Mahasiswa STIE Bentara Persada Batam Gantung Diri
A
A
A
BATAM - Seorang mahasiswa STIE Bentara Persada Batam Ronal Sinaga (26), nekat gantung diri di pohon seri belakang rumahnya, Pemukiman Puskopkar. Saat ditemukan, jenazah Ronal tergantung tali plastik nilon warna kuning.
Jenazah pertama ditemukan oleh adik korban, Karlina. Saat itu, dia melihat kakaknya tergantung di pohon seri belakang rumahnya. "Saat saya lihat abang tergantung, saya langsung kabari bapak," katanya, kepada wartawan, Kamis (27/11/2014).
Bapak korban, Serpinus Sinaga, awalnya tidak percaya mendengar kabar anaknya Karlina. Namun saat dia kebelakang, dan melihat langsung, dia langsung pingsan. "Saat lihat anak saya tergantung, saya langsung tak sadarkan diri," ungkapnya.
Sekitar pukul 05.30 WIB, Serpinus mengaku masih bersama korban. Tak lama, dia pergi ke depan rumah, dan tidak melihat korban lagi. Saat itu, dia menduga korban olahraga pagi.
"Saya kira korban jalan-jalan atau lari pagi, karena setiap hari korban kalau bangun pagi selalu olahraga," terangnya.
Di depan, dia pun membersihkan kios. Namun tak lama berada di kios, dia didatangi oleh anaknya yang memberi kabar Ronal gantung diri di belakang rumah. "Padahal anak saya itu tak pernah ada masalah," jelasnya.
Setiap pagi, korban memiliki kebiasaan memasak air menggunakan kayu untuk membuat minuman kesukaannya, yakni teh manis. "Itu kebiasaan anak saya yang tak bisa saya lupakan," kenangnya.
Sementara itu, Paman Korban, Amran Batubara mengaku, dirinya terkejut saat mendapatkan kabar keponakannya meninggal dengan cara tak wajar. "Sekitar jam 06.00 WIB tadi, saya dapat kabar dan kaget sekali," katanya.
Selama ini, menurut Arman, keponakannya itu memang kurang terbuka dengannya. Yang dia tahu keseharian korban, setiap pagi korban berangkat kerja di Pulau Bulan, dan sorenya kuliah di kampus STIE Bentara Persada.
"Keponakan saya baru semester dua, saya juga heran mengapa keponakan saya mengambil cara seperti ini," katanya.
Saat korban akan dievakuasi, ratusan warga sekitar menyesaki lokasi kejadian. Bahkan, puluhan personel Mapolsek Batuaji bersiaga dan mengatur lalu lintas, pasalnya lokasi kejadian berada di pinggir jalan.
Kanit Reskrim Polsek Batuaji AKP Andi Sutisna mengatakan, korban meninggal murni bunuh diri. Karena ditubuh korban tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan lainnya, selain jeratan leher akibat jeratan tali.
"Penyebab kematian korban masih kita selidiki, dan keluarga korban sedang dimintai keterangan. Dugaan sementara, korban murni diri," kata Andi.
Jenazah pertama ditemukan oleh adik korban, Karlina. Saat itu, dia melihat kakaknya tergantung di pohon seri belakang rumahnya. "Saat saya lihat abang tergantung, saya langsung kabari bapak," katanya, kepada wartawan, Kamis (27/11/2014).
Bapak korban, Serpinus Sinaga, awalnya tidak percaya mendengar kabar anaknya Karlina. Namun saat dia kebelakang, dan melihat langsung, dia langsung pingsan. "Saat lihat anak saya tergantung, saya langsung tak sadarkan diri," ungkapnya.
Sekitar pukul 05.30 WIB, Serpinus mengaku masih bersama korban. Tak lama, dia pergi ke depan rumah, dan tidak melihat korban lagi. Saat itu, dia menduga korban olahraga pagi.
"Saya kira korban jalan-jalan atau lari pagi, karena setiap hari korban kalau bangun pagi selalu olahraga," terangnya.
Di depan, dia pun membersihkan kios. Namun tak lama berada di kios, dia didatangi oleh anaknya yang memberi kabar Ronal gantung diri di belakang rumah. "Padahal anak saya itu tak pernah ada masalah," jelasnya.
Setiap pagi, korban memiliki kebiasaan memasak air menggunakan kayu untuk membuat minuman kesukaannya, yakni teh manis. "Itu kebiasaan anak saya yang tak bisa saya lupakan," kenangnya.
Sementara itu, Paman Korban, Amran Batubara mengaku, dirinya terkejut saat mendapatkan kabar keponakannya meninggal dengan cara tak wajar. "Sekitar jam 06.00 WIB tadi, saya dapat kabar dan kaget sekali," katanya.
Selama ini, menurut Arman, keponakannya itu memang kurang terbuka dengannya. Yang dia tahu keseharian korban, setiap pagi korban berangkat kerja di Pulau Bulan, dan sorenya kuliah di kampus STIE Bentara Persada.
"Keponakan saya baru semester dua, saya juga heran mengapa keponakan saya mengambil cara seperti ini," katanya.
Saat korban akan dievakuasi, ratusan warga sekitar menyesaki lokasi kejadian. Bahkan, puluhan personel Mapolsek Batuaji bersiaga dan mengatur lalu lintas, pasalnya lokasi kejadian berada di pinggir jalan.
Kanit Reskrim Polsek Batuaji AKP Andi Sutisna mengatakan, korban meninggal murni bunuh diri. Karena ditubuh korban tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan lainnya, selain jeratan leher akibat jeratan tali.
"Penyebab kematian korban masih kita selidiki, dan keluarga korban sedang dimintai keterangan. Dugaan sementara, korban murni diri," kata Andi.
(san)