Memprihatinkan, Tidak Ada Guru yang Mau Mengajar di Desa
A
A
A
SERANG - Peringatan Hari Ulang Tahun ke-69 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional, merupakan saat yang tepat untuk merenungkan kembali pendidikan di Indonesia yang masih belum merata.
Masih banyaknya daerah pedalaman yang kekurangan tenaga pengajar guru, menjadi satu keprihatinan tersendiri bagi dunia pendidikan di Indonesia. Seperti yang terjadi di Banten misalnya.
Untuk menjangkau daerah pedalaman dan memenuhi kebutuhan guru di kawasan itu, Dinas Pendidikan Provinsi Banten akan menempatkan para guru ke daerah pedalaman, demi pemerataan pendidikan.
"Kami mengimbau semua kabupaten dan kota untuk mendistribusikan guru secara merata di daerah pedalaman, agar tidak menumpuk di daerah perkotaan saja," kata Sekretaris Dindik Banten Tedy Rukmana, kepada wartawan, Rabu (26/11/2014).
Dia melanjutkan, jumlah guru di Banten Selatan masih sangat kurang. Terutama di daerah pedalaman Kabupaten Lebak, dan Pandeglang. Mulai dari guru SD, SMA, dan SMK.
"Sekarang banyak guru dari desa yang memilih mengajar di perkotaan. Ini harus diantisipasi, agar tidak terjadi penumpukan. Kami akan membuat aturan agar guru ditepatkan sesuai dengan tempat tinggalnya," pungkasnya.
Banyaknya guru di desa yang memilih mengajar di kota bukan tanpa alasan. Para guru di desa kerap kali beralasan, bahwa kesejahteraan guru di kota lebih terjamin, ketimbang yang di desa.
Masih banyaknya daerah pedalaman yang kekurangan tenaga pengajar guru, menjadi satu keprihatinan tersendiri bagi dunia pendidikan di Indonesia. Seperti yang terjadi di Banten misalnya.
Untuk menjangkau daerah pedalaman dan memenuhi kebutuhan guru di kawasan itu, Dinas Pendidikan Provinsi Banten akan menempatkan para guru ke daerah pedalaman, demi pemerataan pendidikan.
"Kami mengimbau semua kabupaten dan kota untuk mendistribusikan guru secara merata di daerah pedalaman, agar tidak menumpuk di daerah perkotaan saja," kata Sekretaris Dindik Banten Tedy Rukmana, kepada wartawan, Rabu (26/11/2014).
Dia melanjutkan, jumlah guru di Banten Selatan masih sangat kurang. Terutama di daerah pedalaman Kabupaten Lebak, dan Pandeglang. Mulai dari guru SD, SMA, dan SMK.
"Sekarang banyak guru dari desa yang memilih mengajar di perkotaan. Ini harus diantisipasi, agar tidak terjadi penumpukan. Kami akan membuat aturan agar guru ditepatkan sesuai dengan tempat tinggalnya," pungkasnya.
Banyaknya guru di desa yang memilih mengajar di kota bukan tanpa alasan. Para guru di desa kerap kali beralasan, bahwa kesejahteraan guru di kota lebih terjamin, ketimbang yang di desa.
(san)