke rumah. Kegiatan tersebut saya lakukan hingga sekarang,” katanya mengawali pembicaraan dengan KORAN SINDO , kemarin.

Rutinitas sehari-hari itu memberikan pencerahan bagi Faishal agar semakin banyak bayi memiliki hak mendapatkan ASI. Terciptalah AJAIB, yaitu agen antarjemput air susu ibu (ASI), yang bertujuan memudahkan para ibu menyusui dan pekerja di kantoran memberikan ASI kepada bayi. Faishal menyiapkan box freezer ditambah ice gel , cooler , dan bag cooler untuk menjamin suhu ASI tetap terjaga.

Untuk mencegah tertukarnya ASI, Faishal menggunakan botol kaca gravir yang dimasukkan ke dalam sebuah tas kecil. “Tas kecil yang diberi nama kemudian dikunci. Kuncinya ada dua, dipegang sang ibu dan orang di rumah untuk menghindari kejadian tertukar,” kata suami dari Irma Mania itu.

Daya tahan ASI yang singkat membuat kurir harus mengantar dalam waktu singkat ke tempat tujuan. Untuk mengatasi kemacetan di jalanan Kota Semarang, para kurir memiliki trik jitu, yakni menggunakan sepeda motor untuk mempersingkat jarak tempuh. Para kurir dibekali pengetahuan rute jalan yang harus ditempuh sehingga bisa mencari jalan tercepat.

Kendala di jalan seperti macet maupun kerusakan kendaraan akan diinformasikan kepada pelanggan. “Kami harus menghafal jalan-jalan tikus mengantisipasi kemacetan. Kami menargetkan botol ASI harus sampai 2-3 jam ke tempat tujuan,” ujar presenter TVRI ini.

Ternyata publik merespons baik usaha antarjemput ASI ini. Hal itu karena dilandasi kesadaran ibu memberikan ASI eksklusif sejak bayi berusia 0-6 bulan dan berlanjut hingga usia 2 tahun semakin meningkat. Dalam satu hari, AJAIB rata-rata baru melayani 10-15 pengiriman ASI.

Pengalaman menarik selama menjalani profesi ini, kata Faishal, terkadang belum sempat memerah ASI saat kurir datang ke kantor sehingga kurir mesti menunggu. Biasanya, kurir memberikan toleransi waktu tunggu botol ASI selama 15 menit agar tidak terjadi keterlambatan pengantaran.

“Solusinya, saya mengingatkan konsumen agar memerah dahulu sebelum kurir datang. Selain itu, botol ASI bisa dititipkan ke satpam maupun resepsionis kantor jika sedang berada di tempat,” kata ayah dari Mohammed Nouval Firza Alfarouq dan Raden Ahmad Fachreeza Alfariz.

Hendrati Hapsari
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2457 seconds (0.1#10.140)