Permintaan Slemania

Jum'at, 28 November 2014 - 13:20 WIB
Permintaan Slemania
Permintaan Slemania
A A A
SLEMAN - Suporter PSS Sleman meminta kepada manajemen PSS menggunakan pemain binaan daerah saat ambil bagian di Divisi Utama 2015. Meski memulai kembali dari awal dan membutuhkan waktu yang panjang, suporter yakin Elang Jawa bakal berprestasi ke depannya.

”Kami mulai dari nol lagi dan tidak usah malu. Kami meminta tim nantinya menggunakan pemain lokal, kanbanyak tim-tim sepak bola amatir di Sleman. Potensinya pasti ada. Kami cari pemain yang berpengalaman juga pasti kesulitan karena ada perasaan trauma dengan kasus sepak bola gajah yang menimpa PSS,” kata Plt Ketua Umum Slemania, salah satu kelompok suporter PSS, Lilik Yulianto, kemarin. Lilik mengaku mengenai masalah teknis tim nantinya tidak perlu dilakukan mergerdengan tim lain.

Wacana itu sempat mencuat dalam pembahasan tim kecil yang merumuskan PSS saat menjalani kompetisi musim depan. ”Dalam bentuk apa pun, kami menolak merger. PSS sudah mempunyai sejarah yang panjang,” ujarnya. Pihaknya juga berharap PSS lebih transparan dalam manajemen keuangan. Dari pemasukan penjualan tiket penonton hingga kebutuhan tim, seperti gaji pemain, biaya di setiap pertandingan, dan lainnya. ”Itu yang paling utama. Pengurus nantinya harus transparan dalam pengelolaan keuangan,” ungkap Lilik.

Dalam perkembangan kasus sepak bola gajah, Lilik belum akan melangkah. Slemaniamasih menunggu selesainya proses banding pemain yang diajukan manajemen PT Putra Sleman Sembada (PSS) ke Komisi Banding PSSI. Setelah kasus itu selesai, pihaknya baru meminta pertanggungjawaban dari manajemen mengenai kasus tersebut. Slemaniamenginginkan aktor intelektual di balik kasus sepak bola gajah tersebut.

Dia ingin oknum itu harus terbuka meminta maaf kepada masyarakat Sleman, terutama kepada suporter tim. ”Manajemen masih belum selesai dengan warga Sleman dan suporter tim. Setelah melakukan banding, pelaku yang menginstruksikan melakukan sepak bola gajah itu harus meminta maaf. Harus ada pengakuan karena sanksi sosial seperti ini akan lebih berat dibandingkan hukuman dari komisi disiplin,” kata Lilik.

Sementara Sukidi Cakrasuwignya, sesepuh sepak bola Sleman yang merupakan salah satu anggota tim kecil mengatakan, saat ini masih belum terkumpul namanama perwakilan dari Pengcab PSSI Kabupaten Sleman, Pemda, dan PT PSS untuk segera merumuskan skuad PSS musim depan. ”Akan segera terbentuk, minimal akhir minggu ini sudah ada bayangan dari tim kecil. Yang jelas, paling utama nanti membentuk PSS yang akan diikutkan di Divisi Utama,” tuturnya.

Terpisah, Lafran Pribadi, pelatih PSS yang mengantarkan Elang Jawa menjadi juara Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) 2013 menuturkan, PSS memiliki kemungkinan menggunakan pemain binaan daerah. Akan tetapi, PSS tetap saja membutuhkan pemain berpengalaman yang mempunyai mental bertanding.

”Kalau semua pemain memakai dari binaan lokal saja, saya rasa tidak akan mampu. Pemain lokal masih membutuhkan mental bertanding, meski mereka memiliki kualitas. Saya pikir PSS masih membutuhkan pemain berpengalaman saat ikut dalam kompetisi yang ketat tersebut,” ucapnya.

Ridho Hidayat
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6292 seconds (0.1#10.140)