Mahasiswa Papua yang Kena Tikam Akhirnya Tewas

Rabu, 26 November 2014 - 09:22 WIB
Mahasiswa Papua yang...
Mahasiswa Papua yang Kena Tikam Akhirnya Tewas
A A A
MAKASSAR - Puluhan mahasiswa Papua mengamuk di halaman Rumah Sakit Faisal, Kecamatan Rappocini, Makassar, lantaran rekannya Charles Sihumbi tewas setelah dua hari dirawat. Charles merupakan korban penusukan saat bentrok warga.

Aksi sejumlah pria berambut gimbal dengan adat istiadat ciri khasnya berjoget dan mengeluarkan suara menandakan tidak terima rekannya tewas membuat para pengunjung dan pegawai panik dan lari ketakutan.

Hingga saat ini belum diketahui korban ataupun kerusakan fasilitas rumah sakit. Informasi yang diperoleh, aksi ini reda setelah aparat Polsekta Rappocini dan Resmob Polrestabes Makassar tiba di lokasi membawa senjata lengkap.

Pihak kepolisian melakukan negosiasi dengan warga Papua yang sebagian kuliah di Kota Makassar. Hingga pukul 23.40 WIB, warga Papua ini masih duduk melantai berkelompok dan menangis mengenang korban Charles Sihumbi.

Salah satu dari mereka kemudian membacakan doa. Hingga salah seorang warga Papua ini meminta kematian rekannya itu diusut oleh pihak kepolisian yang diduga tidak serius menangani peristiwa bentrokan kelompok tak dikenal.

"Kami meminta Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo menemui kami berdialog. Keberadaan kami selalu diteror dan didiskriminasikan," kata mereka, kepada wartawan, Selasa 26 November 2014 malam.

Diberitakan sebelumnya, asrama mahasiswa Papua yang terletak di Jalan Mappala, Kecamatan Rappocini, diserang sejumlah orang tak dikenal, Minggu 23 November 2014 dini hari.

Akibatnya penyerangan itu, satu penghuni bernama Carles Sihumbi terkena tikaman di bagian perut dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Faisal untuk mendapat perawatan medis.

Informasi yang diperoleh, penyerangan sejumlah kelompok tak dikenal ini mengakibatkan kaca jendela bagian depan asrama yang dihuni belasan mahasiswa asal Papua pecah berantakan.

Kejadian itu dipicu dua pengendara sepeda motor yang melintas di depan asrama Papua dan langsung dicegat dan dipukuli oleh mahasiswa Papua yang dalam keadaan mabuk, lantaran menduga kedua pengedara itu pelaku pencurian yang mereka cari.

Tak terima dipukuli dan motornya disandera, dua pemuda tersebut kemudian memanggil rekannya dan melakukan penyerangan balasan dengan menggunakan badik dan batu. Kedua kubu pun terlibat bentrok hingga dibubarkan polisi.

Menurut penghuni asrama Papua, Mona Kosari, sudah banyak barang berharga milik penghuni asrama Papua yang dicuri oleh pelaku. Dari beberapa korban sudah tiga laptop, handphone, bahkan motor kehilangan.

"Kami sudah sering melapor ke bapak polisi, tapi tidak respon sama sekali, dan terpaksa kami bergerak sendiri," kata pria berambut Gimbal yang kuliah di Universitas 45 Makassar ini.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1704 seconds (0.1#10.140)