Kapolda Sulselbar Bantah Tabrak Mati Pendemo
A
A
A
MAKASSAR - Kapolda Sulselbar Irjen Pol Anton Setiadji membantah warga yang tewas saat bentrokan di kantor gubernur, pada Kamis 27 November 2014 sore, karena terlindas mobil aparat kepolisian.
"Dari hasil autopsi dokter forensik Rumah Sakit Wahidin, Ari (korban) tewas karena tulang kepala yang retak, kurang lebih tujuh centimeter," katanya, kepada wartawan, Jumat (28/11/2014).
Luka itu, sambung Anton, kemungkinan karena benturan benda tumpul. Diduga, Ari terjatuh dengan keras saat melarikan diri sewaktu polisi memukul mundur massa saat bentrokan berlangsung.
Sebelumnya diberitakan, Kamis 27 November 2014, terjadi bentrokan antara polisi dan mahasiswa saat unjukrasa menolak kenaikan harga BBM bersubsidi di kantor Gubernur Sulsel.
Dalam bentrokan tersebut, seorang remaja bernama Ari (17), warga Jalan Pampang, tewas di lokasi bentrokan. Diduga, dia tewas karena tertabrak mobil water canon polisi.
Jenazah ari kemudian diautopsi di RS Wahidin Kota Makassar untuk mengetauhi penyebab pasti dari tewasnya remaja tersebut.
"Dari hasil autopsi dokter forensik Rumah Sakit Wahidin, Ari (korban) tewas karena tulang kepala yang retak, kurang lebih tujuh centimeter," katanya, kepada wartawan, Jumat (28/11/2014).
Luka itu, sambung Anton, kemungkinan karena benturan benda tumpul. Diduga, Ari terjatuh dengan keras saat melarikan diri sewaktu polisi memukul mundur massa saat bentrokan berlangsung.
Sebelumnya diberitakan, Kamis 27 November 2014, terjadi bentrokan antara polisi dan mahasiswa saat unjukrasa menolak kenaikan harga BBM bersubsidi di kantor Gubernur Sulsel.
Dalam bentrokan tersebut, seorang remaja bernama Ari (17), warga Jalan Pampang, tewas di lokasi bentrokan. Diduga, dia tewas karena tertabrak mobil water canon polisi.
Jenazah ari kemudian diautopsi di RS Wahidin Kota Makassar untuk mengetauhi penyebab pasti dari tewasnya remaja tersebut.
(san)